Berita Viral

KRONOLOGI Ibu Deliana Kehilangan Uang Rp 180 Juta setelah Dihipnotis di Siantar

Sambil bercerita soal alamat yang ternyata ada di Kabupaten Toba, teman-teman pelaku pun datang mengendarai mobil.

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN/HO
Deliana tertangkap CCTV saat korban dan pelaku mengambil uang di bank 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kronologi seorang ibu berusia 65 tahun di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, terkena hipnotis oleh sekelompok orang tak dikenal pada Senin (15/7/2024) siang lalu.

ibu bernama Deliana ini pun kehilangan uang sejumlah Rp 180 juta.

Saat membuat pengaduan di Sat Reskrim Polres Pematangsiantar, Putra dari ibu Deliana, Salmon menyampaikan, tepat pada hari Senin (15/7/2024) sang ibu yang berada berjalan di depan rumah berpapasan dengan seorang laki-laki yang mengaku sedang mencari alamat.

Lelaki tersebut mengaku berasal dari Singapura.

Seiring dengan si pelaku laki-laki, seorang perempuan yang berada di jalan seolah-olah pengin tahu isi pembicaraan antara sang ibu dengan pelaku laki-laki.

“Saat itu si perempuan menepuk bahu belakang ibu saya, dan sejak saat itu ibu saya mulai di bawah pengaruh mereka,” kata Salmon.

Sambil bercerita soal alamat yang ternyata ada di Kabupaten Toba, teman-teman pelaku pun datang mengendarai mobil.

Para pelaku pun mengajak sang ibu masuk ke dalam mobil sambil bercerita.

Lantaran sudah tak merasa curiga, sang ibu pun menurut masuk ke dalam mobil, di mana para pelaku yang ada di mobil menyebut mereka butuh rupiah dan ingin menukarnya uang dollarnya ke ibu.

Mereka juga mengaku uang tersebut nantinya akan disumbangkan ke Panti Asuhan.

“Kemudian ibu saya diajak ke Bank BNI dan BCA. Di Bank BNI uang ibu saya diambil sebesar Rp 180 juta, sementara yang di BCA gagal,” kata Salmon.

Adapun ibu Deliana mengaku bahwa dirinya sejak ditepuk bagian belakang langsung merasa terperdaya.

Apalagi pelaku yang perempuan berbicara halus bahkan melendot di pundaknya.

“Bahkan di Bank waktu saya diajak, dia kayak anak saya. Dia melendot di bahu saya, ya saya nggak ada pikiran (curiga) lagi,” kata Deliana.

Kasus ini sendiri telah diterima Polres Pematangsiantar dengan laporan polisi nomor LP/B/382/VII/2024/SPKT/POLRESPEMATANGSIANTAR/POLDASUMUT pada hari Selasa (16/7/2024).

Kasat Reskrim Polres Pematangsiantar AKP Made Wira membenarkan bahwa kasus ini sudah dilaporkan.

Saat ini pihaknya sedang menyelidiki kasus ini.

"Itu Laporan Pengaduan masuk tanggal 16 Juli 2024 dan kemarin baru didisposisikan ke kami. Detailnya silakan kontak KBO Reskrim ya," kata AKP Made Wira.

Sebelumnya, ada juga kasus serupa seorang bapak pensiunan tekena hipnotis di Jalan Medan-Siantar. Korban dikabarkan sampai kehilangan motor dan sejumlah uang.

Selain hipnotis, ada sejumlah penipuan yang kerap terjadi belakangan ini.

Selain hipnotis, di era digital ini, modus penipuan terus berkembang, seperti via telpon. Penipu sangat cerdik dalam menipu korban, membuat banyak orang terjebak dan mengalami kerugian finansial.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan kewaspadaan dan memahami cara menghadapi penipuan telepon.

Tribun Medan akan mengupas tuntas masalah penipuan telepon, mulai dari modus yang sering diguanakan, ciri - ciri yang harus diwaspadai, hingga langkah-langkah yang perlu diambil jika kamu menerima telepon yang mencurigakan.

Modus Penipuan yang Marak Terjadi.

1. Penipuan Berkedok Kurir Paket

Penipu mengaku sebagai seorang kurir paket dan meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang dengan dalih ongkos kirim, bea cukai, atau pajak.

