TRIBUN WIKI
Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara, yang Baju Adatnya Dipakai Jokowi saat Upacara 17 Agustus di IKN
Presiden RI Jokowi dan ibu negara Iriana menggunakan pakaian adat Kutai, Kalimantan Timur saat upacara HUT RI ke 79 di Ibu Kota Nusantara (IKN)
TRIBUN-MEDAN.COM,- Presiden RI Joko Widodo bersama ibu negara, Iriana tampak menggunakan baju adat yang serasi ketika menghadiri acara HUT RI ke 79 di Ibu Kota Nusantara (KN) Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024).
Dalam kegiatan tersebut, Jokowi bertindak sebagai inspektur upacara (Irup).
Karena baju adat yang dikenakan Jokowi sangat khas kedaerahan, banyak warga yang penasaran dengan pakaian adat tersebut.
Diketahui, baju adat yang dipakai Jokowi itu adalah pakain adat khas Kutai, Kalimantan Timur.
Tampak baju adat Jokowi tersebut berwarna hitam dengan ornamen emas khas Kalimantan Timur.
Pakaian itu umumnya digunakan oleh golongan bangsawan dan kalangan menengah ke atas untuk menghadiri upacara resmi masa Kerajaan Kutai Kertanegara.
Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara
Dilansir dari Kompas.com, tahun 1300, Kerajaan Kutai Kartanegara didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti yang sekaligus menjadi raja pertamanya hingga 1325 M.
Letak kerajaan bercorak hindu ini berdekatan dengan Kerajaan Kutai Martadipura, yang lebih dulu berdiri kawasan Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Akibatnya, sering terjadi perselisihan yang akhirnya memuncak pada abad ke-17 ketika kedua kerajaan terlibat perang.
Di bawah Raja Pangeran Sinum Panji Mendapa, Kutai Kartanegara, yang telah berubah menjadi kerajaan Islam, berhasil menaklukkan Kutai Martadipura.
Di saat yang sama, Kerajaan Kutai Kartanegara terpaksa tunduk sebagai kerajaan bawahan Kesultanan Banjar.
Berubah menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara
Aji Raja Mahkota Mulia Alam, yang berkuasa antara 1545-1610 adalah raja Kerajaan Kutai Kartanegara pertama yang memeluk Islam, yakni pada 1575.
Namun, Islam baru benar-benar diterima secara luas pada abad ke-17, ketika dibawa oleh Tuan Tunggang Parangan dari Makassar.
Karena raja telah memeluk Islam, ia segera membangun sebuah masjid dan membuka pengajaran Islam.
Selanjutnya, banyak nama Islami yang akhirnya digunakan oleh raja dan keluarganya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.