Olimpiade Paris 2024

Prancis vs Spanyol Duel di Final Olimpiade 2024, Mesir dan Maroko Tersingkir

Timnas Prancis akhirnya lolos ke final cabang olahraga sepakbola Olimpiade 2024. Di final nanti, Prancis akan menghadapi Spanyol.

|
Editor: Salomo Tarigan
Twitter/Equipe de France
Skuat Prancis di Olimpiade Paris 2024. 

TRIBUN-MEDAN.com -Timnas Prancis akhirnya lolos ke final cabang olahraga sepakbola Olimpiade 2024.

Di final nanti, Prancis akan menghadapi Spanyol yang telah menyingkirkan Maroko.

Prancis bikin Mesir patah hati dengan kemenangan comeback berkat 3 gol dramatis pada laga yang berlangsung Selasa (6/8/2024)dini hari WIB.

Satu slot final Olimpiade 2024 akhirnya berhasil diamankan timnas U-23 Prancis.

Tuan rumah bangkit untuk mengamankan kemenangan comeback atas timnas Mesir di Stade de Lyon

Timnas Prancis asuhan legenda Thierry Henry menekuk Mesir dengan skor 3-1. 

Gelandang Spanyol #11 Fermin Lopez merayakan dengan rekan setimnya setelah mencetak gol pada laga semifinal Olimpiade Paris 2024 kontra Maroko di Marseille pada 5 Agustus 2024.
Gelandang Spanyol #11 Fermin Lopez merayakan dengan rekan setimnya setelah mencetak gol pada laga semifinal Olimpiade Paris 2024 kontra Maroko di Marseille pada 5 Agustus 2024. ((AFP/PASCAL GUYOT))

Gol-gol Prancis dicetak Jean-Philippe Mateta (2) dan Michael Olise di tengah pertarungan sengit hingga babak tambahan waktu.

Sebelumnya Mesir sempat unggul duluan lewat gol Mahmoud Saber di menit ke-62.

Hasil ini memastikan pertemuan Les Tricolores dengan Spanyol pada final Olimpiade 2024 di Paris, 9 Agustus mendatang.

Beberapa jam sebelumnya, Spanyol juga menang comeback dengan skor identik 2-1 atas Maroko.

 Jalannya Pertandingan

Timnas Prancis berambisi meraih medali emas di depan publik sendiri.

Prestasi ini memang terbilang langka karena cuma empat tim yang pernah mewujudkannya sepanjang sejarah Olimpiade.

Mereka ialah Inggris Raya (1908), Belgia (1920), Spanyol (1992), dan terakhir Brasil (2016).

Prancis sendiri tak pernah lagi juara setelah meraih emas satu-satunya dan yang terakhir di edisi Los Angeles 1984.

Adapun Mesir sudah mencatat sejarah di Paris 2024 dengan mencapai semifinal sebagai titik terjauh mereka.

Pada fase-fase awal laga, Prancis langsung memiliki peluang bagus.

Bek sayap Adrien Truffert yang melakukan overlap menerima umpan lambung secara brilian dengan dadanya di dalam kotak penalti.

Sebelum bola jatuh ke tanah, ia melepaskan tembakan voli yang digagalkan kiper Mesir, Hamza Aala.

Jelang setengah jam pertandingan, Michael Olise gantian mempunyai kesempatan.

Pemain anyar Bayern Muenchen melepaskan tembakan jarak jauh tapi meleset dari gawang.

Peluang terbaik pertama dimiliki bek Prancis, Loic Bade, jelang istirahat.

Sundulannya menggetarkan tiang setelah diawali umpan dari sepakan korner.

Babak pertama berakhir tanpa gol.

Lebih sering dalam tekanan, timnas Mesir justru sanggup memecah telur.

Mahmoud Saber berupaya menembak di tengah kawalan bek Prancis.

Bola berhasil diblok, tetapi Saber mendapatkannya kembali dan menemukan ruang tembak kedua.

Kali ini upaya lanjutannya sukses memperdaya kiper Guillaume Restes. Prancis tersentak.

Les Bleus memiliki kans menyamakan skor tidak lama setelahnya ketika sundulan Mateta digagalkan secara brilian oleh tangan Hamza.

Alexandre Lacazette menyusul dengan tembakan lemah yang dimentahkan lagi oleh Hamza.

Puncak frustrasi awak Prancis hadir ketika dua peluang beruntun mereka digagalkan tiang gawang.

Sundulan Lacazette yang meneruskan umpan sepak bebas hanya memantul kena tiang kanan Hamza.

Bola muntah menciptakan peluang lanjutan melalui sundulan Bade yang lagi-lagi mencium tiang gawang.

Anak asuh Thierry Henry terus berupaya menyamakan skor.

Gol yang mereka tunggu akhirnya tiba pada menit ke-83.

Mateta meruntuhkan keperkasaan Hamza melalui sepakan akurat yang melanjutkan umpan terobosan cantik dari Olise.

Pada ujung laga, tangan pemain Mesir Omar Fayed mengenai bola di kotak penalti ketika memantulkan sundulan Bade.

Melalui pengecekan VAR, Prancis gigit jari setelah wasit tidak menganggapnya valid untuk melahirkan penalti.


Pertandingan pun berlanjut ke babak tambahan waktu.

Dalam periode ini, Mesir harus bermain dengan 10 orang setelah Fayed diusir akibat mengoleksi dua kartu kuning.

Prancis akhirnya membalikkan kedudukan melalui gol sundulan Mateta di kotak lima meter setelah meneruskan umpan kepala dari Kiliann Sildillia.

Kemudian tembakan Olise menyegel kemenangan tuan rumah dan mengubah skor jadi 3-1.

Les Bleus maju ke final, sedangkan Mesir bakal bersaing dengan Maroko di perebutan medali perunggu.

Hasil Pertandingan

Prancis 3-1 Mesir (Jean-Philippe Mateta 83', 99', Michael Olise 108'; Mahmoud Saber 62')

Susunan Pemain

Prancis (4-3-1-2): 16-Restes; 5-Sildillia, 4-Bade, 2-Lukeba, 3-Truffert; 8-Akliouche (Magassa 118'), 20-Diouf (Doue 75'), 13-Chotard; 7-Olise; 14-Mateta (Cherki 118'), 10-Lacazette (Kalimuendo 105').

Pelatih: Henry

Mesir (4-1-2-3): 1-Hamza; 7-Saber (Kamal 98'), 2-Fayed, 5-Abdulmajeed, 13-El Debes (Mazhar 90'); 17-Elneny; 12-Ahmed Kouka, 6-Shehata (Saad 111'); 14-Zizo (Hamdi 111'), 9-Faisal (Atef 90'), 10-Adel (Tarek 93').

Pelatih: Micale

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber: Bolasport.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved