Sumut Terkini
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kapal Wisata Tenggelam di Tapteng hingga Tewaskan 3 Wisatawan
Kepolisian resort Tapanuli Tengah menyatakan masih terus menyelidiki penyebab pasti kapal wisata tenggelam dan menewaskan tiga wisatawan.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepolisian resort Tapanuli Tengah menyatakan masih terus menyelidiki penyebab pasti kapal wisata tenggelam dan menewaskan tiga wisatawan di perairan laut Pulau Situngkus dan Pulau Mursala Kabupaten Tapanuli Tengah, yang terjadi pada Sabtu 29 Juli lalu.
Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Basa Emden Banjarnahor mengatakan pihaknya terus mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti untuk mengusut penyebab kecelakaan maut kapal wisata ini.
"Terkait insiden kapal tenggelam yang menyebabkan tiga korban jiwa masih terus diselidiki. Polisi, terus memeriksa saksi-saksi,"kata
Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Basa Emden Banjarnahor, Kamis (4/7/2024).
Polisi menyebut, terhadap para nahkoda kapal belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka cuma sempat diamankan sementara untuk dimintai keterangan.
"Penetapan tersangka belum ada."
Sebelumnya, sebuah kapal boat yang mengangkut puluhan wisatawan dari Kabupaten Karo, Batu Bara, terbalik di perairan laut Pulau Situngkus dan Pulau Mursala Kabupaten Tapanuli Tengah, yang terjadi pada Sabtu 29 Juli lalu.
Akibat kejadian ini, tiga orang meninggal dunia diduga tenggelam.
Tiga orang korban FH (11), Ratna (50), dan Irmayulita (38) telah dikebumikan di rumah duka di Desa Lubuk Besar, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara.
Ketiganya merupakan satu keluarga dan dilakukan di pemakaman umum dengan satu liang lahat.
Kejadian bermula sekira pukul 10:30 WIB, ketika kapal kapal stempel wisata Dolpin dengan nomor Lambung 70 berangkat dari sekitar Pantai Indah Pandan (PIP) Kelurahan Mangga Dua Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah rincian penumpang sekitar 34, ABK kapal 2 orang dan agen perjalanan 2 orang.
Sebanyak 28 orang dari Rombongan Jamaat Gereja Retreat Permata GBKP Berastagi Rg Cinta Rakyat 2024 Kabupaten Tanah Karo, 6 orang rombongan keluarga dari Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara.
Pada pukul 10.50 WIB kapal mengalami kendala masuk air di lambung diduga diakibatkan adanya kebocoran.
Para penumpang sempat membantu mengeluarkan air, namun semakin banyak.
Sekira 10 menit kemudian, atau pukul 11.00 WIB kapal tenggelam.
(Cr25/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Warga Kandibata Minta DPRD Tegas Terhadap Perusahaan Asing yang Rugikan Masyarakat |
|
|---|
| Akademisi Sambut Positif Legalisasi Sumur Minyak Rakyat, Beberkan Pentingnya Kenaikan Lifting Migas |
|
|---|
| Sumut Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Atletik Asia Tenggara dalam Waktu Dekat, Dihadiri 10 Negara |
|
|---|
| Dapat Upah Rp 3 Juta per Kilogram, 2 Warga Air Joman Nekat Antar 76 Kg Sabu ke Palembang |
|
|---|
| KP3 Deli Serdang Lakukan Sidak Ke Kios-Kios Pupuk |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/suasana-evakuasi-korban-kapal-tenggelam11_Pulau-Mursala.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.