Syaiful Bahri Meninggal Dunia
MANTAN Sekda Medan Syaiful Bahri Meninggal di Rumah Sakit Haji, Kadis Kominfo : Iya Benar
Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Syaiful Bahri Lubis dikabarkan meninggal dunia, Senin (24/6/2024).
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Syaiful Bahri Lubis dikabarkan meninggal dunia, Senin (24/6/2024).
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Medan Arrahman Pane.
"Iya meninggal di Rumah Sakit Haji Medan pukul 20.15 WIB tadi," ucapnya.
Arrahman juga baru mendapatkan informasi tersebut malam ini.
"Barusan dapat info ini," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Humas Pemko Medan Viza Fhandana.
"Infonya meninggal dunia. Kita juga baru dikabarin malam ini," ucapnya.
Namun mengenai penyakit atau lokasi penguburan almarhum, Viza belum merespon konfirmasi lanjutan dari Tribun Medan.

Dari informasi yang diterima www.tribun-medan.com, Syaiful Bahri meninggal dunia di Rumah Sakit Haji Medan.
"Innalillahi wainnailaihi roojiuun.
Telah berpulang kerahmatullah Syaiful Bahri Lubis bin Ali Hanafiah Lubis. Sekitar pukul 20.15 wib malam ini, di RS Haji Medan"

Sosok Syaiful Bahri
Diketahui, Syaiful Bahri merupakan pria berkelahiran di Semarang 8 November 1959 memiliki jenjang karir PNS yang cukup panjang dan berpindah tugas ke beberapa kabupaten di Sumut.
Namun ia kembali berdinas di Medan pada tahn 2005-2006 dan menjadi staf biasa di Bapedda Kota Medan.
Namun karirnya melejit pada tahun 2010.
Dirinya dipercaya menjadi Sekda Kota Medan oleh Eks Wali Kota Medan Rahudman.
Menurut informasi yang dirangkum Tribun-Medan.com, Syaiful Bahri Lubis tumbuh besar di Kota Padangsidimpuan.
Anak kedua dari delapan bersaudara pasangan almarhum Mohammad Ali Hanafiah Lubis dan almarhumah Hj Basiah Nasution ini sempat menimba ilmu di SD Negeri 17 Kota Padangsidimpuan.
Setelah lulus, Syaiful melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Kota Padangsidimpuan.
Lalu, ia pun melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Padangsidimpuan.
Hanya saja, ketika naik ke kelas dua SMA, Syaiful pindah ke Kota Bandung.
Ia melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 1 Bandung, dan lulus tahun 1979.
Usai menamatkan pendidikan SMA, Syaiful Bahri Lubis lantas mencoba peruntungan masuk seleksi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Jalur Perintis I ke Institut Teknik Bandung (ITB).
Di tahun 1979 itu, nasib baik berpihak pada Syaiful Bahri Lubis.
Ia kemudian diterima di ITB, dan kuliah pada jurusan Teknik Sipil Perencanaan.
Setelah tujuh tahun menimba ilmu di ITB, Syaiful Bahri Lubis kemudian lulus kuliah tahun 1987 dan menyandang gelar Insinyur.
Ia pun kemudian mencari pekerjaan, dan sempat diterima bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang eksplorasi minyak.
Selama bekera di bidang eksplorasi minyak ini, Syaiful Bahri Lubis pernah mengunjungi berbagai tempat tugas, dari Aceh hingga Papua.
Tahun 1991, ibunda tercintanya wafat.
Syaiful Bahri kemudian hijrah ke Kota Medan untuk menemani ayahnya, yang kala itu sempat menjabat sebagai Kakandep P&K Medan di masa Wali Kota AS Rangkuti.
Setelahnya di Kota Medan, Syaiful tidak lantas berhenti bekerja.
Ia melanjutkan pekerjaannya, hingga kemudian mendaftar sebagai CPNS di tahun yang sama.
Lagi-lagi, nasib baik berpihak pada Syaiful.
Ia kemudian dinyatakan lulus dan mulai bertugas di Bappeda Pemprov Sumut pada Juni 1992.
Tiga tahun berselang, Syaiful mendapat promosi jabatan.
Ia pindah ke Kota Binjai, dan menyandang jabatan Kabid Pisik Bappeda Kota Binjai.
Pelan-pelan, karirnya mulai menanjak.
Syaiful kemudian menjabat sebagai Kabag Penyusunan Program Kota Binjai tahun 1996 hingga 1998.
Setelahnya, ia pun dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Bappeda Kota Binjai.
Dua tahun kemudian, persisnya di tahun 2000, Syaiful pindah ke Kabupaten Asahan.
Di sana ia menjabat sebagai staf biasa, hingga pada tahun 2005, Syaiful Bahri mendapat amanah menjabat sebagai Kadis Pertambangan Pemkab Asahan.
Namun, jabatan itu tak lama dipegang Syaiful.
Ia lantas dipindahtugaskan ke Pemko Medan.
Saat itu, Syaiful kembali menjadi staf biasa di Bappeda Kota Medan.
Meski turun jabatan, tapi tak membuat Syaiful berkecil hati.
Ia tetap bekerja keras dan berusaha membuktikan dirinya sebagai ASN yang kompeten.
Alhasil, pada tahun 2006 hingga tahun 2009, Syaiful dipercaya menjabat sebagai Kabid Pisik Bappeda Medan.
Dari sana, karirnya makin meroket.
Tahun 2009, ia kemudian ditunjuk sebagai Kepala Bappeda Kota Medan.
Lalu, setahun berselang, Syaiful mendapat amanah yang lebih besar, yakni menjabat sebagai Kota Medan di tahun 2010.
Posisinya kemudian digantikan Wiriya Alrahman di massa kepemimpinan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin pada Oktober 2018.
(Cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.