Tribun WIki

Apa Itu Bakteri Pemakan Daging yang Lagi Marak di Jepang

Berikut ini adalah penjelasan mengenai bakteri pemakan daging atau necrotizing fasciitis. Simak penjelasannya berikut ini

Editor: Array A Argus
ABC News: James Oaten
Seorang wanita yang diduga terpapar bakteri pemakan daging 

Simak penjelasan tentang bakteri pemakan daging necrotizing fasciitis

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kasus bakteri pemakan daging atau necrotizing fasciitis kini lagi merebak di Jepang.

Pemerintah Jepang mencatat adanya jumlah kasus mencapai 977 hingga 2 Juni.

Dilansir dari CNN Indonesia, bahwa Kementerian Kesehatan Jepang mencatat, 977 kasus streptococcal toxic shock syndrome (STSS) itu memiliki angka kematian hingga 30 persen.

Sebanyak 77 orang meninggal akibat infeksi antara Januari hingga Maret.

Lantas, apa sih bakteri pemakan daging ini?

Baca juga: Uang Kertas dan Logam Ternyata Banyak Mengandung Bakteri, Simak Penjelasannya

Penjelasan tentang bakteri pemakan daging

Dikutip dari Kompas.com yang dilansir dari Medical News Today, necrotizing fasciitis adalah infeksi bakteri yang serius, namun jarang terjadi.

Kondisi ini terjadi ketika bakteri menghancurkan jaringan jauh di dalam tubuh.

Kata "necrotizing" berarti infeksi yang menyebabkan kematian jaringan tubuh, sedangkan "fasciitis" mengacu pada peradangan jaringan dalam, termasuk fasia, yang merupakan jaringan yang mengelilingi otot, saraf, dan pembuluh darah.

Baca juga: Bakteri: Pengertian dan Struktur, Materi Belajar Biologi Kelas 10

Necrotizing fasciitis merupakan kondisi yang sangat serius, dan komplikasinya, yang dapat mencakup sepsis, syok, dan kegagalan organ, sering terjadi. 

Namun, diagnosis dini yang akurat dan pengobatan antibiotik yang cepat masih dapat menghentikan infeksi ini.

Butuh Waktu 48 Jam Merusak Jaringan Tubuh

Dilansir dari scientificamerican.com, bakteri pemakan daging ini cuma membutuhkan waktu 48 jam merusak jaringan tubuh.

Ketika bakteri ini mencapai aliran darah, mereka siap mengakses jaringan dan sistem organ tambahan.

Jika tidak diobati, necrotizing fasciitis bisa berakibat fatal.

Baca juga: BPOM Sebut Faktor Lain Penyebab Gagal Ginjal Akut Adanya Infeksi Virus dan Bakteri Leptospira

Spesies bakteri  Streptococcus grup A , atau strep grup A, adalah penyebab paling umum di balik necrotizing fasciitis.

Namun peringatan terbaru CDC menunjukkan adanya tersangka tambahan, sejenis bakteri yang disebut  Vibrio vulnificus.

Hanya terdapat 150 hingga 200 kasus Vibrio vulnificus di AS setiap tahunnya, namun angka kematiannya tinggi, dengan 1 dari 5 orang meninggal karena infeksi tersebut.

Penyebab penyakit pemakan daging

Penyebab paling umum necrotizing fasciitis adalah ketika bakteri menyerang tubuh melalui luka di kulit, meskipun infeksi ini bisa juga terjadi jika ada cedera yang tidak merusak kulit.

Berikut adalah beberapa cara bakteri pemakan daging dapat masuk ke kulit:

  1. Luka, goresan atau luka bakar
  2. Gigitan serangga
  3. Luka karena jarum atau benda lain yang menyebabkan luka tusukan
  4. Operasi

Baca juga: Gejala Infeksi Bakteri Salmonella Bisa Menyebabkan Tipes,Telur Cokelat Kinder Ditarik dari Peredaran

Gejala pada Tubuh

Mengutip Cleveland Clinic, gejala awal penyakit pemakan daging meliputi tanda dan gejala yang mirip dengan flu, seperti:

  • Pegal-pegal
  • Demam 
  • Menggigil 
  • Mual 
  • Diare 
  • Nyeri hebat di lokasi cedera

Baca juga: Gejala Infeksi Bakteri Salmonella Bisa Menyebabkan Tipes,Telur Cokelat Kinder Ditarik dari Peredaran

Perkembangan penyakit ini sangat cepat. Tanda dan gejala selanjutnya meliputi:

  • Kulit memerah dan/atau berubah warna
  • Pembengkakan jaringan yang terkena
  • Aliran darah tidak stabil
  • Lepuh berisi cairan berdarah atau kekuningan
  • Kematian jaringan (nekrosis)
  • Tekanan darah rendah
  • Sepsis 

Penting untuk segera mencari perawatan jika mengalami tanda dan gejala penyakit ini karena infeksinya dapat menyebar dengan cepat.

(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved