Berita Viral
PILU Ratusan Jenazah Jemaah Haji Tergeletak di Jalanan Mekkah Akibat Suhu Panas 50 Derajat Celcius
Pilunya kondisi ratusan jenazah jemaah haji tergeletak di jalanan Mekkah akibat suhu panas 50 derajat celcius. Seperti diketahui, suhu panas ekstrem
TRIBUN-MEDAN.com - Pilunya kondisi ratusan jenazah jemaah haji tergeletak di jalanan Mekkah akibat suhu panas 50 derajat celcius.
Seperti diketahui, suhu panas ekstrem tengah berlangsung dalam lebih dari sepekan.
Bahkan, beberapa kali suhu udara sempat mencapai antara 45-52 derajat Celsius.
"Setidaknya 550 orang tewas saat menunaikan ibadah haji," kata para diplomat kepada media Prancis Agence France Presse (AFP) pada hari Selasa, dilansir dari WartaKota.com.
Bahkan sebuah video yang beredar di media sosial X pada Rabu (19/6/2024) menunjukkan beberapa jenazah jamaah haji tergeletak di jalanan Arab Saudi.
Dalam video tersebut, sejumlah jenazah tergeletak begitu saja di atas aspal tanpa alas.
Jenazah-jenazah tersebut hanya ditutupi kain putih dan dikelilingi oleh barang-barang bawaan para jamaah.
Dari informasi yang beredar, para jamaah haji tersebut meninggal dunia karena kepanasan yang ekstrem di Arab Saudi.
Suhu di Mekkah dan Madinah pada saat itu mencapai lebih dari 50 derajat Celcius.

Pihak berwenang Arab Saudi belum memberikan pernyataan resmi terkait video tersebut.
Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa jenazah-jenazah tersebut sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.
Dan untuk mengantisipasi serangan udara panas yang menyengat pemerintah Arab Saudi melakukan berbagai cara demi melindungi jemaah yang melaksanakan ibadah haji.
Pihak berwenang Saudi melaporkan mereka merawat lebih dari 2.000 jemaah yang menderita heatstroke.
Namun, angka ini belum diperbarui sejak akhir pekan lalu.
Dan mereka juga enggan memberikan informasi soal korban jiwa.
Kemenkes: Cuaca Panas Ekstrem Picu Jemaah Haji Rentan Alami Kelelahan
Dikutip dari Tribunnews.com, poli Rehabilitasi Medik menjadi layanan yang ramai dikunjungi pasien di antara berbagai layanan kesehatan di Lantai M Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
Tim Rehabilitasi Medis KKHI Makkah dipimpin oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (SpKFR), yakni DR. dr. Siti Chandra Widjanantie SpKFR-K menyatakan bahwa ibadah haji merupakan ibadah fisik yang menuntut aktivitas bergerak dan berjalan kaki secara terus menerus.
Hal ini membutuhkan ketahanan sistem fungsi kardiorespirasi dan neuromuskuloskeletal yang optimal agar jemaah mampu menjalaninya dengan kemampuan istitha’ah yang maksimal.
Pada jemaah lansia, kondisi tubuh mudah terpengaruh oleh suhu cuaca yang ekstrem panas dan adaptasi terhadap aktivitas yang menuntut gerak cepat.
Hal ini meningkatkan risiko jatuh, yang dapat mengakibatkan terkilir, cedera otot (muscle sprain), cedera pergelangan kaki, bahkan patah tulang pergelangan tangan, pinggul, paha atau kaki pada jemaah lansia.
Kondisi ini mengakibatkan angka kesakitan, meningkatnya ketergantungan, serta risiko disabilitas.
"Cuaca ekstrem juga berpotensi membuat jemaah mengalami yang menyebabkan disorientasi/delirium, mengganggu sistem pernapasan, mengiritasi saluran pernapasan bagian atas, dan meningkatkan risiko radang tenggorokan akibat udara panas, debu, dan kurangnya hidrasi pada lapisan pelembab saluran pernapasan atas," kata dia mengutip dari laman Kemenkes, Rabu (19/6/2024).
Ia menjelaskan gangguan pernapasan dapat memperburuk kondisi jemaah yang sebelumnya memiliki penyakit asma terkontrol atau penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) terkontrol.
Hal ini dapat memicu sesak napas yang memberat, penurunan kadar oksigen (desaturasi), dan bahkan membutuhkan perawatan inap dengan antibiotik dan suplementasi oksigen karena jemaah tidak mampu bergerak tanpa mengalami sesak napas.
Kelelahan pada sistem jantung juga dapat memperberat kondisi jemaah yang sebelumnya memiliki gangguan jantung, meskipun terkontrol dengan obat.
Kasus terbanyak yang ditangani oleh tim Rehabilitasi Medis adalah kasus muskuloskeletal (ortopedi, bedah, cedera, nyeri sendi).
Penanganan dengan memberikan berbagai latihan, seperti stretching, penguatan, ketahanan, dan proteksi sendi, untuk membantu pemulihan pasien.
“Dengan optimalisasi aktivitas dan ketahanan serta kemampuan mobilisasi pasien, tim rehabilitas medis dapat membantu KKHI dalam mendampingi Duyufurrahman (tamu Allah SWT) menjalani rangkaian ibadah dengan istitha’ah seoptimal mungkin menuju Haji yang Mabrur,” ujar dr. Chandra.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
ratusan jenazah jemaah haji tergeletak di jalanan
suhu panas 50 derajat celcius
Suhu panas ekstrem
Tribun-medan.com
DIBAKAR Massa Demonstran, Gedung DPRD Sulsel dan DPRD Makassar Tinggal Puing, 3 ASN Meninggal |
![]() |
---|
MAKASSAR MEMBARA, Mobil dan Motor di Gedung DPRD Dibakar, Massa Merangsek ke Ruang Rapat Paripurna |
![]() |
---|
UPDATE Massa Bakar Halte di Depan Polda Metro Jaya, Api Berkobar Besar |
![]() |
---|
MENCEKAM Aksi di Kawasan Gedung DPR RI Jumat Malam, Massa Bakar Gerbang Tol Pejompongan |
![]() |
---|
Jerome Polin Ngaku Tolak Tawaran Jadi Buzzer Kampanye Damai Meski Dibayar Rp 150 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.