Berita Viral

POPULARITAS Anies Tidak Berguna, Yang Sudah Pasti Dharma Pongrekun Vs Ridwan Kamil

Pasangan calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto resmi maju untuk bertarung di Pilkada Jakarta 2024.

|
Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Pasangan calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto resmi maju untuk bertarung di Pilkada Jakarta 2024. Pasangan Independen ini akan berhadapan dengan calon gubernur dari koalisi partai politik Ridwan Kamil - S. (Istimewa) 

“Sudah ada (bakal cawagub RK). Sementara inisialnya S,” kata Airlangga Jumat (9/8/2024).

Popularitas Anies Tidak Berguna 

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora, Fahri Hamzah  sebelumnya membantah tuduhan adanya upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan maju dalam Pilkada Jakarta 2024.

Dikatakan Fahri, tidak pernah ada upaya penjegalan hingga membuat Anies gagal maju dalam Pilkada Jakarta. “Enggak ada (penjegalan), ini soal pragmatisme di dalam pemilihan tiket aja,” ungkap Fahri, dikutip dari YouTube KOMPASTV, Selasa (13/8/2024).

Fahri turut mengatakan keadaan politik saat ini telah berbeda dengan sebelumnya. Menurutnya, popularitas bukan lagi menjadi kriteria utama seseorang akan maju dalam pemilihan umum.

“Dulu orang mungkin ada (partai) yang memerlukan popularitas untuk bisa bertahan agar tidak kehilangan suara pada Pileg 2024," ucap Fahri.

"Saya mengatakan, saya tuduh, partai-partai yang mengambil Anies Baswedan saat itu melakukannya untuk bertahan," ungkapnya.

Waketum Partai Gelora itu turut menyebut kini Anies sudah tidak memiliki daya tawar sehingga ditinggalkan jelang Pilkada Jakarta 2024. Kemudian, dirinya turut menegaskan, Anies mulai ditinggalkan karena partai pengusungnya sudah enggan memiliki kepentingan dengannya.

"Setelah pemilu selesai, Anies Baswedan tidak diperlukan lagi. Mereka berpikir tidak ada lagi kepentingan untuk (mendukung) Anies," tegasnya.

Lebih lanjut, Fahri turut meminta agar Anies dapat mengintrospeksi dirinya sendiri. Hal itu lantaran dengan adanya sistem tiket saat ini, popularitas tidak terlalu penting.

“Anies Baswedan juga perlu refleksi perlu introspeksi karena sistem tiket yang ada sekarang ini, menyebabkan popularitas itu sebenarnya jadi enggak ada gunanya karena pada dasarnya, tiket itu yang menentukan dan sumber tiket tidak mempertimbangkan popularitas,” ucapnya.

Kemudian, Mantan Anggota DPR RI tersebut juga berharap agar sistem pencalonan legislatif dapat ditata dengan lebih baik.

“Sistem seperti ini mesti ditata dengan baik, sebenarnya dasar pencalonan seseorang itu popularitas atau kaderisasi,” ungkapnya.

Ia berharap ke depannya dalam mencalonkan seseorang dapat dikaitkan dengan kaderisasi bukan hanya dengan popularitas.

Diketahui, Anies terancam gagal maju dalam Pilkada Jakarta mendatang karena partai pengusungnya, PKS dan beberapa partai penyokong seperti PKB dan NasDem diisukan merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung Ridwan Kamil.

Padahal sebelumnya, PKS telah menetapkan pasangan calon Anies dan kadernya Sohibul Iman (AMAN) untuk ikut kontestasi Pilkada Jakarta.

(*/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved