Degilfest 2024, Bertajuk Hari Raya Warga Urban Hadirkan Musisi Sumatra dari Berbagai Daerah

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Mengumpulkan hampir seluruh perwakilan musisi indie dari masing-masing provinsi di Pulau Sumatera, Degilfest 2024 hadir di Kota Medan.

Kegiatan ini digagas oleh salah satu creative space yang ada di kota Medan, Degil House, bertajuk 'Hari Raya Warga Urban' yang berlangsung di Kafka Space, Minggu (21/7/2024).

Dame selaku media konten Degil House menyampaikan, rangkaian agenda di Degilfest 2024 sendiri tidak hanya menghadirkan musik, tetapi juga ada pameran seni, menghadirkan jajanan rakyat dan lainnya.

Adapun deretan musisi yang hadir yakni, Sunsetkilla (Lampung), Sembilu (Palembang), Harubisu (Pekanbaru), De Train to Jupiter (Padang) dan Grand Son (Aceh).

"Penampilan musik sendiri itu kita mengangkat musik industri Melayu, yang hadir itu musisi Sumatera dari Aceh hingga Lampung. Disini kita mau menyampaikan bahwa musik anak Sumatera nggak kalah hebatnya," ujar Dame kepada Tribun Medan.

Festival yang diberi nama Degilfest 2024 ini berhasil menjadi salah satu alternatif baru bagaimana sebuah industri musik di tanah Sumatra harus saling berjejaring untuk saling menghubungkan penikmat musik antar lintas kota.

Selain band-band Sumatra, sebagai tuan rumah dari perhelatan ini, rombongan musisi-musisi Medan lintas genre juga hadir, yang rata-ratanya telah menelurkan album.

Seperti Disobey dari scene hardcore, The Bangsath mewakili genre punk, Shadowplay (indie pop), Yoko City Ghost (indie rock), The Brengsex (hardrock), dan lain-lain: yang menarik dari sisi line-up, bakal hadir juga grup musik tradisional ronggeng Melayu (AJ production) dan Intan Ginting, seorang penyanyi wanita populis berbahasa Karo.

Memperkuat ikatan tanah Melayu, festival ini juga mendatangkan Noh Salleh, musisi asal Malaysia yang terkenal dengan lagu Angin Kencangnya.

Beragam pameran juga hadir seperti foto/gambar poster film-film klasik produksi Medan koleksi dari dr. Daniel Irawan (kolektor dan pengarsip film-film Medan), poster dan kumpulan komik Medan dan roman Medan oleh Koko Hendri Lubis, pameran kaset pita (baik lokal, nasional hingga internasional) oleh Medan Record Store, pameran poster kolase oleh Amek, hingga pameran zine karya pegiat zine lokal dan nasional.

Menariknya lagi adalah adanya pameran karya perjalanan (baik artwork dan tulisan) Degilzine, sebuah media pop kultur asal Medan yang pernah mewarnai skena lokal hingga nasional periode 2017-2020.

Kalau biasanya di festival para pedagang kaki lima berjualan di pinggir gerbang, ada yang unik di Degilfest 2024, yakni menghadirkan beragam jajanan lokal jaman dulu yang berjualan rapi di area festival.

"Jadi kalo biasanya bapak ibu pedagang kaki lima ini berjualan di luar gerbang festival, hari ini kita ajak mereka berjualan didalam dan mendapat tempat spesial. Ada penjual jajanan lokal seperti es krim agogo, bakso kojek, bakso gerobak, es dawet, bahkan kue cucur," jelasnya.

Selain kental berbau tanah Melayu, Degil House sebagai penyelenggara acara memang memfokuskan festival yang memiliki tagar “Hari Raya Warga Urban” ini sebagai festival yang kuat unsur lokalitasnya.

Berharap kecintaan dan kebanggaan masyarakat urban Kota Medan pada produk kotanya semakin kuat, hingga industri bisa berjalan secara seimbang tanpa ada lagi monopoli produk luar dan sikap inferior dalam memandang tanah Jawa.

"Harapannya kita teman-teman kota Medan lebih mengenal tempatnya sendiri, baik itu para musisinya dan mengembangkan seni di kota ini," pungkasnya.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram,  Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan