Pilkada Semarang
Pilwakot Semarang Diprediksi Diisi 2 Pasangan Calon, PDIP Bakal Usung Kader Sendiri
Saat ini, para partai politik saling bersilatuhrahmi untuk berkoalisi mengusung pasangan calon.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Pemilihan Wali Kota Semarang diprediksi hanya ada 2 bakal calon yang akan bertarung.
Saat ini, para partai politik saling bersilatuhrahmi untuk berkoalisi mengusung pasangan calon.
Hal itu disampaikan Pengamat politik Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Andreas Pandiangan, saat Forum Group Discussion Membaca Peta Politik Jelang Pilwakot Semarang 2024, yang digelat oleh Fomos, di Hotel Neo, Jumat (28/6/2024) sore.
Baca juga: Vivo Y58 5G Hadir dengan Harga Rp 3 Jutaan, Ada Dua Pilihan Warna
Melihat perolehan kursi pada pemilihan legislatif lalu, menurutnya, Kota Semarang bisa terbentuk tiga poros dalam pilwakot nanti.
"Kalau saya lihat kalau tidak dua ya tiga. Mungkin kalau untuk claon tunggal agak sulit. Dugaan saya kalau tidak dua ya tiga," ungkap Andreas.
Prediksinya, poros pertama dipimpin PDIP. Partai berlambang banteng ini memiliki kemungkinan besar mengusung petahana Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Kemudian, poros Partai Demokrat yang akan memunculkan sosok CEO PSIS, Yoyok Sukawi.
Poros terakhir, poros Partai Gerindra. Sejauh ini, memang belum ada sosok internal yang kuat dari Gerindra. Namun, tokoh eksternal memiliki kemungkinan diusung Gerindra yaitu Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin.
Meski demikian, menurutnya, ada juga kemungkinan Pilwakot Semarang hanya ada dua poros koalisi yakni PDIP yang mengusung Ita sebagai petahana dan Demokrat yang berkoalisi dengan Gerindra mengusung Yoyok Sukawi.
"Tapi bisa jadi dua, mungkin PDIP dan PKS, lalu Gerindra dengan Demokrat. Tapi, saya melihat lebih cenderung tiga, ini melihat dari jumlah kursi, lalu popularitas tiga pasang, dan tiga nama itu (Mbak Ita, Yoyok, Iswar) potensial," terangnya.
Lebih lanjut, Andreas memaparkan, peta koalisi politik di Kota Semarang juga akan melihat atau mempertimbangkan koalisi di tingkat Jawa Tengah. Patai akan mengambil risiko yang paling kecil.
Baca juga: KATA Pendeta GBKP Runggun Cinta Rakyat Terkait Jemaat yang Tumpangi Kapal Terbalik di Pulau Mursala
"Idealnya, pola koalisi di provinsi tidak jauh beda dengan di kota. Di Semarang pemilihnya besar. Kalau (koalisi) sama, akan lebih gampang. Beda koalisi provinsi dan kota kemungkinan tidak akan terjadi. Akan sama," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei INDO RISET Strategis, yang dipaparkan Peniliti Galih Pramilu Bakti menyebut, elektabilitas Incumbent Ita masih diatas Yoyok Sukawi dengan selisih 6,7 persen.
“Secara spontan, sebanyak 33,5 responden akan memilih Mbak Ita, sebanyak 26,8 persen akan memilih Yoyok Sukawi, dan 10,3 persen akan memilih Ade Bhakti. Masih ada 23,7 persen belum menentukan pilihan atau tidak menjawab,” kata Galih dalam acara FGD tersebut.
Kemudian, kandidat wali kota dan wakil wali kota yang popuper paling banyak adalah Mbak Ita (Incumbent), diikuti oleh Yoyok Sukawi, dan Soemarmo HS.
Namun, kandidat yang paling banyak disukai adalah Yoyok Sukawi dengan angka 49,6 persen, diikuti Ade Bhakti 48,3 persen, dan Mbak Ita 47,7 persen.
“Jika diberi pilihan empat nama calon wali kota, responden yang memilih Mbak Ita 38,4 persen, diikuti Yoyok Sukawi 34,0 persen, Soemarmo 4,8 persen, dan Iswar 1,5 persen,” ujarnya.
Sementara, calon wakil wali kota paling banyak dipilih adalah Ade Bhakti dengan angka 32,2 persen.
Baca juga: Lirik Lagu Mandailing Manilai Au yang Dipopulerkan oleh Farro Simamora
Kemudian, peneliti juga melakukan simulasi pasangan calon wali kota dan wakil wali kota semarang. Pasangan Ita-Ade Bhakti paling banyak dipilih, diikuti pasangan Yoyok Sukawi-Ade Bhakti.
“Mbak Ita jika dipasangkan Ade Bhakti mendapatkan 22,2 persen. Sementara Yoyok Sukawi-Ade Bhakti 21,1 , hanya selisih 1,1 persen,” katanya.
Jika simulasi dilakuan empat pasangan, sebut dia, Ita dengan siapapun wakilnya, secara umum akan memperoleh suara tertinggi. Namun demikian, Yoyok Sukawi akan memperoleh suara yang cukup tinggi dan mengalahkan pasangan lain jika berpasangan dengan Ade Bhakti.
Simulasi tiga pasangan, Yoyok Sukawi-Ade Bhakti akan memperoleh suara yang cukup signifikan, mengalahkan dua pasangan yang lain.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Kota Semarang yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sampel diambil sebanyak 600 responden secara proporsional secara acak dan merata di seluruh wilayah Kota Semarang.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan Margin of Error ± 4,08 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Waktu pelaksanaan survei adalah 8 - 14 Juni 2024.
Ada sampel yang non respon (sulit ditemui, tidak berkenan diwawancara, keluar kota) sehingga total responden yang dapat diwawancara sebanyak 544 orang.
Artikel ini Tayang di Tribun Pantura
Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News
Pilwakot Semarang
Dua Paslon Diprediksi Pilkada Semarang
PDIP Bakal Usung Kader Sendiri
Tribun Medan
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi Kantongi 6 Rekom Parpol, Berikut Rinciannya |
![]() |
---|
Maju Pilkada 2024, Kas Nano Pengusaha Muda di Semarang Berharap Didukung Gerindra Nyalon |
![]() |
---|
Dico M Ganinduto Ditugaskan Golkar dan PSI Maju Pilwakot Semarang, Sosok ini Bakal jadi Pendamping |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu Dapat Dukungan Aliansi Buruh Maju Pilkada 2024 |
![]() |
---|
PDIP dan Gerindra Dikabarkan Berkoalisi di Pilwakot Semarang, Partai Politik Lain Kini Ketar-ketir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.