Tribun Wiki
Sosok Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN yang Mundur Jelang Berakhirnya Kekuasaan Jokowi
Bambang Susantono adalah Kepala Otorita IKN (Ibu Kota Negara) yang baru saja mengundurkan diri jelang berakhirnya kekuasaan Jokowi
Sosok Bambang Susantono, Kepala IKN yang kini pilih mundur
TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Bambang Susantono merupakan pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi.
Bambang Susantono lahir di Yogyakarta pada 4 November 1963.
Sebelum dikenal sebagai pakar perencanaan infrastruktur, Bambang Susantono tercatat sebagai lulusan sarjana jurusan teknik sipil di Institute Teknologi Bandung (ITB).
Bambang Susantono mengambil gelar Master of City and Regional Planning di University of California Berkeley, AS, pada 1995.
Baca juga: Link Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024 di sscasn.bkn.go.id, Berikut Tahapan dan Syaratnya
Dilansir dari Kompas.com, setelah meraih gelar Master of City and Regional Planning, tiga tahun kemudian, atau pada 1998, Bambang Susantono mengambil gelar Master of Civil Engineering Transportation di universitas yang sama.
Pada 2000, Bambang meraih gelar Doctor of Philosophy di bidang Infrastructure Planning, juga di University of California Berkeley, AS.
Menurut laman dephub.go.id, Bambang Susantono pernah menjabat sebagai Ketua Masyarakat Transportasi (MTI) periode 2007-2010.
Di era Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia ditunjuk sebagai Wakil Menteri Perhubungan dalam kabinet Indonesia Bersatu II untuk periode 2009-2014.
Dia menjadi satu dari sekian orang yang dipilih SBY dari kalangan profesional untuk menempati jabatan politis.
Baca juga: Sosok Euginia Natania Putri, Pilot Wanita Caleg PDIP, Diduga Pacar Rahul Pinem
Adapun prestasinya yakni percepatan jalur rel ganda kereta api.
Bambang juga pernah ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Perhubungan setelah Menteri Perhubungan sebelumnya, Evert Ernest Mangindaan, mengundurkan diri karena terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.
Ia juga pernah mengemban amanat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Mundur dari Jabatan Kepala Otorita IKN
Jelang detik-detik berakhirnya kekuasaan Jokowi sebagai Presiden RI, Bambang Susantono mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Otorita IKN (Ibu Kota Nusantara).
Kabar ini mengejutkan banyak pihak.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan, surat pengunduran diri Bambang sudah diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tidak hanya Bambang saja yang mundur, wakilnya Dhony Rahajoe juga mengambil langkah serupa.
Baca juga: Sosok Aurelie Moeremans, Aktris dan Model Keturunan Belgia, Ngaku Baru 2 Kali Upacara 17 Agustusan
"Beberapa waktu lalu Pak Presiden menerima surat pengunduran diri dari Wakil Kepala Otorita IKN, Pak Dhony Rahajoe. Beberapa waktu berikutnya Pak Presiden juga menerima surat pengunduran diri Pak Bambang Susantono," terang dia, dilansir dari Kompas.com, Senin.
Lebih lanjut Pratikno mengungkapkan, dalam surat itu tidak dijelaskan alasan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN mengundurkan diri.
Padahal masa jabatannya masih panjang dan akan berakhir pada 2027.
Bos ADB
Bambang Susantono juga pernah menjadi orang nomor dua di Asian Development Bank (ADB) yang bermarkas di Manila Filipina.
Meskipun demikian, Ir Bambang Susantono, MCP, MSCE, Ph.D (52) tetap merasa sebagai tenaga kerja Indonesia biasa, dia pun berusaha merendah.
"Ah, saya cuma tenaga kerja Indonesia (TKI) biasa saja yang kebetulan bekerja di Filipina," kata Bambang, kelahiran Yogyakarta, 4 November 1963 saat disapa Tribunnews.com untuk wawancara khusus, Sabtu 6 Mei 2017.
Baca juga: Profil Rahul Pinem, Petinju Asal Karo Peraih WBC Asia Silver Akhiri Hidup, Dimakamkan di Kampungnya
"Di ADB saya dituntut untuk mengetahui dan menguasai berbagai bidang termasuk pendidikan, finansial dan sebagainya. Jadi ya memang benar kalau ada yang bilang belajar seterusnya sampai kita tua," tambahnya.
Bambang juga telah menulis beberapa buku seputar infrastruktur dan transportasi, salah satunya adalah “Manajemen Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah” yang menjadi panduan dalam melakukan terobosan dalam rangka pembangunan nasional.
Buku lain yang pernah ditulis oleh peraih penghargaan Satyalencana Karya Satya, Satyalencana Wira Karya dan Satyalencana Pembangunan ini antara lain berjudul “1001 Wajah Transportasi Kita”, “Strategi dalam Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah”, dan “Memacu Infrastruktur di Tengah Krisis”.
Dalam menangani kesemerawutan dalam sistem transportasi, Bambang Susantono mengusulkan pendekatan transportasi humanis, yang diawali dengan etika dalam bertransportasi.
Baca juga: Profil Ito Sumardi, Eks Kabareskrim Sebut 3 DPO Pembunuh Vina Fiktif Belaka
Menurutnya, hal ini sangat penting untuk menjaga keteraturan dalam bertransportasi sehingga menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna.
Dalam hal konsep transportasi yang humanis, ia mengatakan bahwa selain melibatkan masyarakat dalam proses perencanaannya, sistem transportasi humanis harus memperhatikan empat aspek, yaitu angkutan umum harus tepat waktu agar bisa diandalkan oleh masyarakat, harus nyaman dan layak ditumpangi, tarif angkutan umum harus terjangkau dan terjamin keamanannya.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bambang-Susantono-Kepala-Otorita-IKN-mundur.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.