Berita Medan

Mengenal Imunisasi HPV, Perlindungan untuk Anak Perempuan dari Kanker Serviks

Sekitar 95 persen kasus disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), yang nyatanya dapat dicegah dengan imunisasi HPV.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
Mengenal imunisasi HPV yang akan diberikan bersamaan dengan program BIAS pada Agustus dan November 2024. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kanker leher rahim atau kanker serviks masih menjadi penyebab kematian tinggi dan salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia.

Sekitar 95 persen kasus disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), yang nyatanya dapat dicegah dengan imunisasi HPV.

Drs. Basarin Yunus Tanjung, M.Si, Pit. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, menyampaikan, imunisasi HVP sudah mulai disosialisasikan dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan sejak tahun 2023.

Sejumlah kota telah mencapai target 90 persen cakupan imunisasi, namun di Sumatera Utara, capaian imunisasi HPV baru di angka 78,5 persen. 

"Informasi yang kurang tepat serta sejumlah kekhawatiran seputar imunisasi HPV menjadi penyebab keengganan masyarakat khususnya orang tua, untuk berpartisipasi dalam program ini," ujarnya.

Dari data tersebut yang dikatakannya kesadaran untuk melakukan imunisasi di Sumut masih rendah.

Oleh sebab itu perlu kerjasama dari segala sektor agar bisa meningkatkan kesadaran masyarakat.

"Kesehatan bisa menyentuh langsung ke keluarga. Sehingga ini menjadi penting untuk ditinggatkan bersama-sama," tegasnya.

dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, MKed (Ped), SpA(K), Phd.D (CTM), Dokter Spesialis Anak, Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis menjelaskan pentingnya imunisasi HPV bagi anak-anak.

Dijelaskannya faktor resiko terkena kanker serviks adalah diusia saat seorang perempuan sudah mulai melakukan aktivitas seksual.

Berdasarkan data menyebutkan bahwa usia aktif secara seksual kurang dari 16 tahun memiliki resiko kanker serviks 2.4 kali lipat.

Usia pernikahan pertama di Indonesia adalah usia remaja yakni di 19 tahun, sehingga banyak yang sudah produktif secara seksual sejak dini.

"Maka resiko untuk kanker serviks itu sangat besar di usia remaja, sehingga pemerintah memasukkan imunisasi HPV di usia sejak dini," ujar dr. Ayodhia.

Vaksin HPV atau human papillomavirus vaccine (HPV) adalah jenis vaksin yang dapat membantu melindungi individu dari infeksi HPV yang merupakan penyebab utama kanker serviks dan kanker penis.

HPV adalah virus yang menyebar melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan infeksi pada area genital dan anus. Ada lebih dari 100 jenis HPV, namun beberapa jenis HPV dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kanker serviks, anus, vulva, vagina, penis, dan orofaringeal (tenggorokan dan mulut).

Seseorang yang terinfeksi HPV belum tentu akan menderita kanker pada akhirnya. Namun, tidak bisa disangkal mayoritas infeksi HPV dapat menjadi semakin parah dan bermutasi menjadi sel kanker.

"Pencegahan yang sedini mungkin, akan memberikan proteksi maksimal. Ini yang kita harapkan pada saat anak-anak remaja belum aktif secara seksual. Sehingga mendapatkan efektifitas dari vaksin yang terbaik," jelasnya.

Efektivitas vaksin HPV sangat tinggi dalam mencegah infeksi HPV jenis 16 dan 18 yang menjadi penyebab terbanyak pada kasus kanker serviks.

Selain itu, vaksin HPV juga dapat membantu mencegah beberapa jenis kanker lain yang terkait dengan HPV, seperti kanker vulva, vagina, anus, dan orofaringeal.

Vaksin HPV bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi yang dapat melawan virus HPV. 

Setelah diberikan vaksin, tubuh akan mengenali bagian-bagian virus HPV yang terkandung dalam vaksin dan memproduksi antibodi untuk melawannya.

"Tidak ada efek samping dari vaksinasi ini, hal itu sudah berdasarkan penelitian yang dilakukan. Hanya saja pasti efeknya sakit seperti imunisasi pada umumnya," ungkapnya.

Ketika seseorang terinfeksi HPV, virus tersebut dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel di leher rahim yang berisiko berkembang menjadi kanker serviks

dr. Ayodhia menjelaskan dengan membuat tubuh menghasilkan antibodi, vaksin HPV membantu melindungi tubuh dari infeksi HPV dan meminimalkan risiko terkena kanker serviks.

Oleh sebab itu vaksinasi HPV tahap awal menyasar pelajar perempuan kelas 5 dan 6 sekolah dasar masing-masing sebanyak dua dosis.

Adapun pelaksanaan vaksinasi digelar bersamaan dengan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang rutin diselenggarakan pada Agustus dan November setiap tahun.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mengimbau kepada masyarakat agar ikut serta dalam program tersebut.

Imunisasi ini diberikan secara gratis, untuk mencegah anak perempuan dari kanker serviks sejak dini. 

(cr26/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved