News Video

Pengakuan Supir Dump Truk yang Bikin Tangan Penumpang Putus Usai Terlibat Kecelakaan

Supir Dump Truk yang bermarga Sagala masih syok atas peristiwa kecelakaan yang terjadi di Jalan Sidikalang - Subulussalam

Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG - Supir Dump Truk yang bermarga Sagala masih syok atas peristiwa kecelakaan yang terjadi di Jalan Sidikalang - Subulussalam tepatnya di Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat.

Bagaimana tidak, dirinya yang mengendarai dump truk terlibat kecelakaan dengan mobil pribadi, dan menyebabkan tangan penumpang dari mobil pribadi yang merupakan seorang perempuan tersebut putus.

"Saya setelah kejadian itu masih terbayang saya tangan ibu itu. Bahkan saya pun tidak bisa tidur membayangkan kejadian itu, " ujarnya kepada Tribun Medan saat ditemui di kediamannya, Jumat (21/6/2024).

Sagala menceritakan, kejadian bermula saat dirinya yang datang dari arah Sibande menuju Kota Sidikalang, Berpapasan dengan mobil pribadi berwarna hitam.

Saat kejadian, bagian belakang mobil pribadi tersebut tertabrak badan dump truk saat berada di jalan yang menikung.

"Jadi datang mobil dari depan, jadi bersenggolan lah namanya itu bang, " ungkapnya.

Sagala dirinya kemudian melihat kondisi penumpang yang sudah tidak sadarkan diri dengan kondisi tangan yang berlumuran darah.

"Ku lihat, ibu ini kok enggak gerak. Terus tangannya berdarah. Baru ku bilang sama supirnya, itu tangan ibu ini berdarah. Bawa aja dulu ke rumah sakit, biar nanti kita selesaikan di sana, " katanya.

"Supir sama penumpang lainnya enggak ada yang menyadari kondisi ibu itu. Si supirnya ribut masalah mobilnya yang rusak. Sementara kondisi jalan gelap dan di tengah hutan, " tambahnya.

Mengetahui hal tersebut, supir mobil pribadi langsung putar balik, dan langsung membawa ibu tersebut ke arah Kota Sidikalang.

Setelah mobil pribadi tersebut pergi, Sagala kemudian memundurkan truknya untuk bisa kembali ke jalan aspal.

Akan tetapi, saat memundurkan truknya, Sagala melihat ada potongan tangan yang tergeletak di pinggir jalan.

"Pas aku lihat, mungkin ini tangan ibu itu. Aku sempat berpikir, ku bawa gak tangan ini. Terkahir aku bawa, karena ku pikir masih butuh ibu itu. Apalagi ini kan di tengah hutan, mana tahu ada hewan liar yang mengambil tangan ini, makanya ku bawa lah pakai kardus, " terangnya.

Selama perjalanan, Sagala memikirkan peristiwa tersebut, hingga dirinya tiba di rumah.

Setibanya di rumah, dirinya menceritakan hal tersebut kepada sang istri. Dirinya sempat berdebat apakah akan mengembalikan tangan tersebut ke pihak keluarga atau tidak.

"Saya takutnya kalau datang ke sana, akan di pukul pihak keluarga. Mending kita tunggu saja lah keluarga, untuk mengembalikan tangan ini, " sebutnya.

Keesokan harinya, Sagala bersama pihak keluarga mendatangi RSUD Sidikalang sekitar pukul 7.30 WIB. Akan tetapi, dirinya bersama keluarga tidak bertemu dengan korban, karena sudah di rujuk ke RS Vita Insani yang berada di Kota Pematangsiantar.

"Saya enggak mau melarikan diri. Tapi karena saya takutnya di masa orang. Jadi ku tunggu lah keluarga saya, biar agak tenang. Setelah itu, kami datangi rumah sakit, sudah di rujuk katanya ke Siantar, " jelasnya .

Saat ini pihak keluarga korban sudah menemui keluarga Sagala untuk membicarakan kasus tersebut.

(cr7/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved