Berita Viral
PILU Sehari Jelang Nikah, Ojol di Bogor Tewas Ditembak Depan Calon Istri, Pelaku Ngaku Tak Sengaja
Jelang sehari pernikahan Asraf alias MAF (22) tewas ditembak pelaku tawuran aat melintas di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (4/
TRIBUN-MEDAN.com - Jelang sehari pernikahan Asraf alias MAF (22) tewas ditembak pelaku tawuran aat melintas di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (4/8/2024) pukul 00.45 WIB.
Asraf menjadi korban salah sasaran para pelaku tawuran.
Tawuran yang terjadi cukup mengerikan sebab memakai senjata api.
Yang mengerikan, Asraf ditembak di depan calon istri.
Setelah lima hari di rawat di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. MAF meninggal dunia pada Jumat (9/8/2024) kemarin.
Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara.
"Betul (korban penembakan salah sasaran meninggal dunia), infonya begitu," kata Teguh, dikutip dari Kompas.com, Jumat (9/8/2024).
Menurut Akbar, sebelum meninggal, MAF sempat koma akibat luka parah di bagian kepalanya.
Ia sempat sadarkan diri namun kemudian korban mengembuskan napas terakhirnya sore tadi.
"Iya sempat koma, dari mulai awal masuk kan operasi, sehabis operasi kritis. Sempet sadar gerak-gerakin tangan tapi habis itu sampai detik ini sudah meninggal, jam setengah 4 tadi," jelas Akbar.
Baca juga: KETUM Demokrat AHY Serahkan Surat Rekomendasi untuk Pasangan John Hendri-Usman Maju Pilkada Sanggau
Baca juga: PERCEPAT Pembelian Senjata, Amerika Kirim 3,5 Miliar Dolar ke Israel dan Pasok Alat Tempur
Sebelumnya, pada Minggu (4/8/2024) dini hari, MAF menjalani perawatan intensif usai tertembak di bagian dahi atau kepala.
Peluru dari tembakan itu bersarang di kepalanya. Korban pun kritis hingga tak sadarkan diri.
Berdasarkan keterangan dokter, peluru tersebut tembus sampai ke otak korban. Selama itu pula korban terus berjuang dibantu tim dokter RS Polri.
"Dari keterangan dokter, (peluru bersarang) di kepala korban," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada Kompas.com usai menjenguk korban di RS Polri Kramatjati, Jakarta, Senin (5/8/2024).
Rio mengatakan, MAF menjadi korban salah sasaran tembak oleh pelaku tawuran yang terjadi di Jalan Raya Narogong, Kecamatan Klapanunggal, Minggu pukul 00.45 WIB.
Malam itu, korban sedang mengendarai motor seorang diri menuju arah Gunung Putri.
Dia hendak pulang usai mengantar calon istrinya.
"MAF berprofesi sebagai ojek online, yang di mana niatnya akhir pekan ini akan melaksanakan pernikahan," ujar Rio.
Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), korban melintas sesaat aksi tawuran antarkelompok pecah.
Nahas, korban yang sedang melintas itu tertembak lantaran dikira kelompok musuh. MAF langsung ambruk atau jatuh dari motornya.
Warga yang menemukan korban langsung menolong dan mengevakuasi ke rumah sakit.
"Korban ini bukan ada dari niat untuk ikut tawuran. Korban juga baru selesai pulang kerja, sehingga korban yang lewat dikira mereka (pelaku tawuran) adalah salah satu kelompok 7 orang tersebut. Korban adalah orang baik yang harus kita bela," ungkap Rio.
Rio menuturkan, penembakan salah sasaran itu dipicu tawuran yang melibatkan 9 orang. Terdiri dari 2 orang melawan 7 orang.
Usai menembak korban, sambung Rio, para pelaku langsung melarikan diri ke arah Bekasi.
Mendapat laporan itu, tim Satreskrim Polres Bogor bergerak menangkap satu orang pelaku berinisial AR (17).
Polisi kemudian melakukan pengembangan. Dari hasil pengembangan, petugas kembali menangkap dua pelaku lainnya yakni SI alias Joday (18) dan AZ alias Roy (30).
Ketika dilakukan penangkapan, SI melawan petugas sehingga kaki kanannya ditembak.
"Senin malam SI tertangkap di kediaman AZ," ucap Rio.
Baca juga: SOSOK Nanang Supriatna, Sekda Kabupaten Serang Maju Pilkada 2024, Segini Harta Kekayaannya
Baca juga: Indonesia Emas 2045, Kodim Langkat Bagikan Susu, Telur Rebus dan Alat Tulis ke 480 Anak SD
Motif Pelaku
Adapun ketiga pelaku yakni AR (17), SI alias Joday (19), dan AZ alias Roy(30).
