Liga 1

PSS Sleman Terbukti Kasus Suap di 2018, Sanksi Pengurangan 3 Poin di Awal Musim Liga 1 2024/25

Polri pun sudah menetapkan delapan tersangka dalam dugaan kasus match fixing Liga 2 antara PSS Sleman melawan Madura FC.

Instagram/PSS Sleman
Skuad PSS Sleman saat melawan Persebaya Surabaya pada pekan perdana Liga 1, Minggu (11/8/2024) malam WIB 

TRIBUN-MEDAN.com - Klub Liga 1 PSS Sleman mendapatkan pengurangan tiga poin pada awal musim BRI Liga 1 2024/25 setelah terbukti tindak pidana kasus suap pertandingan pada Liga 2 2028 silam.

Klub berjuluk Super Elang Jawa itu saat ini berada di dasar klasemen sementara usai pekan pertama dengan catatan minus 3 poin.

Dalam penjelasannya, PT Liga Indonesia Baru (LIB), mengungkapkan jika hal tersebut diputuskan usai sidang yang dilaksanakan Komite Disiplin (Komdis) PSSI, dengan nomor: 001/SK/KD-PSSl/VIII/2024.

Sebelumnya, Komdis PSSI sudah melaksanakan sidang pelanggaran disiplin atas kasus yang terjadi di PSS Sleman pada 6 November 2018.

Baca juga: Liga 1 2024/25 Pekan Perdana Rampung, Persib dan Persija Kokoh di Puncak, PSS Kena Sanksi

“Bahwa putusan Pengadilan Negeri Sleman tertanggal 25 April 2024, tentang tindak pidana suap kepada perangkat pertandingan yang bertugas pada pertandingan antara PSS Slemanmelawan Madura FC pada tanggal 06 November 2018,” bunyi yang tertera dalam salinan Keputusan Komite Disiplin PSSI.

Mempertimbangkan pelanggaran itu, Komdis PSSI menghukum PSS Sleman pengurangan tiga poin pada penampilan PSS Sleman di BRI Liga 1 2024/25 dan hukuman denda sebesar Rp 150 juta.

“Merujuk kepada Pasal 64 ayat 1, ayat 2, ayat 3 dan Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, Klub PSS Sleman diberikan sanksi pengurangan point 3 (tiga) dan denda Rp 150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah) berlaku pada kompetisi BRI Liga 1 yang diselenggarakan pada periode 2024-2025,” lanjut penjelasan dalam salinan Keputusan Komite Disiplin PSSI tersebut.

Baca juga: DAFTAR Pemain Real Madrid di Piala Super Eropa, Tampil Kekuatan Penuh,Mbappe Siap Acak-acak Atalanta

Selanjutnya, atas hukuman yang sudah diputuskan Komdis PSSI tersebut, pada 8 Agustus 2024, lewat surat yang bernomor 3745/UDN/2336/VII-2024 PSSI meminta kepada PT Liga Indonesia agar bersurat kepada PSS Sleman dan semua klub BRI Liga 1 2024/25 tentang implementasi atas putusan Komite Disiplin PSSI kepada PSS Sleman.

Sebagai catatan, kasus ini sempat ramai pada Oktober tahun lalu karena Satgas Anti Mafia Bola Polri sempat membeberkan beberapa barang bukti.

Polri pun sudah menetapkan delapan tersangka dalam dugaan kasus match fixing Liga 2 antara PSS Sleman melawan Madura FC.

Baca juga: Barcelona Tutup Laga Pramusim Kalah Telak dari AS Monaco, Hansi Flick: Lebih Baik Sekarang

Empat orang wasit berinisial K, RP, AS, dan M, telah ditetapkan sebagai tersangka. Lalu satu asisten manajer klub berinisial DRN, satu orang Liaison Officer Wasit berinisial KM, satu orang pelobi berinisial VW, seorang kurir berstatus DPO berinisial GAS.

Atas fakta itu, PSS Sleman kini terpuruk di dasar klasemen dari 18 kontestan.

Manajer PSS Sleman, Leonard Tupamahu, mengatakan akan ada keterangan resmi klub terkait pengurangan poin PSS Sleman di klasemen tersebut. 
 
"Nanti klub akan keluarkan statemen (terkait informasi pengurangan poin itu)," ujarnya dilansir  TribunJogja.com, Senin (12/8/2024) siang.

Leo yang diketahui mendampingi tim pada laga Persebaya vs PSS Sleman, Minggu malam, enggan untuk memberikan keterangan lebih jauh.

Dia pun meminta semua pihak untuk menunggu keterangan resmi dari klub berjuluk Super Elang Jawa tersebut

(Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter  dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved