Berita Viral

INI PENYEBAB Seorang Penumpang Singapore Airlines Tewas Saat Turbelensi, Pihak Maskapai Minta Maaf

Seorang penumpang meninggal dunia dalam tragedi turbelensi pesawat Singapura Airlines. Pesawat dari London tujuan Singapura mengalami turbelensi pada

|
HO
Seorang penumpang meninggal dunia dalam tragedi turbelensi pesawat Singapore Airlines. Pesawat dari London tujuan Singapura mengalami turbelensi pada Selasa (21/5/2024).  

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang penumpang meninggal dunia dalam tragedi turbelensi pesawat Singapore Airlines. Pesawat dari London tujuan Singapura mengalami turbelensi pada Selasa (21/5/2024). 

Turbelensi ini terbilang parah, sebab pesawat megalami kemiringan tajam. 

Diketahui, korban tewas merupakan seorang pria lanjut usia yang umurnya sekitar 73 tahun.

General Manager Bandara Suvarnabhumi, Kittipong Kittikachorn, mengonfirmasti kematian penumpang asal Inggris itu selama konferensi pers.

"Penumpang asal Inggris itu mungkin meninggal karena serangan jantung," katanya, dikutip dari The Strait Times.

Awak kabin sedang menyajikan sarapan sebelum kejadian.

Pilot dengan sigap meminta izin untuk melakukan pendaratan darurat di Ibu Kota Thailand, Bangkok.

Kantong udara bergelantungan di atas kepala para penumpang ketika kejadian paling tidak diinginkan selama penerbangan itu terjadi.

Baca juga: LPKA Medan Berkomitmen Tingkatkan Kegiatan Kerja dan Produksi Anak Binaan: Bisa Buat Percaya Diri

Baca juga: Pemadaman Listrik di Kota Medan Hari Ini Berlangsung selama 5 Jam, Berikut Daftar Lengkap Lokasinya

Ada lusinan penumpang yang terluka, tujuh di antaranya luka kritis.

Lalu, sembilan awak kabin juga dilarikan ke rumah sakit setelah pesawat mendarat darurat.

Sementara itu, istri dari korban tewas merupakan salah satu penumpang yang dilarikan ke rumah sakit.

Pihak berwenang bandara tidak merinci kondisinya.

Kepala Biro ST Indochina, Tan Hui Yee, menyebut seorang penumpang yang terluka terlihat didorong ke dalam ambulans untuk dipindahkan dari Rumah Sakit Samitivej Srinakarin di Bangkok ke rumah sakit lain.

Penumpang itu mengenakan penyangga leher.

Sekitar 100 penumpang lainnya pada penerbangan SQ321 akan dibawa pada penerbangan terpisah ke Singapura, dengan bandara Bangkok berkoordinasi dengan Singapore Airlines.

Cerita penumpang mengenai kondisi pesawat saat turbelensi

Penumpang yang berada di dalam toilet paling terkena dampaknya.

Penumpang asal Malaysia, berbicara kepada Reuters setelah kejadian tersebut.

Ia adalah mahasiswa Malaysia Dzafran Azmir.

“Para kru dan orang-orang di dalam toilet paling terluka karena kami menemukan orang-orang tergeletak di tanah, tidak bisa bangun," paparnya.

"Ada banyak cedera tulang belakang dan kepala,” katanya.

Viral di media sosial video detik-detik pesawat Singapore Airlines penerbangan London-Singapura mengalami turbulensi hebat pada Selasa (21/5/2024). Bahkan dalam peristiwa turbulensi ini dilaporkan satu orang meninggal dunia dan 30 lainnya luka-luka. (X@adarwis)
Viral di media sosial video detik-detik pesawat Singapore Airlines penerbangan London-Singapura mengalami turbulensi hebat pada Selasa (21/5/2024). Bahkan dalam peristiwa turbulensi ini dilaporkan satu orang meninggal dunia dan 30 lainnya luka-luka. (X@adarwis) (X@adarwis)

Ia menambahkan saat turbulensi, ponselnya terlepas dari tangannya dan terlempar beberapa lorong ke samping.

Sebenarnya, turbulensi parah terbilang jarang terjadi.

"Biasanya tidak berakibat fatal jika penumpang dan awak kabin duduk dan mengenakan sabuk pengaman dengan benar," kata mantan eksekutif maskapai penerbangan, Chow Kok Wah.

Pria berusia 70 tahun itu mempunyai pengalaman lebih dari 30 tahun di sektor tersebut.

“Jika tidak, seseorang berisiko terbentur langit-langit atau tertabrak benda terbang,” katanya kepada koresponden transportasi The Straits Times, Kok Yufeng.

Chow mengatakan pesawat jet modern dirancang untuk menangani semua jenis turbulensi, dan pilot biasanya dapat melihat cuaca buruk di radar mereka.

Mereka biasanya punya waktu untuk bereaksi – sekitar lima hingga 10 menit – tergantung seberapa cepat pesawat terbang.

"Pengecualian adalah apa yang dikenal sebagai turbulensi udara jernih, yang menurut Chow terjadi secara tiba-tiba dan tidak terdeteksi oleh radar.

“Satu-satunya pencegahan adalah, jika Anda tidak punya alasan untuk pergi ke toilet, tidak ada alasan untuk berdiri, Anda duduk dan memasang sabuk pengaman. Itu adalah praktik terbaik,” katanya.

41 penumpang yang terkena dampak berasal dari Singapura

Singapore Airlines telah mengkonfirmasi kewarganegaraan penumpang yang terkena dampak:

56 dari Australia

2 dari Kanada

1 dari Jerman

3 dari India

2 dari Indonesia

1 dari Islandia

4 dari Irlandia

1 dari Israel

16 dari Malaysia

2 dari Myanmar

23 dari Selandia Baru

5 dari Filipina

41 dari Singapura

1 dari Korea Selatan

2 dari Spanyol

47 dari Inggris

4 dari Amerika

Jadi, total ada 211 penumpang dan 18 awak di dalamnya.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved