Tribun Wiki
3 Cara Membakar Daging Sate Agar Matang Sempurna, Jangan Tempelkan pada Arang!
3 cara membakar daging sate agar matang dengan sempurna. Perhatikan, jangan terlalu dekat arang
Makanan yang diolah dengan cara dibakar pada kenyatannya dapat menyebabkan kanker.
Melansir laman resmi Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdaan Masyarakat Kemenkes RI, kandungan protein pada ayam, ikan, dan daging dapat bereaksi dengan suhu tinggi dari pembakaran dan membentuk senyawa karsinogenik.
Senyawa inilah yang dapat merusak komposisi DNA dalam gen manusia, sehingga dapat memicu perkembangan sel kanker.
Baca juga: 3 Golongan yang Berhak Menerima Daging Kurban, Berikut Pesan Buya Yahya
Untuk mengurangi pembentukan senyawa karsinogenik, Anda perlu merendam daging dalam bumbu tradisional dan alami serta menghindari memasaknya dalam waktu lama pada suhu tinggi.
2. Cacing tertinggal dalam daging
Proses memasak daging dengan dibakar rentan membuat daging tidak matang dengan sempurna.
Kondisi ini pun dapat menimbulkan potensi cacing, larva, atau telur cacing masih hidup di dalam daging tersebut.
Sebagai solusi, Anda perlu membakar daging pada suhu rendah atau dengan api kecil dalam jangka waktu yang lama agar seluruh bagian daging dapat matang secara lebih merata dan membunuh parasit yang mungkin menempel.
Baca juga: Hukum Menjual Daging Kurban Beserta Kulitnya Menurut Islam
3. Risiko alami darah tinggi atau hipertensi
Melansir Everyday Health, makan daging sapi, ayam, atau ikan yang telah diolah dengan cara dipanggang atau dibakar pada suhu tinggi dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena tekanan darah tinggi.
Hal itu merujuk pada penelitian yang dipresentasikan pada 2018 oleh American Heart Association Epidemiology and Prevention-Lifestyle and Cardiometabolic Health pada sesi ilmiah yang diadakan di New Orleans.
Baca juga: 5 Tips Mengolah Daging Kurban Idul Adha Agar Tak Berbau Amis
4. Picu diabetes mellitus (DM) tipe 2
Ketika dibakar atau dipanggang, makanan dapat menghasilkan zat yang disebut advance glycation end products (AGEs).
Tingkatan yang lebih tinggi dari AGEs tersebut telah dikaitkan dengan resistensi insulin, stres pada sel-sel tubuh dan peradangan.
Itu merupakan kondisi yang bisa memicu risiko diabetes tipe 2.
Insulin adalah hormon yang membantu gula darah dari makanan masuk ke dalam sel untuk berubah jadi energi.
Baca juga: Tips Menyantap Daging Kurban Tanpa Takut Kolesterol
Tanpa insulin atau dengan resistensi insulin, gula bisa mengendap dalam darah.
Kondisi ini dapat memicu masalah kesehatan yang serius pada jantung, mata dan ginjal serta organ tubuh lain.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.