Berita Medan

Kasus Balita Meninggal Diduga Korban Malpraktek, Bobby Nasution Minta Dinkes Cek ke Rumah Sakit

Menurut Bobby Nasution, akan ada tindakan tegas terhadap pihak rumah zakit jika memang terbukti bersalah nantinya

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Rika Lidia Wati, memeluk foto anaknya yang meninggal dunia diduga karena malpraktek di Rumah Sakit Mitra Sejati, Minggu (30/6/2024). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, akan meminta Dinas Kesehatan Kota Medan untuk memeriksa pihak Rumah Sakit Mitra Sejati yang terletak di jalan  AH Nasution Kecamatan Medan Johor. 

Dijelaskan Bobby Nasution, pemeriksaan itu sebab adanya dugaan mal praktek terhadap seorang anak  yang meninggal gegara  hendak operasi bibir sumbing. 

Menurut Bobby Nasution, akan ada tindakan tegas terhadap pihak rumah zakit jika memang terbukti bersalah nantinya

"Saya belum dapat info, saya belum berani komentar dulu. Nanti akan kita minta Dinas Kesehatan ke sana," ucapnya, Senin (1/7/2024).

Bobby menjelaskan, nantinya pihak rumah sakit   akan mengecek apakah prosedur yang diterapkan rumah sakit sudah sesuai. 

"Apakah benar sesuai prosedur atau  menjalankan operasi atau tidak. kalau tidak, sesuai SOP   harus di tindak tegas," katanya.

Untuk diketahui, seorang anak bernama Atarrazka Kenzi Hamizan (2) meninggal dunia karena diduga menjadi korban malpraktek RS Mitra Sejati. 

Menurut Ibu Attar, Rizka dirinya bersama sang anak ke rumah sakit  untuk operasi bibir sumbing  Namun, anaknya malah meninggal dunia.

"Pergi dari rumah anak saya dalam keadaan sehat, hanya untuk operasi bibir sumbing dibagian langit-langitnya," kata Rika kepada Tribun Medan, Minggu (30/6/2024).

"Sampai di rumah sakit, dicek darahnya dan paru-paru, bermalamlah di sana," sambungnya.

Rika menyampaikan, setelah itu anaknya pun langsung diinfus oleh pihak rumah sakit sembari menunggu hasil ronsennya.

Kemudian sekira pukul 15.00 WIB, dirinya diminta untuk masuk ke ruangan operasi untuk menemani anak kesayangannya itu.

Dikatakannya, berselang sejam kemudian Rika diberitahu oleh pihak medis bahwa anaknya harus dipindahkan ke ruang ICU.

"Saya diberi tahu, kalau tangan anak saya sudah membiru dan harus dipindahkan ke ruang ICU," ungkapnya.

Beberapa menit setelah dipindahkan, dirinya langsung syok usai mendapatkan kabar dari pihak medis bahwa anak kesayangannya ini telah meninggal dunia.

Anaknya ini, meninggal dunia, pada Jumat (28/6/2024) sekira pukul 17.00 WIB.

"Pihak medis ngasih tahu, kemungkinan jantung sama paru-paru. Di ruang ICU dijelaskan sama dokter anestesi, dbilangnya kemungkinan alergi pembiusan," tuturnya.

Ia dan pihak keluarga menduga, bahwa anaknya ini merupakan korban malpraktek dari rumah sakit tersebut.

Pasalnya, selama ini anaknya itu dalam keadaan sehat dan tidak pernah mengalami sakit.

"Saya pertanyaan sama dokter, saya minta surat-suratnya. Tapi nggak dikasih sama rumah sakit, alasannya privasi," katanya.

Atas kejadian ini, pihak keluarga meminta pihak rumah sakit bertanggungjawab dan memberikan penjelasan terkait meninggalnya korban.

Sampai saat ini, pihak keluarga masih enggan melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

Sementara itu, Pihak Rumah Sakit Mitra Sejati angkat bicara, soal adanya seorang anak bernama Atarrazka Kenzi Hamizan (2) meninggal dunia, karena diduga menjadi korban malpraktek.

Menurut Humas dan legal Rumah Sakit Mitra Sejati, Erwinsyah Dimyati Lubis, pihaknya telah mendapatkan informasi terkait kejadian itu.

Katanya, sebelum meninggal dunia anak tersebut beberapa bulan lalu juga pernah menjalani operasi bibir sumbing di rumah sakitnya.

Ia menjelaskan, sebelum menjalani operasi yang kedua ini. Pihak rumah sakit sempat menanyakan riwayat penyakit dari anak tersebut.

Namun, saat itu pihak keluarga mengatakan bahwa anak itu tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

Erwinsyah mengatakan, setelah mendapatkan persetujuan dari keluarga. Pihak rumah sakit pun menjalani prosedur sebelum melaksanakan operasi terhadap pasien.

Dijelaskannya, atas tuduhan malpraktek yang dilakukan oleh keluarga pasien. Pihaknya mengaku siap jika dilaporkan.

Lebih lanjut, Erwinsyah juga mengatakan bahwa, pihaknya juga akan memberikan uang santunan kepada keluarga pasien.

(cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved