Medan Terkini

Plt Kadis Kesehatan Sumut Ingatkan untuk Mewaspadai Penyakit Cacar Monyet

Dinas Kesehatan Pemprov Sumut terus memantau keadaan darurat kesehatan global terkait wabah Mpox atau cacar monyet.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Plt Kadis Kesehatan Sumut, Basarin Yunus Tanjung 

Tribun-Medan.com, MEDAN - Dinas Kesehatan Pemprov Sumut terus memantau keadaan darurat kesehatan global terkait wabah Mpox atau cacar monyet.

Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan lembaga terkait sebagai langkah antisipasi. 

Plt Kadis Kesehatan Sumut, Basarin Yunus Tanjung memastikan untuk saat ini belum ada kasus cacar monyet di Provinsi Sumatera Utara. 

Namun, dia meminta agar semua pihak terkait tetap waspada. 

"Berdasarkan laporan belum ada ditemukan untuk di Sumatera Utara. Kita tetap waspada menjaga kesehatan, pergaulan, dan interaksi sosial," katanya kepada Tribun Medan, (17/8/2024). 

Sebagai informasi, Mpox atau cacar monyet dapat menyebar cepat melalui kontak dekat.

Biasanya menyebabkan gejala ringan seperti flu serta lesi berisi nanah pada kulit tubuh.

Diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Mpox atau cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

Kondisi darurat ini merupakan penetapan kedua kalinya dalam dua tahun terakhir.

Wabah infeksi virus yang bermula di Republik Demokratik Kongo dan kini menyebar ke negara-negara lainnya.

Basarin Yunus Tanjung mengatakan, penyebaran virus cacar monyet terjadi di kalangan komunitas tertentu melalui seks bebas yang tidak terkendali. Dan penyebaran virusnya cukup cepat.

"Itu virus dari kalangan seks dan pergaulan bebas komunitas homoseksual (hubungan seks sesama jenis) dan LGBT. Kita perlu penyuluhan dan edukasi terus menerus," ujarnya. 

Dikutip dari laman resmi WHO di Jakarta, Jumat, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa penyebaran cacar monyet berisiko menyebar lebih luas sampai ke luar Afrika.

"(Mengingat) wabah grup cacar monyet di Kongo dan negara-negara lain di Afrika, jelas bahwa respon internasional yang terkoordinasi diperlukan guna menghentikan wabah-wabah ini dan menyelamatkan banyak nyawa," kata Tedros.

Virus Mpox dilaporkan di Kongo lebih dari satu dekade (selama 10), kasusnya selalu naik. Dia melaporkan bahwa tahun lalu, kasusnya naik secara signifikan, dan pada 2024 terdapat 15.600 kasus dan 537 kematian, lebih dari total pada tahun lalu.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved