Sepak Terjang Ismael Zambada alias El Mayo, Gembong Kartel Sinaloa Terpopuler dan Paling Licin

Penangkapan pemimpin Kartel Sinaloa, Meksiko, Ismael Zambada alias El Mayo, menjadi kabar mengejutkan beberapa hari terakhir.

|
Editor: Juang Naibaho
AFP/ALFREDO ESTRELLA
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dalam pengumuman penangkapan Ismael Zambada dan Joaquin Guzman Lopez, Jumat (26/7/2024), di Istana Nasional Meksiko. 

TRIBUN-MEDAN.com - Penangkapan pemimpin Kartel Sinaloa, Meksiko, Ismael Zambada alias El Mayo menjadi kabar mengejutkan beberapa hari terakhir.

Sosok El Mayo yang selama ini dikenal sebagai pemimpin Kartel Sinaloa, organisasi kejahatan terkejam dan terbesar di Meksiko, ditangkap oleh kepolisian di Texas, Amerika Serikat, pada Kamis (25/7/2024).

El Mayo merupakan pemimpin kartel narkoba paling licin. Keberadaannya nyaris tak terendus selama lebih tiga dekade.

Ia dikenal sebagai satu-satunya pemimpin kartel narkoba di era akhir 1980-an yang terus eksis sampai sekarang.

Meskipun rekannya di Kartel Sinaloa, Joaquín Guzman Loera alias El Chapo, telah lama tertangkap, El Mayo tetap tak tersentuh.

Baca juga: Ortu/Wali Murid SD Lentera Harapan Medan Protes Uang Sekolah Naik Drastis 40 Persen

Berikut sepak terjang Ismael Zambada alias El Mayo :

El Mayo lahir dari kalangan petani di Culiacan, Sinaloa, Meksiko, pada 1 Januari 1948.

Ia memulai kariernya sebagai penyelundup ganja berskala kecil pada tahun 1980-an. Namanya tak diperhitungkan sama sekali di dunia narkoba.

Ketika itu, bisnis narkoba di Meksiko dikuasai Kartel Guadalajara, organisasi yang didirikan Miguel Angel Felix Gallardo. Ia dijuluki bos dari segala bos.

Julukan itu muncul karena Miguel berhasil mempersatukan para bos di berbagai wilayah se-Meksiko ke federasi yang dipimpinnya. Adapun Kartel Guadalajara ketika itu punya ladang ganja terbesar di dunia, seluas 120 hektare yang ditanam di padang gurun negara bagian Baja California, Meksiko.

Miguel menjalankan federasi dengan membagi wilayah dan jalur penyelundupan ganja, sehingga para bos di Meksiko tidak saling bertikai. Harga ganja di pasaran pun bisa stabil karena pasokan yang terus terjaga.

Seiring waktu, Kartel Guadalajara beralih ke bisnis kokain dari Kolombia. Bisnis ini lebih menggiurkan karena memberi keuntungan berkali-kali lipat. Tetapi, bisnis ini pula yang membuat AS meradang sehingga mulai menyasar penangkapan kartel narkoba di Meksiko.

Penangkapan Miguel Angel Felix Gallardo membuat federasi para kartel di Meksiko akhirnya terpecah. Setelah penangkapan Miguel, para kaki tangannya mendirikan organisasi masing-masing.

Singkat cerita, El Mayo bergabung dengan Kartel Juarez sekitar tahun 1990-an. Kartel Juarez merupakan salah satu kartel terkuat kala itu, dipimpin oleh Amando Carrilo Fuentes.

Tetapi setelah kematian Amando Carrilo Fuentes, El Mayo menyelundupkan narkoba secara independen. Ia tidak mau bergabung dengan kartel besar seperti Sinaloa, Tijuana, Juarez, dan Teluk.

Ketika itu, para kartel di Meksiko terlibat pertikaian besar untuk menguasai jalur penyelundupan narkoba. Lambat laun peperangan antar kartel berdampak terhadap bisnis El Mayo.

El Mayo akhirnya mengajak El Chapo, salah satu pemimpin Kartel Sinaloa, untuk bekerja sama.

Saat itu bisnis Kartel Sinaloa tengah di ambang kehancuran. Para pemimpinnya ditangkap dan mendekam di penjara, termasuk El Chapo. Namun, El Chapo masih memiliki banyak anak buah yang setia.

El Mayo dan El Chapo kemudian mengambil alih kepemimpinan Kartel Sinaloa. Ketika itu, El Chapo masih berada di dalam penjara, sehingga bisnis dan perang antar kartel dikendalikan oleh El Mayo.

Setelah El Chapo berhasil melarikan diri dari penjara, bisnis Kartel Sinaloa melesat dan menjadi salah satu organisasi narkoba terbesar di dunia. Bahkan, mengalahkan pamor Kartel Medelin yang dipimpin bos narkoba legendaris Pablo Escobar.

Sosok El Chapo dan El Mayo pun menjadi buruan utama kepolisian Meksiko dan AS.

Pada tahun 2004, pemerintah AS menawarkan 5 juta dolar AS untuk informasi yang dapat membawa aparat untuk menangkap El Mayo.

Menurut pemerintah AS, periode 1989-2024 El Mayo mengimpor dan mendistribusikan narkoba dalam jumlah besar, dan menghasilkan miliaran dolar keuntungan.

Jaksa federal mengatakan, El Mayo mempekerjakan banyak orang untuk mengamankan rute transportasi dan gudang untuk mengimpor dan menyimpan narkotika. Ia juga mempunyai banyak sicarios atau pembunuh bayaran, untuk melakukan penculikan dan pembunuhan di Meksiko sebagai balas dendam terhadap pesaing yang mengancam kartel.

Di tengah kejayaan Kartel Sinaloa, El Chapo kembali ditangkap pada 2016. Ia langsung diekstradisi ke Amerika Serikat.

El Mayo kemudian menggandeng Los Chapitos, anak dari El Chapo, untuk menjalankan Kartel Sinaloa. Sehingga, penangkapan El Chapo tak berdampak besar terhadap Kartel Sinaloa.

Saat Presiden Meksiko menyatakan perang besar-besaran terhadap kartel, banyak bos narkoba yang ditangkap. Termasuk sejumlah anak El Chapo yang punya posisi tinggi di Kartel Sinaloa.

Meski begitu, El Mayo tetap licin dan keberadaannya tak terendus oleh aparat penegak hukum. Sejak terjun ke bisnis narkoba, pria 76 tahun ini tidak pernah tertangkap. 

Tak heran, nama El Mayo masuk dalam daftar pengedar narkoba paling populer sepanjang sejarah Meksiko. Sosok El Mayo juga pernah diangkat ke layar lebar garapan Netflix dengan judul Narcos Mexico.

Ia selalu berhasil lolos dari kejaran petugas. Keberadaannya tak terendus kepolisian. Saking licinya, sosok El Mayo pernah disebut-sebut sebagai nama fiktif dalam organisasi Kartel Sinaloa.

Namun, pelarian gembong narkoba Meksiko ini akhirnya terhenti. Ia ditangkap di Texas, Amerika Serikat, pada Kamis (25/7/2024).

Kepolisian menangkap El Mayo dan Joaquin Guzman Lopez, anak El Chapo, usai mendarat dengan pesawat pribadi di El Paso.

Menurut sejumlah laporan independen, El Mayo diduga mempunyai jaringan di kepolisian federal Meksiko sampai militer. (*/tribunmedan.com)

Ditulis oleh mahasiswa magang dari Fisip USU, Sion Philip Sagala

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved