Tribun Wiki

Cara Mencuci Baju Menurut Islam Agar Bersih dari Najis, Begini Tahapannya Jika Pakai Mesin Cuci

Beginilah cara mencuci baju menurut Islam agar bersih dari najis. Awas jangan sampai salah langkah. Simak penjelasannya

Editor: Array A Argus
enesis.com
ILUSTRASI cara mencuci pakaian menurut Islam 

Simak cara mencuci baju menurut Islam agar bersih dari najis

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kaum muslimin dan muslimat wajib tahu cara mencuci baju menurut Islam agar bersih dari najis.

Selama ini, banyak umat muslim yang belum tahu bagaimana cara mencuci baju menurut Islam yang benar.

Kadangkala, kita sering mencampurkan baju yang kotor, dengan pakaian yang terkena najis.

Hal ini menyebabkan baju atau pakaian yang baru saja kita cuci itu, belum tentu bersih dari najis, walaupun terlihat sudah bersih karena dicuci menggunakan sabun.

Baca juga: Hukum Menjual Daging Kurban Beserta Kulitnya Menurut Islam

Berkenaan dengan masalah mencuci baju menurut Islam tersebut, Ustaz Abdul Somad dan Buya Yahya pernah menjelaskannya secara mudah agar dipahami masyarakat.

Ustaz Abdul Somad menerangkan, bagi umat muslim yang ingin mencuci baju, ada baiknya hal yang pertama dilakukan adalah memisahkan pakaian kotor, dengan pakaian yang terkena najis.

Kategori pakaian kotor ini berbeda dengan pakaian yang terkena najis.

Pakaian kotor, bisa saja karena terkena keringat atau debu.

Sedangkan pakaian yang terkena najis, adalah pakaian yang mungkin saja terpercik air seni, atau sisa kotoran saat buang air besar.

Jika pakaian kotor dan pakaian terkena najis kita pisahkan, maka siapkan lah wadah untuk membilasnya.

Baca juga: Wajib Diketahui Muslimah, Inilah Bacaan Doa Sesudah Haid yang Benar Menurut Islam

Pakaian kotor, bisa langsung Anda cuci menggunakan sabun tanpa dibilas lebih dulu di awal pencucian.

Sedangkan pakaian najis, Anda harus membilasnya dengan air yang bersih.

Jangan sampai air yang digunakan untuk membilas pakaian terkena najis itu, justru malah terkena najis di awal.

Ustaz Abdul Somad (UAS) mencontohkan, bila Anda mencuci pakaian dengan mesin cuci, maka masukkan dulu pakaiannya ke dalam mesin cuci. 

"Masukkan mukena ke dalam mesin cuci, siramkan air, airnya suci mensucikan," kata UAS dikutip Tribun Medan dari ceramahnya di kanal YouTube Hamba Dhaif.

Untuk jumlah airnya, kata UAS, kira-kira dua kulah. 

Baca juga: Cara dan Bacaan Doa Mandi Wajib yang Benar Menurut Islam

"Dua kulah itu 60 sentimeter ke atas, 60 sentimeter ke samping," kata UAS.

Atau, dua kulah itu sama dengan air yang tempatnya memenuhi ukuran panjang, lebar dan tinggi adalah 1 ¼ hasta atau memenuhi ukuran volum 216 liter.

Setelah pakaian tadi disiram dengan air bersih, barulah dicuci hingga bersih.

Kemudian, angkat pakaian tadi, lalu dijemur.

"Bersih (saat) dijemur, sah (terbebas dari najis), karena airnya suci," terang UAS.

Senada disampaikan KH. Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya.

Baca juga: Doa, Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid yang Benar Menurut Islam

Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon ini menerangkan, bahwa pakaian kotor dan pakaian najis itu berbeda. 

Sehingga, sebelum Anda mencuci pakaian, ada baiknya pakaian tersebut dipilah mana yang kotor, dan mana yang najis.

Setelahnya, barulah masukkan ke dalam mesin cuci.

Pakaian yang kotor, kata Buya Yahya, bisa langsung dicuci menggunakan sabun secara bersamaan.

Tapi, lanjut Buya Yahya, pakaian najis tidak bisa diperlakukan sama.

Pakaian najis, kata Buya Yahya, harus lebih dulu dimasukkan ke dalam mesin cuci atau ke dalam wadah pencucian.

Baca juga: Adab Menyembelih Hewan Kurban Agar Tidak Tersiksa Sesuai Sunah Rasulullah

Setelahnya, barulah disiriam atau direndam menggunakan air.

Jika airnya yang lebih dulu dimasukkan ke dalam wadah atau mesin cuci, maka nanti hukum dari air yang digunakan untuk mencuci itu adalah mutanajis.

Air mutanajis adalah air yang sudah terkena najis

"Dalam ilmu fiqih, air mutanajis tidak boleh digunakan untuk bersuci. Karena dzatnya air itu sendiri tidak suci," terang Buya Yahya.

Ia menjelaskan, selama ini masyarakat banyak yang belum paham soal masalah tersebut.

Banyak dari masyarakat langsung mencuci baju dengan air sabun tanpa membilasnya terlebih dahulu.

Baca juga: Contoh Khutbah Idul Adha Singkat dengan Tema Haji dan Kurban

"Meskipun bajunya bersih, tapi belum tentu suci," kata Buya Yahya.

Maka dari itu, hal yang perlu diperhatikan adalah ketika mencuci pakaian, letakkan lebih dulu pakaian yang terkena najis di dalam mesin cuci atau wadah.

Kemudian, siram dengan air bersih atau suci sebanyak dua kulah.

"Setelah air kita datangkan dan merambah ke semua baju yang terkena najis, maka sebetulnya dia mensucikannya. Tinggal menggerakkan mesin cucinya saja," kata Buya Yahya.

Jika dalam proses mencuci air berubah warna, memang bisa saja itu karena ada kotoran atau najis yang keluar dari pakaian.

Setelahnya, buanglah air tersebut, lalu bilas lagi dengan air yang bersih.

Dengan begitu, maka najis di baju Anda akan hilang, dan Anda tinggal menjemurnya saja.(ray/tribun-medan.com)

(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved