Berita Viral
Terungkap Penyakit Langka Ruben Onsu, Kelenjar di dalam Otak Mengecil, Billy Syahputra Kaget
Menurut pengakuannya, Ruben mengidap sakit langka, yakni Empty Sella Syndrome. Penyakit langka yang terjadi ketika kelenjar pituitari di dalam otak me
TRIBUN-MEDAN.com - Terungkap penyakit yang diderita Ruben Onsu.
Seperti diketahui, suami penyanyi Sarwendah tersebut jatuh sakit hingga dilarikan ke rumah sakit.
Ruben Onsu drop setelah bekerja di Majalengka, Jawa Barat.

Ruben Onsu pun saat ini mendapatkan perawatan intensif di RSU Bunda Menteng, Jakarta Puaat.
Menurut pengakuannya, Ruben mengidap sakit langka, yakni Empty Sella Syndrome.
Empty sella sydrome adalah penyakit langka yang terjadi ketika kelenjar pituitari di dalam otak mengecil atau tertekan.
Pada 2022 lalu, Ruben Onsu pernah divonis mengidap penyakit Empty Sella Syndrome sampai harus berobat ke Singapura.
Billy Syahputra Kaget
Billy Syahputra sebagai seorang teman dan sesama rekan artis mengaku kaget, saat mendapatkan kabar kalau Ruben Onsu harus dilarikan ke rumah sakit usai bekerja.
"Ya taunya dari sosial media. Kaget ya dan sedih melihat Oma Ruben sakit dan harus dirawat," kata Billy Syahputra ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Puaat, Senin (20/5/2024) malam.
Billy Syahputra tidak mengetahui sakit yang diidap Ruben Onsu, meskipun dirinya sudah mengenalnya sejak lama.
Terlebih Ruben adalah sahabat mendiang kakanya, Olga Syahputra.
Billy mengaku dirinya terakhir bertemu dengan pria yang akrab disapa Bensu, karena menjadi bintang tamu dari program yang dibawakan suami Sarwendah tersebut.
"Selebihnya engga ada komunikasi. Waktu ketemu juga dia engga cerita," ucapnya.
Billy tak mau membahas soal penyakit Bensu.
Hanya saja ia menganggap Kaka dari Jordi Onsu itu jarang berolahraga, sementara kesibukannya sangat padat.
"Ya mungkin balik lagi gua bukan sok tau, cuma kalau gua kerja terus dan badan gak enak gua paksain kerja, bisa drop juga. Mohon maaf ya orang yang rajin olahraga tapi kerja terus dan begadang, teriak teriak, dalem studio banyak orang, bisa kena virus kan drop," jelasnya.
"Mungkin Oma Ruben sedang drop dan faktor usia, menurut gua ya badan kita kita yang tau," tambahnya.
Selama mengenal sosok Ruben Onsu, Billy menganggap Bensu adalah sosok yang pekerja keras, bahkan bisa bekerja selama satu hari penuh.
Baca juga: 15 Contoh Soal Ujian CPNS Materi TWK Beserta Kunci Jawaban dan Pembahasannya.
"Mungkin Oma Ruben sama kayak almarhum Olga, ini jadi pelajaran buat kita semua. Almarhum Olga kayak Oma Ruben, terlalu over kerjanya," ungkapnya.
Billy Syahputra pun memberikan saran kepada masyarakat, untuk tetap memiliki jam tidur atau istirahat yang banyak, serta bekerja sesuai porsi dan kemampuan tubuh.
"Kalau gua misalkan udah merasa badan engga enak harus istirahat, mungkin Oma Ruben terlalu memaksakan," ujar Billy Syahputra.
Dilansir dari Healthline (23/7/2022), Empty Sella Syndrome adalah kelainan langka yang berhubungan dengan bagian tengkorak atau disebut sella tursika.
Sella tursika merupakan lekukan di tulang sphenoid di dasar tengkorak yang memegang kelenjar pituitary.
Pada penderita Empty Sella Syndrome, kelenjar pituitarinya terlihat seperti hilang. Padahal faktanya, sella tursika sebenarnya tidak kosong, dan kelenjar itu juga ada.
Penderita Empty Sella Syndrome hanya memiliki kelenjar pituitari yang lebih kecil. Di beberapa kasus, kelenjar tersebut bahkan tidak muncul pada saat pemeriksaan.
Penyebab Empty Sella Syndrome
Dikutip dari Hopkins Medicine, Empty Sella Syndrome dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Empty Sella Syndrome primer dan Empty Sella Syndrome sekunder.
Yang membedakan dari kedua jenis itu adalah penyebabnya.
Empty Sella Syndrome primer lebih sering terjadi pada wanita yang mengalami obesitas dan memiliki tekanan darah tinggi.
Sementara, Empty Sella Syndrome sekunder terjadi karena perubahan genetik (mutasi), cedera, terapi radiasi, atau pembedahan.
Pakar kesehatan tidak mengetahui secara pasti penyebab Empty Sella Syndrome primer. Namun, empty sella syndrome sekunder bisa disebabkan oleh cedera, terapi radiasi, atau pembedahan.
Baca juga: Sosok Majikan Asal Arab yang Viral Datang ke Nikahan ART-nya, Terungkap Pengabdian Ibu Meri TKW
Gejala empty sella syndrome
Penderita Empty Sella Syndrome bisa saja tidak memiliki gejala apapun. Namun, beberapa penderita Empty Sella Syndrome sekunder akan mengalami sejumlah gejala, seperti:
-Impotensi pada pria
-Keinginan berhubungan seks berkurang
-Menstruasi yang tidak teratur.
Kendati demikian, gejala yang dialami penderita empty sella syndrome bervariasi tergantung pada usia dan penyebab empty sella syndrome yang ada.
Banyak juga pasien empty sella syndrome yang mengalami sakit kepala kronis.
Kendati demikian, dokter tidak yakin apakah gelaja tersebut terkait dengan empty sella syndrome atau tekanan darah tinggi yang dialami oleh pasien Empty Sella Syndrome.
Dikutip dari Healthline, Empty Sella Syndrome juga dikaitkan dengan peningkatan tekanan di tengkorak, yang dapat menyebabkan gejala:
-Cairan tulang belakang bocor dari hidung
-Pembengkakan saraf optik di dalam mata
-Masalah penglihatan.
Bagi pasien yang mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke penyedia layanan kesehatan.
Sebab, untuk mendiagnosis penyakit ini dibutuhkan beberapa pemeriksaan, seperti CT-scan dan MRI.
Baca juga: Uang Kuliah Naik 100 Persen, Mahasiwa Baru Fakultas Kedokteran USU Terkejut, Jawaban Rektor soal UKT
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca juga: Nasib Maling Motor Berpistol di Bekasi Keburu Dipergoki Warga, Pelaku Lepas Tembakan Panik Dikepung
Sumber: TribunSolo.com/kompas
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.