Sumut Terkini

Kapolsek Pancur Batu Buka Suara Soal Anak Buah Dilaporkan Gebuki Pelajar SMA

AKP Krisnat menjelaskan, awalnya personelnya sedang bertugas menerima laporan dari sopir angkutan kota (Angkot) ada pelajar SMA berkelahi.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HO
Gedung Polsek Pancur Batu. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Kapolsek Pancur Batu AKP Krisnat Napitupulu buka suara terkait anggotanya Bripka SST dituding menganiaya FH (16) seorang pelajar SMA.

AKP Krisnat menjelaskan, awalnya personelnya sedang bertugas menerima laporan dari sopir angkutan kota (Angkot) ada pelajar SMA berkelahi.

Kemudian Bripka SST mendatangi lokasi dan menemukan dua remaja sedang bergumul.

Melihat remaja berkelahi, personel Polisi ini mencoba melerai keduanya.

Namun karena sulit dilerai, Bripka SST merangkul salah satu remaja.

"Selanjutnya, diupayakan untuk melerai gak bisa kalau cuma ditarik, sehingga dirangkul la 1 orang pelajar tadi supaya terpisah,"kata AKP Krisnat, Kamis (15/8/2024).

Kapolsek mengatakan, saat dirangkul ini, korban direbahkan ke tanah.

Disinilah warga yang melihat mengira personel Polisi menganiaya korban.

Sedangkan menurut Polisi, Bripka SST juga kena pukul saat melerai. 

"Mungkin anggota saat memiting, direbahkan ke tanah itu. Jadi dianggap orang dipukul, dipijak."

Setelah kejadian, orang tua FH (16) melapor ke Polda Sumut.

AKP Krisnat mengungkap pihaknya proses penyelidikan yang dilakukan Polda Sumut.

Kemudian, dari Propam Polrestabes Medan juga sudah datang ke Polsek Pancur Batu guna mengklarifikasi.

"Namun demikian Paminal Polrestabes Medan sedang melakukan pendalaman terkait itu. Jadi, aslinya melerai."

Sebelumnya, seorang pelajar SMA berinisial FH (16) diduga menjadi korban penganiayaan seorang personel Polisi yang bertugas di Polsek Pancur Batu, Polrestabes Medan berinisial Bripka SST.

Dugaan penganiayaan terjadi pada Rabu 14 Agustus sekira siang hari.

Dari informasi yang didapat, penganiayaan bermula saat korban berkelahi dengan temannya, lalu dilerai personel Polisi yang melihat.

Saat dilerai inilah terjadi dugaan penganiayaan.

Akibatnya, korban FH (16) mengalami luka lecet dan memar di beberapa bagian tubuhnya.

Bukan hanya itu, bahu kanan korban diperkirakan patah.

Orangtua korban, Candra Tarigan (39) mengatakan pihaknya sudah melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan Polisi ke Polda Sumut.

(Cr25/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved