Pilkada Jateng

Maju Pilkada 2024, Irjen Ahmad Luthfi Bakal Gabung ke Golkar Usai Pensiun Dini, Nyalon Cagub Jateng

Ahmad Luthfi yang kini berusia 57 tahun pun diprediksi bakal pensiun dini dari Polri, karena ikut Pilkada Jawa Tengah

Editor: Satia
Istimewa
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi dikabarkan akan segera bergabung menjadi kader Partai Golkar. 

Ahmad Luthfi akan mencalonkan diri di Pilkada 2024, maju bakal calon Gubernur Jawa Tengah. 

Ahmad Luthfi yang kini berusia 57 tahun pun diprediksi bakal pensiun dini dari Polri, karena ikut Pilkada Jawa Tengah (Jateng).

Sejumlah partai politik pun sudah melirik Ahmad Luthfi, sebagai kandidat kuat di Pilkada Jateng.

Atas realita politik itu, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah (Jateng) Panggah Susanto buak suara soal Ahmad Luthfi.

Menurut Panggah, Ahmad Luthfi berkeinginan untuk bergabung dengan Partai Golkar setelah purna tugas atau pensiun dari Polri.

"Ya memang begitu rencananya Pak Luthfi juga (ingin gabung ke Golkar)," kata Panggah saat dihubungi, Selasa (23/7/2024).

Panggah mengaku sudah berbicara langsung dengan Ahmad Lutfhi mengenai keinginannya bergabung ke Golkar.

"Saya sudah bicara sama beliau," ujar anggota Komisi IV DPR RI ini.

Dia membenarkan jika Golkar memprioritaskan Ahmad Luthfi untuk diusung sebagai calon gubernur (cagub) Jateng.

Panggah menuturkan, surat rekomendasi untuk Luthfi akan diserahkan sebelum pendaftaran bakal pasangan calon kepala daerah.

"Surat rekomendasi ya sebelum tanggal 27 Agustus lah," ucapnya.

Sejauh ini, Luthfi sudah mengantongi dukungan dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Gerindra untuk maju di Pilgub Jateng.

Namun, Luthfi belum mendeklarasikan dirinya akan maju dalam kontestasi Pilgub Jateng 2024.

Sementara itu, putra Bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep digadang-gadang akan menjadi cawagub pendamping Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng.

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan nama Kaesang mulai dominan dibicarakan untuk menjadi cawagub pendamping Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng.

Namun, saat ini masih dalam pengkajian Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

"Sejumlah nama agak dominan ada Mas Kaesang, ada siapa-siapa tapi Pak Prabowo sangat mengkaji hal itu dan pada waktunya pasti akan diputuskan," kata Muzani dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/7/2024).

Muzani menambahkan Kaesang dipertimbangkan menjadi cawagub Jateng lantaran elektabilitasnya yang cukup tinggi di daerah tersebut.

Karenanya, nama Kaesang mulai dibicarakan serius di internal.

"Di berbagai macam survei yang kami baca cukup menonjol. Nama Kaesang yang menonjol," ungkapnya.

Muzani enggan menanggapi apakah akan memilih kader Gerindra atau Kaesang untuk menjadi cawagub pendamping Ahmad Luthfi.

Dia hanya menyatakan Kaesang pilihan yang menarik.

"Nama Kaesang di survei menonjol. Ya menarik," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Gerindra kembali mengumumkan calon gubernur (cagub) yang akan diusung di Pilkada Serentak 2024. Total, ada 6 calon gubernur terbaru yang mendapat surat keputusan dari Gerindra.

Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani.

Surat keputusan itu ditanda tangani langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan dukungan itu sudah berdasarkan proses kajian yang matang.

Surat keputusan itu ditanda tangani langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan dukungan itu sudah berdasarkan proses kajian yang matang.

Di antaranya, mereka melihat dari hasil berbagai lembaga survei hingga aspirasi kader Gerindra di daerah.

"Kami harap seluruh kader Partai Gerindra segera mempersiapkan diri untuk memenangkan calon gubernur yang akan kita majukan dalam Pilkada yang akan didaftarkan 27 Agustus yang akan datang," kata Muzani.

Muzani menambahkan Prabowo juga masih sedang melakukan pendalaman untuk memberikan dukungan ke sejumlah provinsi maupun kabupaten kota yang belum diberikan surat rekomendasi.

"Seperti sudah diketahui di beberapa provinsi, kabupaten, dan kota sudah ada yang putus, ada yang sampai sekarang belum putus, dan masih memerlukan waktu sejenak untuk terus melakukan komunikasi yang intens dengan berbagai macam pihak," pungkasnya.

 

Artikel ini Tayang di Wartakota

Baca Juga Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved