Sumut Terkini

Kantor Staf Presiden Kawal Kasus Tewasnya Wartawan Rico di Karo, LBH: Rekonstruksi Janggal

Deputi II KSP Abetnego Tarigan mengatakan, sejak kasus pembunuhan Riko viral di media, KSP sebutnya terus melakukan monitoring perkembangan masalah

|
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan Irvan Syaputra didampingi Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatra Utara menunjukkan foto rekontruksi kasus pembakaran rumah yang menewaskan wartawan bernama Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya, saat gelar konferensi pers di Kantor LBH Medan, Selasa (23/7/2024). Menurut keterangan LBH Medan dan KKJ Sumatra Utara menemukan sejumlah fakta kejanggalan saat rekontruksi yang dilakukan oleh pihak kepolisian, dan menduga kuat oknum TNI AD berinisial Koptu HB juga ikut turut serta 

Abet mengatakan, kasus tewasnya Riko dan keluarga memang  cukup menyedihkan. Apalagi sebut dia, Indonesia adalah negara demokrasi yang menjunjung nilai nilai kebebasan pers. 

Dia berharap perlindungan terhadap jurnalis dilakukan dengan memastikan penegakkan hukum atas kematian Riko. 

Tersangka Bebas Ginting tampak tampil necis dengan celana jeans biru dan sepatu boots hitam, saat menjalani rekonstruksi di salah satu lokasi tempat berkumpulnya para pelaku, di Jalan Bom Ginting, Kabanjahe, Jumat (19/7/2024).
Tersangka Bebas Ginting tampak tampil necis dengan celana jeans biru dan sepatu boots hitam, saat menjalani rekonstruksi di salah satu lokasi tempat berkumpulnya para pelaku, di Jalan Bom Ginting, Kabanjahe, Jumat (19/7/2024). (TRIBUN MEDAN/NASRUL)

"Bahwa yang penting jangan muncul persepsi bahwa jurnalis tidak dalam kondisi yang aman. Kita sudah mengakui dan bersepakat bahwa Indonesia adalah negara demokratis dan salah satu pilar demokrasi adalah jurnalis di dalamnya. Oleh sebab itu perlindungan jurnalis itu menjadi penting kami," tutup Abet.

Kejanggalan Rekonstruksi

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara, menemukan sejumlah fakta kejanggalan saat rekontruksi yang dilakukan oleh pihak kepolisian beberapa waktu yang lalu.

Menurut Direktur LBH Medan, Irvan Syaputra, terdapat beberapa fakta baru dalam 57 reka adegan di enam Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Di dalam reka adegan tersebut, diduga kuat oknum TNI AD berinisial Koptu HB juga ikut turut serta dalam rencana pembakaran yang menewaskan Sempurna dan keluarganya.

Bahkan, diduga kuat Koptu HB merupakan dalang di balik pembakaran rumah dan menewaskan Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya.

Personel Polres Tanah Karo menenangkan warga yang mulai tidak kondusif saat menyaksikan jalannya rekonstruksi pembakaran rumah Sempurna Pasaribu, di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Jumat (19/7/2024) malam.
Personel Polres Tanah Karo menenangkan warga yang mulai tidak kondusif saat menyaksikan jalannya rekonstruksi pembakaran rumah Sempurna Pasaribu, di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Jumat (19/7/2024) malam. (TRIBUN MEDAN/NASRUL)

"Fakta baru yang kita temukan terkait dugaan keterlibatan oknum TNI, dalam hal ini yang diduga berinisial Koptu HB," kata Irvan kepada Tribun-medan, Selasa (23/7/2024).

Ia mengatakan, fakta tersebut terungkap di reka adegan kedua.

Dimana, pelaku Bebas Ginting alias Bulang, Yunus Syahputra Tarigan dan Rudi Apri Sembiring bertemu dengan Koptu HB.

Namun sayangnya, saat rekontruksi Koptu HB tidak dihadirkan dan memakai peran pengganti.

Salah satu eksekutor pembakaran rumah Sempurna Pasaribu Yunus Syahputra, dibopong saat rekonstruksi karena kakinya ditembak, Jumat (19/7/2024).
Salah satu eksekutor pembakaran rumah Sempurna Pasaribu Yunus Syahputra, dibopong saat rekonstruksi karena kakinya ditembak, Jumat (19/7/2024). (TRIBUN MEDAN/NASRUL)

Pertemuan itu terjadi, pada Senin tanggal 24 Juni 2024 dan membahas soal pemberitaan yang dibuat oleh korban terkait persoalan judi yang diduga milik Koptu HB.

"Dimana dalam pertemuan ini Koptu HB menunjukkan postingan, tentang pemberitaan yang sebelumnya diberitakan oleh Rico Sempurna Pasaribu," sebutnya.

"Dalam postingan ini ditunjukkan kepada Bulang, Koptu HB diduga meminta segera di hapuskan (berita) dan meminta tolong kepada Bulang untuk menyampaikan kepada Sempurna," sambungnya.

Lalu, Irvan menjelaskan, ketika di adegan ke-enam. Koptu HB dan Bebas Ginting kembali berinteraksi, pada Rabu (24/6/2024) sekira pukul 20.00 WIB.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved