Pemkab Toba

Sinode HKI ke-64 Diselenggarakan di Kabupaten Toba Bertajuk Hati yang Baru, Hati yang Taat

Selama 4 hari sejak Selasa (2/7/2024), Huria Kristen Indonesia (HKI) menggelar Sinode ke-64 bertajuk "Hati yang Baru, Hati yang Taat" di Toba.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ilham Akbar
Tribun Medan/HO
Bupati Toba, Poltak Sitorus mengikuti Sinode HKI ke-64 di Toba 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Selama 4 hari sejak Selasa (2/7/2024), Huria Kristen Indonesia (HKI) menggelar Sinode di Toba. Sinode ke-64 ini bertajuk "Hati yang Baru, Hati yang Taat" merupakan Sinode Kerja.

Ephorus HKI Pendeta Firman Sibarani mengutarakan, sinode merupakan pesta iman seluruh umat HKI.

"Sinode ini merupakan pesta iman seluruh umat HKI. Ini juga bertujuan untuk merumuskan dan menetapkan program pelayanan kedepan serta evaluasi program sebelumnya," ujar Pendeta Firman saat ditemui dalam Sinode, Rabu (3/7/2024).

"Untuk pemilihan Ephorus tidak akan dibicarakan di sini karena ini Sinode Kerja. Untuk pemilihan Ephorus akan diselenggarakan pada Sinode ke-65 tahun 2026," sambungnya.

"Benar, ini keduakalinya di Toba untuk menyelenggarakan sinode setelah tahun 1946," sambungnya.

Selanjutnya, ia menyampaikan tema yang diusung pada Sinode Kerja ini, "Hati yang Benar, Hati yang Taat". Menurutnya, ini menjadi seruan bagi umat HKI agar berjalan pada kebenaran.

"Saat ini memang warga HKI perlu dipimpin oleh Roh Kudus untuk taat kepada Tuhan ditengah banyaknya kemajuan yang bisa juga merusak akhlak manusia," sambungnya.

"Maka ketaatan terhadap Tuhan, apa yang benar amat diperlukan," sambungnya.

Selanjutnya, Ketua Panitia Sinode Kerja HKI ke-64 Jubel Hutagalung mengutarakan siapa saja yang menjadi peserta.

"Kita yang ikut adalah semua utusan yang sesuai dengan ketentuan tata kerja di HKI, mulai dari unsur pusat, pimpinan, pendeta wilayah dan jemaat HKI. Ada sebanyak 595 orang ditambah dengan panitia kegiatan sebanyak 50 orang," sambungnya.

Lalu, Sekjend HKI Pendeta Hotman Hutasoit berharap umat HKI semakin bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih.

"Kita ingin umat HKI menjadi manusia yang taat agar HKI semakin bertumbuh dan maju dalam iman, pengharapan, dan kasih," tuturnya.

Saat ini, Sinode Kerja masih berjalan. Seluruh peserta saling memberikan kontribusi pendapat demi kemajuan Gereja HKI di tengah masyarakat.

Selama 4 hari sejak Selasa (2/7/2024), Huria Kristen Indonesia (HKI) menggelar Sinode di Toba. Sinode ke-64 ini bertajuk
Selama 4 hari sejak Selasa (2/7/2024), Huria Kristen Indonesia (HKI) menggelar Sinode di Toba. Sinode ke-64 ini bertajuk "Hati yang Baru, Hati yang Taat" merupakan Sinode Kerja. (Tribun Medan/HO)

Kemarin, Selasa (2/7/2024), Pemkab Toba menghadiri pembukaan Sinode Kerja yang diselenggarakan di Hotel Labersa, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba.

Usai ibadah, Poltak Sitorus didaulat menyampaikan sambutan. Di hadapan ratusan peserta dan undangan, Poltak Sitorus menyerukan pembaharuan hati bagi semua umat.

"Tema Sinode ini 'Hati yang Baru, Hati yang Taat', ini sangat relevan untuk kondisi saat ini, mengajak kita semua memperbaharui hati di hadapan Tuhan," ujar Poltak Sitorus.

Dirinya menjabarkan bahwa tema tersebut sangat relevan dengan kawasan Danau Toba, terkhusus masyarakat Kabupaten Toba karena kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Poltak Sitorus menilai bahwa saat ini manusia terlalu egois, tidak lagi peduli seperti dulu.

"Tidak seperti dulu, kita sangat peduli, sangat ramah, selalu bergotongroyong. Ini harus kita rubah dan kita kembalikan seperti dulu lagi," lanjutnya.

Beliau juga mengajak seluruh peserta Sinode HKI untuk turut serta bekerjasama dengan pemerintah merubah mindset masyarakat.

"Para pendeta, ayo bantu kami dalam merubah mindset ini, bagaimana agar kita ramah dalam menyambut wisatawan," ajaknya.

Tidak hanya soal mindset (pola pikir), Poltak Sitorus juga menyampaikan bahwa etos kerja masyarakat batak saat ini sudah semakin kendor, tidak lagi seperti leluhur Batak yang penuh dengan semangat dan pantang menyerah.

Selama ini, hampir di setiap kesempatan Poltak Sitorus selalu menyerukan agar etos kerja orang Batak kembali seperti dulu, cekatan, rajin/tekun dan pantang menyerah.

"Tidak hanya soal pembaharuan hati, tetapi juga soal etos kerja. Saya melihat etos kerja kita tidak lagi kuat, etos kerja kita harus cekatan, tekun dan pantang menyerah," ujarnya

"Mari bersama berkomitmen mewujudkan tema ini dalam kehidupan kita sehari-hari dengan hati yang baru dan etos kerja yang cekatan, tekun dan pantang menyerah," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved