Berita Viral
UPDATE Jurnalis dan Keluarga Tewas Terbakar di Karo, Dewan Pers Desak Panglima TNI dan Kapolri . . .
Dewan Pers meminta Panglima TNI dan Pangdam Bukit Barisan untuk membentuk tim investigasi mengusut kasus kebakaran rumah yang menewaskan jurnalis
TRIBUN-MEDAN.com - Dewan Pers berharap kasus jurnalis Tribrata TV, Sempurna Pasaribu (27) yang tewas terbakar bersama keluarganya di Nabung Surbakti, Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, tidak lagi terulang.
Anggota Dewan Pers, Totok Suryanto menegaskan bahwa tugas jurnalistik yang dilakukan oleh wartawan adalah demi kepentingan umum.
Sehingga dalam menjalankan tugasnya, diharapkan tidak ada gangguan, intimidasi atau kekerasan yang menyasar seorang wartawan.

“Kami dari Dewan Pers sangat mengharapkan agar wartawan melaksanakan tugas jurnalistiknya dengan sebaik-baiknya tanpa gangguan, tanpa kekerasan, tanpa intimidasi,” kata Totok dalam konferensi pers di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2024).
Dewan Pers pun menyesalkan peristiwa yang menimpa jurnalis di Karo. Kata Totok, tak ada latar belakang atau alasan pembenaran apapun dalam intimidasi atau kekerasan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

“Bagaimanapun alasan yang menjadi latar belakang dari jatuhnya korban ini tentu sangat kita sesalkan, apalagi yang bersangkutan dikenal sebagai wartawan,” ucapnya.
Dewan Pers pun berharap tim investigasi yang dibentuk oleh Panglima TNI maupun Kapolri dapat dilakukan secara imparsial.
“Dan paling penting adalah tidak boleh ada pelanggaran apapun terhadap warga negara kita, khususnya pers,” kata Totok.
“Jadi intinya proses penyelidikan masih akan terus kita lakukan, dan ada pihak yang kita harapkan ikut melakukan penyelidikan dan mengusut kasus ini sehingga terang benderang,” lanjut dia.
Dalam kesempatan ini Dewan Pers meminta Panglima TNI dan Pangdam Bukit Barisan untuk membentuk tim investigasi mengusut kasus kebakaran rumah yang menewaskan jurnalis Tribrata TV, Sempurna Pasaribu (27) dan tiga anggota keluarganya, di Nabung Surbakti, Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Kapolri dan Kapolda Sumatera Utara pun diharapkan membentuk tim serupa untuk penyelidikan di mana tim ini bersikap adil dan imparsial dalam pengusutan kasus.
Di sisi lain Dewan Pers juga akan membentuk tim investigasi bersama yang melibatkan aparat dan unsur jurnalis atau Komisi Keselamatan Jurnalis (KKJ).
Selain itu Dewan Pers juga meminta Komnas HAM dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk turut serta secara aktif menginvestigasi dan memberikan perlindungan yang dianggap perlu kepada keluarga korban.
Tim investigasi diperlukan lantaran ada dua versi kejadian yang berbeda.
Versi pertama dari tim KKJ menyatakan ada dugaan keterlibatan oknum TNI yang terkait dengan pemberitaan lokasi perjudian milik oknum TNI tersebut.
Versi kedua menyebutkan kebakaran itu lantaran adanya ceceran bensin di rumah korban yang kemudian menyulut api.
Baca juga: JAM TAYANG Siaran Langsung Brasil vs Kolombia. Prediksi Skor dan Line up Brasil vs Kolombia
Sebab rumah korban diketahui memang berjualan bensin eceran.
Baca juga: 3 Jenis Ujian Utama CPNS, Berikut Tips Lolos SKD CPNS 2024
Totok berharap kejadian ini tidak terulang lagi, dan para jurnalis bisa menjalankan tugasnya dengan baik, profesional dan memenuhi kaidah kode etik jurnalistik.
“Dewan Pers berharap peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi, dan wartawan bisa menjalankan tugas jurnalistiknya dengan baik,” ucapnya.
Ditemukan Kejanggalan
Peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumah Sempurna Pasaribu wartawan salah satu media online di Kabupaten Karo pada Kamis (27/6/2024) kemarin, masih menjadi perbincangan di khalayak ramai.
Karena kasus ini mengundang banyak pertanyaan di masyarakat, Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumut juga turut ambil andil melihat kasus ini lebih jauh.
Dari hasil investigasi yang dilakukan oleh tim KKJ, didapatkan beberapa informasi dari berbagai narasumber.
Berdasarkan keterangan yang didapat, banyak kesan yang masih terbilang janggal terkait kasus ini.

Seperti adanya dugaan ancaman yang didapatkan oleh korban pasca melakukan liputan perihal praktek perjudian di Kabupaten Karo.
Dan ada beberapa hal lain yang masih janggal jika dibandingkan dengan peristiwa yang dialami oleh Sempurna beserta tiga orang anggota keluarga lainnya.
Ketika disinggung perihal temuan ini ke Kompolnas RI yang tengah melakukan pengecekan ke TKP rumah Sempurna Pasaribu, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI Irjen (Purn) Dr. Benny Jozua Mamoto mengungkapkan jika pihaknya tetap membuka peluang informasi salah satunya dari media.

"Justru dengan media menyebut, diharapkan media juga membantu memberikan informasi," ujar Benny, Senin (2/7/2024).
Diketahui, saat melakukan peliputan tentang perjudian Sempurna Pasaribu juga sempat membuat unggahan tentang inisial dari terduga pemilik lapak judi tersebut. Bahkan, korban juga menuliskan instansi tempat oknum tersebut saat ini bertugas.
Untuk itu, Benny mengaku jika sampai saat ini pihaknya belum bisa memberikan keterangan perihal hal tersebut. Dirinya mengatakan segala informasi yang didapat dari masyarakat baik dari media, juga akan menjadi bahan evaluasi bagi tim penyidik.
"Karena kita tidak bisa menyebutkan nama seseorang tanpa didukung dengan bukti. Nanti kita dikomplain," ungkapnya.
Lebih lanjut, Benny meminta kepada masyarakat untuk ikut membantu kepolisian. Dimana, dirinya berharap kepada masyarakat yang mengetahui informasi untuk bisa menyampaikan kepada Polres Tanah Karo.
"Adanya posko pengaduan itu, diharapkan masukanlah mengapa menyebutkan nama itu dasarnya apa dan buktinya apa, nanti akan didalami," pungkasnya.
(Tribunnews.com/mns/tribun-medan.com)
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.