Berita Viral
KISAH Damar Anak Tukang Bengkel Lulus Kedokteran di UGM, Cita-cita Muncul Saat Antar Ibu Kontrol
Hal inilah yang dirasakan Damar Madya Prasetya (19). Ia dinyatakan lolos Jurusan Kedokteran di Universitas Gadjah Mada (UGM)
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah kisah Damar anak tukang bengkel lulus kedokteran di UGM.
Cita-citanya menjadi dokter muncul saat antar ibu kontrol.
Kisah seorang anak tukang bengkel bisa kuliah Kedokteran UGM gratis 100 persen menarik perhatian.
Baca juga: FIRASAT Paman Sebelum Bripda Sony Gugur, Dibacok Saat Tangkap Ayah Anak Pelaku Pembacokan
Hal ini tentunya menjadi hal yang membahagiakan sekaligus membanggakan bagi orang tuanya.
Rupanya cita-cita pemuda bernama Damar tersebut berawal saat antar ibu kontrol RS.
Mungkin, bisa lolos Jurusan Kedokteran di perguruan tinggi negeri ternama jadi impian beberapa calon mahasiswa.
Apalagi bisa kuliah Jurusan Kedokteran tanpa membayar biaya kuliah sama sekali alias gratis.
Hal inilah yang dirasakan Damar Madya Prasetya (19).
Ia dinyatakan lolos Jurusan Kedokteran di Universitas Gadjah Mada (UGM) lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024 ini.
Awalnya, putra pasangan Mohammad Sarip (49) dan Yayuk Suprihatin (49) ini sempat merasa khawatir.
Tepatnya saat menunggu pengumuman biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal).
Hal ini disebabkan kondisi ekonomi keluarganya yang menurutnya tidak akan bisa memenuhi biaya kuliah Jurusan Kedokteran yang terkenal cukup mahal.
Namun kebahagiaannya tak berhenti hanya lolos di Jurusan Kedokteran UGM lewat jalur SNBP 2024 saja.
Damar juga berhasil dapat beasiswa UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100 persen dari UGM, sehingga ia digratiskan dari biaya kuliah.
Baca juga: TKW Indonesia Digerebek Polisi Malaysia, Ajak 2 Pria Bangladesh Masuk Kamar Saat Majikan di Rumah
"Melihat dari kondisi ekonomi, bisa dikatakan, masih menengah ke bawah banget.
Jadi kayak belum sepenuhnya yang bisa menutupi segala keperluan kuliah, apalagi bayar UKT, di kedokteran lagi," kata Damar seperti dikutip dari laman UGM, Minggu (28/7/2024).
Melansir Kompas.com, Damar merupakan anak tukang bengkel yang tinggal di sebuah gang kecil yang hanya bisa dilalui oleh satu motor di daerah Mangkuyudan, Mantrijeron, Yogyakarta.
Ayah Damar, Mohammad Sarip, sudah bekerja menjadi tukang bengkel sejak 21 tahun lalu.
Dia biasa mendapatkan penghasilan kurang dari Rp1,5 juta per bulan.
Penghasilannya ini berdasarkan jumlah motor yang berhasil diperbaikinya per hari.

Dari pekerjaan itulah, asap dapur di rumahnya bisa terus mengepul dan membiayai kebutuhan sekolah kedua anaknya.
Sedangkan istrinya, Yayuk, merupakan ibu rumah tangga yang rutinitas sehari-harinya memasak dan mengurus keluarganya.
Meskipun tumbuh di keluarga dengan keterbatasan ekonomi, Damar yang merupakan anak kedua, memiliki berbagai prestasi dan talenta yang membanggakan.
Di bangku SMP dan SMA, Damar sudah meraih berbagai prestasi dan kejuaraan yang didapatkan hingga tingkat nasional.
Mulai dari perlombaan menyanyi, lomba macapat (tembang Jawa), lomba menggambar, lomba desain poster, serta FLS2N.
Selain prestasi non-akademik, Damar juga menyeimbangkan kualitas dirinya untuk aktif mengikuti organisasi.
Ia pernah menjabat menjadi Ketua Osis dan Ketua MPK (Majelis Perwakilan Kelas) semasa sekolah.
Alumnus SMAN 1 Yogyakarta ini mengaku, sejak di bangku SMP dia ingin kuliah di Prodi Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Keinginannya ini makin meningkat setiap kali mengantar ibunya kontrol kesehatan di rumah sakit.
Baca juga: Berita Transfer AC Milan - Rossoneri Ngebet Dapatkan Tammy Abraham, 3 Pemain Siap Ditumbalkan
"Setiap kali kontrol, saya kepikiran, kok hebat ya seorang dokter bisa membantu untuk menyembuhkan keluhan pasien-pasiennya."
"Dan mulai dari situ, sebenarnya sudah kepikiran untuk kayaknya kuliah di kedokteran bagus," terang Damar.
Ibu dari Damar, Yayuk, mengaku sangat bersyukur sekali.
Pasalnya Damar sejak dulu sudah bercita-cita kuliah di Jurusan Kedokteran UGM.
Hingga akhirnya cita-cita tersebut bisa tercapai.
Sebagai seorang ibu, Yayuk sangat mendukung keinginan sang anak untuk melanjutkan pendidikannya setinggi mungkin.
Baginya, pendidikan tersebut menjadi nomor satu untuk anaknya dan harus diperjuangkan.
"Pendidikan anak itu harus kita dukung, apalagi dengan keadaan kami sekarang.
Saya enggak mau ketika anak-anakku ini harus lebih sedih daripada keadaan saya," beber Yayuk.
Melihat keberhasilan Damar bisa kuliah di Prodi Kedokteran UGM, Yayuk teringat dengan kegigihan Damar sejak kecil hingga sekarang.
Damar begitu gigih dalam menjalankan pendidikannya yang selalu ingin berprestasi baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Meski begitu, Yayuk tak pernah lupa untuk mengingatkan Damar agar selalu rendah hati dalam menjalani setiap proses kehidupannya.
"Karena memang dasarnya kami orang enggak punya. Sehingga sejadi apapun besok, kamu (Damar) harus tetap rendah hati," pesannya kepada Damar.
(*/Tribun Medan)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.