AR berperan sebagai joki motor atau yang membonceng SI. Sementara, AZ merupakan penyedia senjata api rakitan.
SI mengaku tak sengaja menembak korban. Awalnya ia hanya ingin membubarkan aksi tawuran yang terjadi di Jalan Raya Narogong, Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
"Saya juga enggak ada niatan nembak, tadinya saya ingin membubarkan tawuran saja, Pak," ucap SI saat ditanya Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam konferensi pers di hadapan media, di Mapolres Bogor, Cibinong, Selasa (6/8/2024).
Pada malam kejadian, SI mengaku diancam kelompok lain yang berjumlah tujuh orang di Jembatan WIKA.
SI mengatakan ia memiliki senjata api rakitan untuk melindungi dirinya karena jalur yang ia lewati saat bekerja, rawan kejahatan.
"Saya kerja kan di Bekasi, pulang ke Nambo, di sana jalurnya ekstrim," ujar SI.
Mendengar dalih pelaku, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, SI tidak mau mengakui perbuatannya.
Padahal, SI memiiliki rekam jejak terlibat tawuran di Bogor.
Korban Akan Menikah 11 Agustus 2024
Sementara, orangtua korban, Gunawan menjelaskan, anaknya saat kejadian hendak pulang.
Asraf awalnya menghadiri undangan bersama calon istri.
Saat hendak sampai rumah sang calon istri, pelaku menembak korban.
"Setelah itu kurang lebih dua menit dari rumah calon istrinya terjadi kejadian itu (penembakan), jadi deket lah", terangnya.
Gunawan mengungkap, Asraf dalam waktu dekat akan melangsungkan pernikahan.
Rencana tersebut terancam diundur karena kondisi Asraf.
Asraf masih terbaring kritis di RS Polri Kramat Jati.
"Jadi kami akan melaksanakan pernikahan itu untuk saudara Asraf (MAF) akan nikah dan resepsi di tanggal 11 Agustus," katanya.
Terakhir, Gunawan menegaskan, ia meminta polisi mengusut tuntas kasus ini.
Ia berharap para pelaku dihukum dengan seberat-beratnya.
Dalam konferensi pers itu, Kapolres Bogor Rio menanyakan langsung kepada tersangka AZ selaku perakit atau penyedia senjata api.
AZ berdalih, dirinya hanya pemodal atau yang memberi dana, sedangkan proses pembuatan atau perakitan senpi diserahkan kepada orang lain.
"(Membangun bisnis senjata dari siapa?) saya cuman pemodal saja, Pak, yang buat senjata si SI ini," ujar AZ menjawab pertanyaan Kapolres.
AZ lalu mengaku belum lama ini ia telah menjual 4 unit senpi rakitan ke daerah Lampung. Harganya Rp 10 juta per unit.
"(Sudah berapa tahun jual beli senpi?) baru-baru ini, Pak, sudah laku 4 senjata, pengiriman ke daerah Lampung, per satu senjata laku terjual Rp 10 juta," ungkap AZ.
Mendengar pengakuan AZ, Kapolres Bogor AKBP Rio meminta Kasat Serse untuk menyelidiki jual-beli senpi rakitan tersebut.
"Kasat Serse tolong dilidik, cari sampai dapat, dia melakukan pengiriman berapa kali ke sejumlah tempat itu," perintah Rio kepada Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara.
Adapun barang bukti yang disita antara lain, 1 pucuk senjata api laras panjang, 2 pucuk laras pendek rakitan jenis pistol macarov dan revolver.
Lalu, 1 pucuk airsoft gun laras pendek jenis pistol macarov, 5 buah magazin laras panjang, 6 buah magazin laras pendek, dan 6 butir selongsong peluru berbagai jenis.
Kemudian, ada 8 buah kerangka senjata api rakitan laras pendek, 4 buah silinder peluru jenis revolver, 148 butir peluru berbagai macam kaliber, 1 perangkat mesin gurinda untuk membubut, dan 2 perangkat mesin bor.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Hasil Autopsi Brigadir Esco, Intel Polisi 5 Hari Hilang Tewas, Wajahnya Rusak Sampai Sulit Dikenali |
![]() |
---|
KRONOLOGI Dua Warga Pekanbaru Dianiaya Oknum TNI AL Lettu Marinir MZ: Satu Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
VIRAL Sosok Bripda MA Polisi di Banten Lempar Helm ke Pelajar Sampai Jatuh dari Motor dan Koma |
![]() |
---|
HAK Jawab Vidio.com Soal Somasi dan Denda Mbah Endang Klaten Rp115 Juta Gegara Siarkan Liga Inggris |
![]() |
---|
Sudah Kabur Duluan, Istri Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank, Ternyata Sudah 3 Tahun Bangkrut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.