Sumut Terkini
Diduga Gelapkan Beras Bansos lalu Dijual Jadi Beras Premium, 3 Warga Tanjung Anom Ditangkap
Tiga orang berinisial NF (45) perempuan, ASN (41), laki-laki dan HM (29), laki-laki, warga Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tiga orang berinisial NF (45) perempuan, ASN (41), laki-laki dan HM (29), laki-laki, warga Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang digerebek warga karena diduga menggelapkan beras Bulog bantuan sosial dari pemerintah.
Ketiganya digrebek bersama barang bukti 48 karung beras merek Bulog di gudang dalam rumah milik NF.
Kepala Dusun IV, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Alfan Pandia mengatakan, penggerebekan dilakukan pada Jumat 12 Juli kemarin.
Awalnya, kata Pandia, ada sejumlah warga yang mengeluh tidak lagi mendapat bantuan beras terhitung bulan April hingga Juni, yang biasanya dibagikan dari dinas sosial (Dinsos) Kabupaten Deliserdang, melalui kantor pos.
Padahal, sejak Januari mereka masih mendapatkan beras.
Karena ada keluhan warga yang awalnya dapat bansos, tapi kini tidak lagi mendapatkannya, pihak Desa menggelar musyawarah.
"Atas pengaduan ini kami berdiskusi lah diantaranya kepala dusun, badan permusyawaratan desa dan kepala Desa mencari sebabnya apa kok bisa begini,"kata Kepala Dusun IV, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Alfan Pandia, Senin (15/7/2024).
Setelah diskusi, seorang anggota badan permusyawaratan desa (BPD) hendak berangkat ke Pancur Batu karena ada keperluan.
Di perjalanan, perangkat desa ini melihat mobil angkutan kota (Angkot) nomor 38, berwarna biru membawa banyak beras bertuliskan 'Bulog'.
Karena dia paham yang boleh mengambil beras cuma perangkat Desa, lantas anggota BPD itu mengikutinya sampai akhirnya beras itu diturunkan di rumah milik NF, di Komplek Pondok Indah, nomor B 08, Dusun IV, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang.
"Jadi kebetulan dia paham bahwa beras itu yang boleh mengambil hanya kami, pemerintahan desa/perangkat desa, biasa kami ambil dan letakkan ke kantor Desa."
Atas temuan tersebut, anggota BPD mengabarkan kepada kepala Desa Tanjung Anom dan perangkat Desa lainnya.
Selanjutnya mereka menghubungi Bhabinkamtibmas Polsek Pancur Batu dan Babinsa guna menggerebek rumah tersebut.
Pada Jumat 12 Juli sekira pukul 19:00 WIB, mereka akhirnya mendatangi rumah tersebut untuk mengklarifikasi dan menggerebek sekaligus.
Begitu di rumah seorang wanita berinisial NF, Alfan sekaligus kepala dusun menanyakan adanya bongkar muat beras Bulog. Namun saat itu NF tak menjawab apapun.
Kemudian perangkat Desa dan aparat meminta supaya NF membuka garasi dan pintu gudang di rumahnya. Disinilah ditemukan sekitar 48 karung beras merek Bulog dan beras merek cap Jempol sebanyak 30 karung.
Beras cap jempol ini diduga merupakan beras dari pemerintah yang dipindahkan ke karung lain supaya bisa dijual ke pasaran dengan harga beras premium.
"Kita lihat di situ kurang lebih 48 karung goni beras dan beberapa beras yang berada dalam karung bercap jempol. Beras bulog dari pemerintah diganti sampulnya jadi beras cap jempol."
Saat diinterogasi, NF, perempuan pelaku pemilik rumah berdalih tidak tahu menahu adanya beras.
Kebetulan di rumah tersebut ada dua orang lagi yakni ASN dan HM.
Untuk proses lebih lanjut, maka ketiganya dibawa ke Polsek Pancur Batu.
Dari hasil penelusuran pihak Desa, beras yang ada di rumah NF diduga kuat beras bantuan dari pemerintah untuk warga miskin di Desa Tanjung Anom yang digelapkan, lalu dijual menggunakan karung beras pasaran.
"Beras ini harusnya dialokasikan ke warga kita. karena di bulan Juni, ini warga kita belum menerima berasnya."
Dari pengakuan terduga pelaku penggelapan beras subsidi ini, mereka mengaku baru pertama kali mencoba menjual beras untuk rakyat miskin ke pasaran.
"saya belum pernah lihat, tapi pengakuannya baru kali itu dia mau memasarkan."
Prosedur Ambil Bansos Beras Bagi Warga Miskin Dari Dinsos Kabupaten Deliserdang
Kepala Dusun IV, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Alfan Pandia mengatakan, sejak Januari terdapat 156 kepala keluarga yang terdaftar mendapatkan beras dari dinas sosial Kabupaten Deliserdang, yang disalurkan ke kantor Pos.
Ternyata pada bulan Maret berkurang jadi 106 dan pada bulan Juni berkurang lagi menjadi 106 kepala keluarga.
Untuk mengambil beras, warga mengambil langsung ke kantor pos membawa surat atau undangan yang memiliki daftar nominatif (Danom).
Daftar nominatif ini yang memberikan dinas sosial Kabupaten Deliserdang kepada warga kurang mampu.
Namun menurut Alfan, terkadang pengambilan ini terkendala sehingga beberapa kali dijemput pihak Desa dan dititip sementara sembari menunggu warga datang mengambilnya.
"Biasanya pembagian beras itu biasanya mereka langsung ke kantor Pos karena kan ada selembar undangan yang ada daftar normatif danomnya."
Dugaan penggelapan beras subsidi pemerintah ini diduga kuat akal-akalan satu pria berinisial ASN yang sudah diamankan, karena dia disebut sebagai relawan Dinsos di Kecamatan Pancur Batu.
Biasanya ASN ini yang memberikan informasi kepada pihak Desa jika ada warga yang belum mengambil beras.
"Ketika sudah ada seminggu beras tidak diambil, biasanya pak ASN itu mengontak kami untuk mengambil beras bagi warganya yang belum ambil dan kita ambil dan letakkan kantor Desa. Dialah yang diutus untuk ke Kecamatan. Dia dinsos Deliserdang."
Terkait tiga orang yang sempat diamankan ke Polsek Pancur Batu, Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu Iptu Elia Karo-karo membenarkan adanya penangkapan ini.
Namun demikian, tiga orang tersebut sudah diserahkan ke Polrestabes Medan karena apa yang dilakukan mereka diduga berkaitan dengan tindak pidana khusus.
"Iya, benar sempat diamankan. Karena diduga tindak pidana khusus makanya dilimpahkan ke Sat Reskrim Polrestabes Medan,"kata Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu Iptu Elia Karo-karo.
(Cr25/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Guru Besar Universitas Sebelas Maret jadi Saksi Korupsi Proyek Mantan Bupati Langkat |
![]() |
---|
Temui Demonstran, Kapolda Sumut Ingat Pesan Ibu Mertua di Pematangsiantar Ketika Baru Menjabat |
![]() |
---|
Temui Massa dan Sampaikan Permintaan Maaf, Ketua DPRD Sumut Erni Dipunggungi dan Disoraki |
![]() |
---|
Didatangi Ratusan Ojol, Kapolda Diingatkan Kasus Affan Kurniawan Tak Boleh Terjadi di Medan |
![]() |
---|
KAPOLDA Sumut Diminta Mundur oleh Mahasiswa, Kasih Penjelasan Sambil Duduk Beralas Spanduk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.