Kesehatan
Apa Itu Leukosit? Kenali Penyebab Meningkatnya Sel Darah Putih Hingga Mengatasinya
Leukosit atau sel darah putih adalah satu dari komponen sel darah yang berfungsi melawan infeksi virus dan bakteri pada tubuh manusia
TRIBUN.COM,MEDAN— Darah yang beredar di tubuh manusia tersusun dari kombinasi antara plasma darah dan sel-sel darah.
Dilansir dari laman Rumah Sakit Islam Surabaya Ahmad Yani, sel-sel darah ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Sel darah merah atau eritrosit adalah komponen penting dalam sistem peredaran darah manusia.
Sebab, sel darah merah bertanggung jawab memastikan setiap sel-sel, jaringan, serta organ tubuh mendapatkan suplai oksigen yang cukup.
Sedangkan trombosit, dikutip dari laman University of Rochester Medical Center, adalah sel darah yang membantu tubuh untuk membentuk gumpalan untuk menghentikan pendarahan.
Dari kedua sel darah itu, ada satu sel darah yang juga tak kalah penting untuk tubuh, yakni sel darah putih atau leukosit.
Baca juga: Waspada Kesehatan Anak, Kenali 5 Ciri Jajanan Tidak Sehat yang Wajib Dihindari
Apa itu Leukosit?
Leukosit atau sel darah putih adalah satu dari komponen sel darah yang tak kalah penting.
Sel darah ini mengandung sedikit hemoglobin, sehingga warnanya lebih pucat dari komponen sel darah lain.
Dibandingkan dengan sel darah merah atau eritrosit, leukosit memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit.
Meski demikian, leukosit punya tugas penting, yakni melawan infeksi virus, bakteri, jamur, yang memicu perkembangan penyakit.
Baca juga: 7 Jurusan Kesehatan yang Dibutuhkan untuk Seleksi CPNS 2024
Dikutip dari Jurnal AgroSainTa: Profil Leukosit pada Kelinci Pasca Bedah New Zealand White Anterior Cruciate Ligament (ACL), menurut Effendi Z,2003, fungsi utama leokosit adalah melawan infeksi, melindungi tubuh dengan memfagosit organisme asing dan memproduksi atau mengangkut/ mendistribusikan antibody.
Selain itu, sel darah putih berperan penting dalam pertahanan seluler organisme terhadap benda-benda asing. Leukosit dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Granulosit merupakan leukosit yang memiliki butir khas dan jelas dalam sitoplasma-nya yang terdiri dari neutrofil, eosinofil, dan basofil.
2. Agranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki butir khas dalam sitoplasma-nya dan terdiri dari monosit dan limfosit.
Tubuh akan memproduksi leukosit dalam jumlah lebih banyak dari biasanya jika kondisi tubuh sedang sakit.
Lalu apa yang akan terjadi jika dalam keadaan sehat tetapi tubuh memproduksi leukosit dengan jumlah yang banyak?
Baca juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Bagi Jemaah Haji di Tanah Suci Menurut Epidemiolog
Penyebab Leukosit Tinggi
Kamu harus tahu, bayi yang baru lahir umumnya memiliki jumlah leukosit antara 9.000-20.000 per microliter (mcL) darah.
Namun, jumlah leaukosit normalnya akan berubah seiring dengan bertambahnya usia.
Saat dewasa, jumlah leuokosit hanya berkisaran 5.000-10.000 mcL.
Dikutip dari laman Alodokter, leukosit dapat disebut normal jika terdiri dari 55-70 persen neutrofil, 20–40 % limfosit, 2–8 % monosit, 1–4 % eosinofil, dan 0,5–1?sofil.
Baca juga: Bahaya Kecubung, Selain Bikin Gila, Bisa Picu Kematian, tapi Juga Punya Manfaat
Namun, terkadang jumlah tersebut dapat meningkat.
Tapi bagaimana jika kadar leukosit di tubuh melebihi batas normal?
