Medan Terkini

Tanggapi Mahasiswa Demo, Rektor USU Santai Bilang Kenaikan UKT tak Dapat Dihindari

Jawaban Rektor USU Muryanto Amin mengecewakan mahasiswa yang protes  terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Universitas Sumatera Utara (USU)

|
TRIBUN MEDAN/HUSNA FADILLA TARIGAN
Rektor USU, Muryanto Amin 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jawaban Rektor USU Muryanto Amin mengecewakan mahasiswa yang protes  terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Universitas Sumatera Utara (USU)

Semula puluhan masa aksi yang protes soal kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di depan halaman gedung Biro USU disambut sang rektor, Senin (20/5/2024).

Terlihat aksi mahasiswa mereda.

Mereka duduk sejajar dengan rektor beralaskan spanduk.

Menjawab sejumlah tuntutan yang mereka bawa, Rektor USU Muryanto Amin santai mengatakan kenaikan UKT tidak dapat dihindari.

Karena ada gap/kesenjangan antara kebutuhan biaya kuliah per mahasiswa dengan sumber pendanaan yang tersedia.

Salah satu mahasiswa aksi unjuk kebolehan, bacakan puisi keresahan soal kenaikan UKT di depan gedung biro rektor USU, Senin (20/5/2024).
Salah satu mahasiswa aksi unjuk kebolehan, bacakan puisi keresahan soal kenaikan UKT di depan gedung biro rektor USU, Senin (20/5/2024). (TRIBUN MEDAN/HUSNA)


"Dari mana sumber pendanaan itu? Yakni di antaranya APBN, kerja sama seperti dana-dana CSR, pemanfaatan aset universitas dan masyarakat seperti UKT, hibah, beasiswa serta dana abadi. Kesenjangan itu diperkecil dengan penyesuaian UKT yang dilakukan dengan prinsip keadilan atau orang yang mampu secara ekonomi memberikan bantuan," ujar Rektor.

Saksikan videonya pada:

Sejumlah masa aksi mendatangi Gedung Biro Rektor USU, protes soal kenaikan UKT, Senin (20/5/2024).
Sejumlah masa aksi mendatangi Gedung Biro Rektor USU, protes soal kenaikan UKT, Senin (20/5/2024). (TRIBUN MEDAN/HUSNA)


Kepada mahasiswa masa aksi, rektor juga menyampaikan untuk ikut serta menjadi volunteer jika mau, sebagai sarana kepada mahasiswa baru yang merasa UKT-nya tidak sesuai kemampuan.

"Kita sediakan helpdeks, Unit Layanan Terpadu untuk melaporkan jika ketetapan golongan UKT-nya tidak sesuai kemampuan orang tua. Kalian juga yang mau jadi volunteer silahkan," katanya.

Mahasiswa Tidak Puas

Menanggapi rektor, Diga Pinem selaku Koordinator Aksi menyampaikan rasa tidak puas atas jawaban rektor yang dianggap terlalu politis.

"Kita sampaikan terkait kenaikan UKT, karena kita tidak terima jika ada anak petani yang tidak bisa kuliah karena kenaikan ini. Aksi ini akan terus kita lakukan, hingga menghasilkan apa yang kita sama-sama harapkan," ujarnya.

Disebutnya dengan jelas kenaikan UKT ini tidak bisa diterima, mahasiswa aksi yang mengatasnamakan Aliansi Cipayung Plus USU itu akan melakukan evaluasi lanjutan atas apa yang disampaikan rektor.

"Pergerakan ini akan kita pastikan menjadi seperti gelinding es, semakin besar dan semakin besar," tegasnya.

Menurutnya apa yang disampaikan rektor tidak disiapkan dengan matang, beberapa pertanyaan hanya dijawab untuk melaporkan hal terkait ke wa pribadinya.

"Ketika kami bertanya suatu permasalahan di USU ini, kami hanya disuruh mencatat nomornya dan melaporkan. Menurut saya itu bukan jawaban tepat, tetapi lakukan verifikasi dengan baik terhadap para pekerjanya. Perketat tim verifikasi dan jangan dibebankan kepada mahasiswa," katanya.

"Ibaratnya begini, ada begal kita lapor ke polisi terus polisi jawab, siapa yang nyuruh begal. Nah siapa pula yang mau dibegal, kan konyol," tambahnya.

Mahasiswa tersebut mengatakan, bukan tidak sepakat dengan adanya UKT, tetapi besarannya yang dianggap memberatkan.

"Kami sepakat adanya UKT, tetapi bukan sebesar ini. Saya pribadi kalau UKT sebesar ini mungkin tidak akan kuliah lagi," jelasnya.

Kemudian, menjawab tawaran rektor untuk menjadi sarana bagi mahasiswa baru, Diga mengatakan bukan prihal menolak atau mengiyakan, tetapi kerja stafnya juga harus ditingkatkan.

"Jadi kami jawab, ini sifatnya tawaran, ketika bapak tetap tidak mempekerjakan tim dengan baik kami akan tetapi kritisi, ini Cipayung yang bergerak," pungkasnya.

Para masa aksi membubarkan barisan sekira pukul 15.10 WIB, setelah mendapatkan penjelasan terkait 6 poin tuntutannya.

 6 Tuntutan Mahasiswa

Tuntutan aksi mahasiswa kali ini tak hanya ditujukan kepada pihak kampus, tetapi juga kepada Kemendikbud, dimana isinya untuk melakukan revisi terhadap Permendikbud No 2 tahun 2024.

1. Menuntut Pencabutan SK Rektor Surat keputusan Rektor Nomor 1194/Un5.1.R/Sk/Keu/2024/Un5.1.R/Sk/Keu/2024, Tentang Penetapan Tarif Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) Mahasiswa Baru Program Studi Sarjana dan Diploma Jalur Masuk Seleksi Nasional berdasarkan Prestasi, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi, Seleksi Nasional berdasarkan Prestasi, Seleksi Nasional berdasarkan Tes dan Seleksi Mandiri di Lingkungan Universitas Sumatera Utara karena kenaikan UKT yang dinilai tidak berdasar dan tidak masuk akal.

2. Mendesak dan menuntut keras untuk merevisi Permendikbud No 2 tahun 2024

3. Menuntut transparansi dan akuntabilitas anggaran Universitas Sumatera Utara kepada mahasiswa USU

4. Menuntut pemerataan pembangunan fasilitaskampus baik di tingkat fakultas maupun tingkat universitas.

5. Menolak politisasi dan intervensi pihak rektorat terhadap gerakan mahasiswa yang dianggap menghambat dan merusak gerakan mahasiswa dan terciptanya demokrasi di tengah mahasiswa usu dan menolak kapitalisasi kampus.

6. Mengecam keras serta mengevaluasi beasiswa yang tidak tepat sasaran.

Seperti yang diketahui, bahwa UKT USU mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2024 ini.

Hal tersebut menimbulkan protes dibeberapa kalangan mahasiswa, karena tidak sejalan dengan fasilitas yang diberikan.

Kenaikan UKT tertinggi terjadi pada beberapa fakultas seperti fakultas Kedokteran untuk golongan VIII sebelumnya Rp 10 juta kini naik Rp 30 juta per semester.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved