Berita Viral
8 FAKTA Irma Novita Sari Berusia 24 Tahun Dibunuh Suami Sirinya Asep Saepudin 23 Tahun
Fakta-fakta Irma Novita Sari atau INS (24) yang menjadi korban pembunuhan suami sirinya sendiri, Asep Saepudin atau AS (23).
TRIBUN-MEDAN.COM - Fakta-fakta Irma Novita Sari atau INS (24) yang menjadi korban pembunuhan suami sirinya sendiri, Asep Saepudin atau AS (23).
Jasad korban ditemukan sudah terkubur selama 7 bulan di belakang rumah pelaku di Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Asep Saepudin tega membunuh istri sirinya dengan cara digorok menggunakan golok di Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dalam melakukan aksinya, pelaku Asep Saepudin mengajak tiga temannya AG (22), US (30), dan AK (21).
Setelah dibunuh, jasad korban dikubur di belakang rumah pelaku.
Aksi pembunuhan yang terjadi Januari 2024 ini baru terungkap akhir Juli 2024 setelah keluarga korban melapor kepada polisi soal hilangnya Irma Novitasari.
Sebelum ditemukan jasadnya, Irma Novita Sari sempat dilaporkan hilang pada awal tahun 2024 oleh pihak keluarga.
Berikut fakta-fakta kasus pembunuhan Irma Novita Sari dirangkum dari TribunJabar.id:
Dilaporkan hilang
Kasus bermula saat keluarga Irma Novita Sari hilang kontak dengan korban pada 13 Januari 2024.
Irma Novita Sari terakhir terlihat dijemput Asep Saepudin saat pulang kerja.
Sejak itulah, Irma Novita Sari hilang bak ditelan bumi.
Keluarga korban sudah mencoba mencari dan menelpon handphone milik Irma Novita Sari.
Namun sayang, keberadaan korban tak kunjung ditemukan.
Keluarga berusaha menanyai Asep.
Asep kala itu berdalih Irma Novita Sari kabur darinya.
Keluarga mendapatkan informasi
Setelah 7 bulan menghilang, titik terang mulai tampak.
Keluarga mendapatkan informasi dari seorang warga pada 28 Juli 2024 lalu.
Irma Novita Sari disebutkan dibunuh dan dikubur di belakang rumah.
Tidak lama kemudian keluarga melaporkan kejadian ini ke polisi.
Informasi yang beredar, korban dikubur di belakang rumah pelaku.
Lokasinya di Kampung Ciburial, Deda Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.
Kuburan dibongkar
Petugas yang mendapatkan laporan langung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) Jumat (2/8/2024) sekira pukul 09.00 WIB.
Proses pembongkaran kuburan korban melibatkan petugas Indonesia Automatic Fingerprint Identification System.
Kapolsek Pacet, AKP Hendri NR mengatakan, lokasi TKP berada di area perkebunan.
"Untuk sementara diduga korban pembunuhan," ujar Hendri.
Selain pembongkaran, petugas juga memasang garis polisi di rumah Asep.
Empat orang ditangkap
Hendri melanjutkan, sudah ada 4 orang ditangkap terkait kasus ini.
Mereka adalah Asep Saepudin (23) selaku suami siri korban.
Tiga lainnya teman dari Asep, masing-masing Abdul Gani (22), Usman Soleh (30) dan Agus Kurnia (21).
Sedangkan peran pelaku Asep Saepudin menjadi dalang dan sisanya berperan memberikan bantuan.
Hendri menjelaskan, Asep menghabisi korban dengan melukai dengan golok.
"Sedangkan yang lainnya membantu AS seperti memegang tangan, kaki, dan membungkam korban," katanya.
Motif sementara
Belakangan terungkap, adapun motif Asep tega membunuh Irma karena sakit hati.
Diduga Irma Novita Sari berselingkuh dan memiliki pria idaman lain.
"Walaupun belum bisa dibuktikan oleh tersangka bahwa korban selingkuh, namun tersangka melakukan perbuatannya dengan dibantu oleh tiga temannya," urai Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo.
Kini keempat pelaku sudah ditahan.
Mereka dijerat pasal berlapis, yakni pasal 340 tentang pembunuhan berencana, dan pasal 170 dengan ancaman hukuman seumur hidup.
Sudah Direncanakan sejak 2023
Kusworo menambahkan, Asep sudah merencankan pembunuhan di tahun 2023.
Kala itu tersangka hendak mengajak seorang warga untuk melakukan pembunuhan.
Namun, ajak tersebut tidak diiyakan sehingga rencana gagal di Desember 2023.
"Dan barulah kejadian pembunuhan tersebut terjadi bulan Januari," ucap Kusworo.
Kronologi Pembunuhan
Sebelum mengeksekusi korban, ia mengajak korban ke kediamannya.
Di sana, sudah disiapkan senjata tajam berupa golok untuk mengeksekusi korban, serta cangkul untuk menggali kuburan korban.
"Niatnya memang akan dibunuh kemudian dikubur dengan menggunakan peralatan yang sudah dipinjam ini," tuturnya.
Alasan AS mengeksekusi korban dengan cara digorok, agar korban lebih cepat meninggal. Selain itu, AS memang sudah merencanakan untuk menguburkan korban di belakang rumahnya.
Dia menjelaskan, pukul 21.00 WIB, dia dan tiga pelaku lainnya mengeksekusi korban.
Kemudian pukul 23.00 WIB, keempat pelaku menguburkan korban dan selesai pukul 24.00 WIB.
Meski dibantu temannya, AS tidak memberikan upah atau hadiah kepada tiga pelaku lainnya.
Usai membunuh, keempat pelaku kembali ke rumah masing-masing.
Setelah tiga minggu, barulah AS melarikan diri ke Kabupaten Bogor.
"Enggak nakut-nakutin temen saya juga, saya juga gak ngasih apa-apa," katanya.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, ketiga pelaku memilih menguburkan korban di belakang rumah pelaku, lantaran di lokasi tersebut terbilang sepi dan dipenuhi pepohonan.
"Karena itu areanya tertutup, dan pada saat melakukan itu tidak ada yang melihat, dan ini bisa kita ungkap karena berdasarkan keterangan para saksi dan para tersangka, dikuatkan dengan barang bukti yang ada."
"Nanti kami akan tetap menggunakan scientific investigation untuk bisa menguatkan daripada terangnya kasus ini," ujar Kusworo.
Jajaran Satreskrim Polresta Bandung bersama Tim Inafis, lanjut dia, baru melakukan proses ekshumasi di Kampung Ciburial, Desa Panyadap, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat tadi pukul 07.00 WIB.
Jenazah korban langsung dibawa okeh Tim Inafis untuk diotopsi tim forensik.
Kesaksian keluarga
Paman korban Ilyas bersaksi hubungan pernikahan Irma dan Asep berjalan tidak baik. Keduanya kerap cekcok masalah rumah tangganya.
"Iya (sering berantem)," katanya.
Ilyas mengaku sudah meminta Irama pulang ke rumah orangtuanya. Akan tetapi, Irma dilarang pulang usai bekerja.
"Makanya saat pulang kerja tidak boleh pulang ke rumah. Meskipun kata keluarga pulang saja ke rumah. Tapi tetep katanya ada yang mau ngejemput," tambahnya.
Terakhir Ilyas menyebut, keluarga sempat mendapatkan informasi Irma kerja di Bali.
Irma baru bisa bertukar kabar enam bulan lagi. "Katanya entar sudah mau 6 bulan katanya baru ada kabar, jadi saya engga nyari terus," tandasnya dikutip dari ribunJabar.id.
(*/Tribun-medan.com)
3 Jenis Bansos yang Cair di Agustus 2025: Wajib Diketahui oleh Penerima Bantuan |
![]() |
---|
Bupati Sudewo Mendadak Ramah Datangi Posko Aliansi, Dibalas Teriakan Massa hingga Suasana Mencekam |
![]() |
---|
DAFTAR 6 PANGDAM BARU: Mayjen TNI Kristomei Jabat Pangdam XXI/Radin Inten Meliputi Lampung-Bengkulu |
![]() |
---|
CURHAT Ismanto, Buruh Jahit Kaget Ditagih Pajak Rp2,8 Miliar, Huni Rumah Kecil di Gang Sempit |
![]() |
---|
TRAGIS Suami Bunuh Istri di Jambi Lalu Minum Racun, Rezan Kaget Winda Tiba-tiba tak Bernyawa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.