Berita Medan
Pembangunan Overpass Jalan Stasiun, Penumpang KA Akan Diarahkan Lewat Jalan Atas
Menurut Yulius, setelah pembangunan overpass selesai, maka Jalan Stasiun akan membuat arus lalu lintas menjadi terbagi dua.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK), Yulius Ares menjelaskan, konsep pembangunan overpass di Jalan Stasiun, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Jumat (21/6/2024).
Menurut Yulius, setelah pembangunan overpass selesai, maka akan membuat arus lalu lintas menjadi terbagi dua.
Dijelaskan Yulius, untuk pengendara yang hendak ke Pasar Ikan Lama, maka akan melewati jalur atas.
Sementara, untuk pengendara yang hendak ke Jalan Pinang, Lapangan Merdeka melewati jalur atas.
"Saat ini, kepadatan volume lalu lintas terjadi di kawasan jalan Stasiun. Kemacetan itu terjadi, karena tercampurnya jalan menuju Pasar Ikan Lama dan Jalan Pulau Pinang.
"Kepadatan diperparah pula oleh mobilisasi penumpang kereta api. Untuk itu Overpass Jalan Stasiun ini akan memecah kepadatan jalan tersebut," terangnya, Jumat (21/6/2024).

Diterangkannya, kepadatan lalu lintas akibat pergerakan penumpang kereta api pun dapat teratasi dengan overpass ini.
Nantinya overpass ini juga menjadi tempat drop off penumpang kereta api.
"Nantinya untuk penumpang yang hendak berangkat ke stasiun itu harus di drop off dari jalan overpass atau atas. Sedangkan, yang baru datang itu lewat jalan bawah," ucapnya.
Untuk saat ini, kata Yulius, pengerjaan fisik overpass Jalan Stasiun sudah mencapai 52 persen.
"Pekerjaan ini berkontrak mulai 18 September 2023 dan ini merupakan pekerjaan tahun jamak atau multiyears yang akan berakhir pada 12 Desember 2024 mendatang," ucapnya..
Dia menerangkan, saat ini pelaksana tengah merampungkan pekerjaan pemasangan balok jembatan di atas fondasi yang telah berdiri kokoh.
Sedangkan pekerjaan drainase di sisi bagian dalam telah selesai.
Dikatakannya, pengerjaan fisik yang cukup besar dalam pembangunan overpass adalah membangun landaian dari jalan menuju overpass termasuk pembetonan lantas overpass.
“Kalau sisanya yang lebih ke pekerjaan arsitektural dan mekanikal elektrikal,"ucapnya.
Dia mengungkapkan, salah satu tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan ini adalah luas lokasi proyek yang terbatas.
"Sehingga harus menutup sebagian arus lalu lintas. Selain itu, mungkin kendalanya di kawasan Stasiun Kereta Api. Mereka harus terus beroperasi mesti disiasati dengan koordinasi dan kolaborasi yang baik," ucapnya.
Yulius juga meminta agar masyarakat Kota Medan mendukung proyek pembangunan overpass tersebut.
“Kami mengharapkan pengertian dan doa masyarakat sehingga pekerjaan bisa tepat dan cepat, agar kemacetan di kawasan ini bisa teratasi,”ucapnya.
Diketahui overpass ini memiliki panjang 232 meter, dengan lebar 9 dan 12,5 meter. Proyek ini, merupakan proyek pertama Pemko Medan dengan menggunakan APBD Medan TA 2023-2024 sebesar Rp 67 miliar.
(cr5/tribun-medan.com)
Tampang Orang yang Diduga Membawa Nazwa Aliya ke Kamboja, Pria Bule Rekan Kerja Sang Ibu di Malaysia |
![]() |
---|
Di Tengah Sorotan Kinerja, Melvi Marlabayana Dilantik jadi Kadis LH Medan, Ini Kata Wali Kota |
![]() |
---|
2 Anggota DPRD Medan yang Dipanggil Kejatisu Kasus Peras Pengusaha Tak Kunjung Hadir |
![]() |
---|
Rampok Handphone Warga yang Sedang Lari Pagi, Yasir Arafat Ditangkap, 1 Lagi Masih Diburu |
![]() |
---|
Anggota DPRD Medan Rommy Berang, Rumah Sakit Tolak Pasien BPJS, Alasan Kamar Penuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.