2. Penipuan Mengatasnamakan Bank

Penipu mengaku sebagai pegawai bank dan menginformasikan bahwa rekening korban sedang bermasalah atau ada transaksi mencurigakan. Mereka kemudian meminta korban untuk memberikan data pribadi atau melakukan transfer uang.

3. Penipuan Penawaran Hadiah atau Undian

Penipu memberitahukan korban bahwa mereka telah memenangkan hadiah atau undian dan meminta sejumlah uang untuk biaya administrasi atau pengiriman hadiah.

4. Penipuan Mengatas Namakan Keluarga

Penipu seperti ini mengaku bahwa dia adalah orang yang menolong keluarga kamu, mengatakan bahwa keluarga kamu kecelakaan dan pada akhirnya meminta uang untuk membayar uang rumah sakit.

Ciri-Ciri Penipuan Telepon yang Perlu Diwaspadai

1. Nomor telepon yang tidak dikenal

Penipu biasanya menggunakan nomor telepon yang tidak dikenal atau berasal dari luar negeri.

2. Skenario yang terkesan terburu-buru

Penipu akan berusaha membuat korban panik dan terburu-buru dalam mengambil keputusan.

3. Meminta informasi pribadi atau data perbankan

Penipu akan meminta informasi sensitif seperti data diri, nomor rekening bank, OTP, atau PIN.

4. Menawarkan hadiah atau keuntungan yang tidak masuk akal

Penipu akan menawarkan hadiah atau keuntungan yang sangat menarik dengan iming-iming mudah dan cepat.

5. Meminta transfer uang ke rekening pribadi

Penipu akan meminta korban untuk mentransfer uang ke rekening pribadi, bukan ke rekening resmi instansi terkait.

Langkah-Langkah Menghadapi Penipuan Telepon

1. Tetap Tenang dan Waspada

Hal pertama yang harus dilakukan saat menerima telepon mencurigakan adalah tetap tenang dan waspada.

Jangan panik dan terburu-buru mengikuti instruksi penelepon.

Ingatlah bahwa penipu biasanya akan berusaha membuat korban panik agar mudah dimanipulasi.

2. Jangan Berikan Informasi Pribadi

Hati-hati dan jangan mudah tergoda untuk memberikan informasi pribadi seperti data diri, nomor rekening bank, OTP, atau PIN kepada siapapun melalui telepon, terutama jika kamu tidak mengenal mereka.

Bank atau instansi resmi tidak akan pernah meminta informasi sensitif melalui telepon.

3. Verifikasi Informasi

Jika kamu ragu dengan informasi yang disampaikan penelepon, putuskan sambungan telepon dan hubungi pihak terkait secara langsung untuk memverifikasinya. Contohnya, jika penelepon mengaku dari bank kamu, hubungi call center bank kamu melalui nomor resmi yang tertera di website bank.

4. Laporkan Penipuan

Segera laporkan kejadian penipuan ke pihak berwajib, seperti: Polisi: 110

Otoritas Jasa Keuangan (OJK): 1500 030

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo): https://aduannomor.id/

Laporkan juga nomor telepon penipu ke operator seluler kamu.

5. Sebarkan Informasi

Bagikan informasi tentang modus penipuan yang kamu alami kepada keluarga, teman, dan orang lain agar mereka juga waspada.

Tips Tambahan yang bisa kamu lakukan untuk kasus ini                                              

1. Rekam percakapan telepon dengan penipu jika memungkinkan.

2. Hati-hati dengan tawaran yang tidak masuk akal, seperti hadiah, undian, atau investasi yang menjanjikan keuntungan besar dengan mudah.

3. Gunakan aplikasi pemblokir nomor spam untuk membantu menyaring panggilan dari nomor mencurigakan.            

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dan selalu waspada, kamu dapat terhindar menjadi korban penipuan telepon.

Ingatlah, informasi pribadi kamu adalah kunci utama untuk melindungi keuangan kamu. Jangan mudah tergoda dengan iming-iming keuntungan yang tidak masuk akal, dan selalu verifikasi informasi sebelum bertindak.(mag3tribun-medan.com)

(*/alj/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved