Berita Viral
Minuman Semprot Bikin 14 Siswa SD Palembang Kejang-kejang Sampai Pingsan Terdaftar di BPOM
Minuman semprot yang bikin 14 siswa SD di Palembang kejang-kejang sampai pingsan ternyata terdaftar di BPOM
Dugaan IDI Soal Penyebab
Kasus empat siswa SD Negeri 39 Palembang yang keracunan minuman botol semprot dinilai karena ada masalah di sediaan produk tersebut.
Sediaan adalah tindakan atau proses pembuatan maupun penyiapan suatu media spesimen patologi maupun anatomi yang siap dan di awetkan untuk penelitian dan pemeriksaan.
"Kalau lebih dari satu anak keracunan atau kecendrungan massal, bisa saja ada masalah disediannya bukan di anak yang mengkonsumsinya karena jika ada masalah pada anak tidak mungkin bisa berdampak pada beberapa anak ," ujar Ketua IDI Palembang Zulkhair Ali, Rabu (31/7/2024).
Namun kerusakannya tidak tahu dimana ini yang masih perlu diteliti lebih lanjut. Karena menurutnya, bisa saja izin edarnya baik, meski izin lewat sedikit karena sudah diperiksa oleh BPOM, namun setidak dari komposisi yang dilaporkan tidak ada masalah.
Menurut Zulkhair, yang menjadi masalah mungkin karena makanan tersebut misal karena kadaluwarsanya, pengemasannya, penyimpanannya, karena meski waktu kadaluarsa masih lama tapi jika disimpan tidak sesuai petunjuk penempatan produk, suhu atau lainnya maka isi produk bisa rusak.
"Terlepas dari apapun penyebab keracunan, sisa produk yang dikonsumsi harus diperiksa untuk memastikan penyebabnya apakah terkontaminasi kuman atau lainnya," tambahnya.
Agar kejadian serupa tidak terulang, dokter spesial penyakit dalam itu menghimbau orangtua agar membiasakan anak membawa bekal sendiri dari rumah karena lebih ideal dibanding mengkonsumsi makanan dari luar.
Jika tidak memungkinkan membawa bekal, idealnya sekolah menyiapkan kantin namun kantin tersebut memang harus disuvervisi oleh Dinas Kesehatan lebih dulu secara periodik melalui penugasan puskesmas di wilayahnya masing-masing akan sangat baik dibanding siswa jajan di pedagang di luar pagar sekolah karena tidak tahu
"Karena kantin pun belum tentu benar jika penyediannya juga tidak benar," tambahnya.
Sementara itu untuk makanan yang dijual pedagang di luar pagar sekolah itu sangat tidak terjamin karena tidak kondisinya seperti apa, apalagi saat ini banyak makanan yang dijual disinyalir ada tambahan tertentu.
"Kita bersyukur ini benar produk lulus uji BPOM karena takutny label BPOM dipalsukan karena banyak kasus pemalsuan label," ujarnya.
Kemudian anak-anak juga harus diajari cara mengecek kandungan makanan yang akan dikonsumsi.
Jangan tergiur makanan yang kemasan menarik saja tapi kondisi makanan harus diperhatikan, misal makan roto perhatikan kemasannya, bungkus masih utuh, roti tidak lembab, mudah-mudahan aman dikonsumsi.
Anak-anak juga harus diajarkan cara mengecek kemasan produk makanan dan minuman tanggal kadaluarsanya.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Rincian Iuran BPJS Kesehatan saat ini, Rencananya akan Naik, Alasannya BPJS Takut Alami Defisit |
![]() |
---|
JEJAK Tragedi Bulan Madu Pengantin Baru Cindy dan Gilang, Check In 13.25 hingga Tergeletak 07.30 |
![]() |
---|
Tarman Disebut Kabur Usai Viral Mahar Cek Rp3 M Tak Bisa Dicairkan, Ibunda Sheila: Mereka Bulan Madu |
![]() |
---|
SOSOK Tarman dan Fakta Pernikahan Kakek Pacitan Residivis dengan Gadis Muda Berujung Duka |
![]() |
---|
FAKTA BARU Wanita Muda Terapis Spa yang Ditemukan Tewas Ternyata Masih Berusia 14 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.