Sebelum masuk ke pembahasan, kamu harus tahu apa yang membuat leukosit di dalam tubuh meningkat.
Peningkatan jumlah sel darah putih atau leukosit bisa disebabkan oleh berbagai faktor:
1. Infeksi
Infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasite dapat menyebabkan peningkatan leukosit karena tubuh mencoba melawan pathogen tersebut.
2. Peradangan
Peradangan seperti artritis rheumatoid atau penyakit inflamasi usus dapat menyebabkan kadar leukosit meningkat.
Baca juga: Waspada lah, Ini Bahaya Kecanduan Film Porno, Ini Penjelasan Medisnya
3. Reaksi Alergi
Alergi atau reaksi hipersensitivitas dapat meningkatkan jumlah leukosit, terutama eosinofil.
4. Gangguan Sumsum Tulang
Beberapa gangguan seperti leukemia atau syndrome myeleproliferatif bisa menyebabkan produksi leukosit yang berlebihan.
5. Pengguanan Obat-obatan
Beberapa obat dapat meningkatkan jumlah leukosit tubuh.
Baca juga: 6 Bahaya Suntik Silikon Payudara, PNS Wanita di Yogyakarta Kejang Lalu Tewas
6. Kondisi Medis Lain
Kondisi seperti anemia, serangan jantung, atau cedera jaringan juga bisa menyebabkan leukosit meningkat.
7. Stress
Stress fisik dan emosional yang tinggi bisa meningkatkan kadar leukosit di dalam tubuh.
Sel darah putih atau leukosit yang berlebih tidak selalu menimbulkan gejala.
Namun, orang yang mengalami leukosit tinggi bisa mengalami beberapa tanda dan gejala.
Gejala yang timbul bervariasi terkandung pada penyebab yang mendasarinya.
Berikut beberapa gejala umumnya yang biasa dirasakan penderita:
1. Demam
Demam bukanlah sebuah penyakit, melainkan sebuah gejala dari penyakit yang mendasari.
Tubuh mengalami peningkatan suhu tubuh karena kondisi ini dianggap sebagai cara tubuh melawan virus.
Maka dari itu, tubuh yang terkena infeksi atau peradangan biasa akan menimbulkan gejala demam.
Di sini lah peran sel darah putih dalam melawan virus.
2. Kelelahan
Kelelahan atau merasa lemah dapat terjadi karena tubuh bekerja lebih keras untuk melawan infeksi atau kondisi medis lainnya.
3. Penurunan Berat Badan
Kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan bisa terjadi pada beberapa kondisi yang menyebabkan leukositosis.
4. Nyeri Tulang atau Sandi
Pada kondisi seperti ini leukemia, nyeri tulang atau sendi bisa terjadi karena penumpukan sel darah putih abnormal di sumsum tulang.
5. Gangguan pencernaan
Beberapa infeksi atau kondisi medis dapat menyebabkan gejala pencernaan seperti mual, muntah atau diare.
Maka dari itu, agar kesehatan kamu tetap terjaga dan terhindar dari risiko penyakit serius, penting untuk menjaga keseimbangan kadar sel darah merah dan sel darah putih di tubuh, misalnya mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok, dan membatasi makanan tinggi kolesterol, lemak jenuh, dan gula.
Cara Menjaga Keseimbangan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih
1. Konsumsi Makanan Sehat
Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral. Kamu bisa megonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, makanan yang mengandung protein tanpa lemak.
2. Hindari Infeksi
Mulai dari sekarang jagalah kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dengan orang yang sakit.
3. Hindari Kebiasaan Buruk
Menghindari merokok dan membatasi konsumsi alcohol dapat membantu menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.
Apabila kamu mengalami gangguan kesehatan terkait kadar sel darah merah dan sel darah putih, konsultasikan ke dokter untuk perawatan dan pengobatan yang tepat.(mag1/tribun-medan.com)
Ditulis oleh mahasiswi magang LPM Kreatif Chairunnisa Nasution
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.