TRIBUN WIKI
Profil dan Biodata Dokter Ayu Paramaiswari, Trending di Twitter Disebut tak Berempati Soal Bullying
Dokter Ayu Paramaiswari adalah lulusan Universitas Airlangga yang kini berditas di RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Kini disorot kasus bullying.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Warganet di Twitter atau X ramai membahas soal sosok dokter Ayu Paramaiswari.
dr Ayu Paramaiswari dikaitkan dengan kasus bullying yang terjadi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) beberapa waktu terakhir.
Di media sosial X, dokter Ayu Paramaiswari disebut tak berempati atas meninggalnya dr Aulia Risma Lestari, yang diduga menjadi korban bullying.
Baca juga: Profil dr Prathita Amanda Aryani, Dokter Undip yang Viral Diduga Ikut Bully dr Aulia Risma Lestari
Masalah muncul saat dokter Ayu Paramaiswari diduga mengunggah story tentang kasus bullying.
Dari tangkapan layar yang beredar di media sosial Twitter, disebutkan bahwa dr Ayu Paramaiswari melontarkan kalimat yang tak pantas.
Adapun bunyi kalimat dalam tangkapan layar tersebut yakni:
"Bula bulu bula buli... Muak kali aku dengarnya... Nggak kuat sekolah ya gak usah daftar... Menuh2in kuota aja.. Yang pengen masuk masih banyak," tulis tangkapan layar tersebut.
Karena hal itu pula, warganet kemudian beramai-ramai mencari profil dan biodata dr Ayu Paramaiswari.
Warganet ingin tahu, seperti apa sosok dr Ayu Paramaiswari tersebut.
Baca juga: Profil dan Biodata AKBP Dydit Dwi Susanto, Eks Kapolres Kudus yang Dikabarkan Meninggal Dunia
Profil dan Biodata
dr Ayu Paramaiswari diketahui pernah menimba ilmu di Universitas Airlangga (UNAIR) dan Universitas Gadjah Mada.
Ia berpengalaman di bindang spesialis penyakit dalam.
Bahkan, saat ini ia tercatat sebagai anggota Perhimpunan Reumatologi Indonesia.
dr Ayu Paramaiswari juga bekerja di RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Baca juga: Profil Abu Ali Paya Pasi, Ulama Kharismatik yang Kini Mundur dari Jabatan Penasihat Partai Aceh
Sejak tangkapan layar itu beredar, tak sedikit warganet yang kemudian 'merisak' dr Ayu Paramaiswari lewat akun Twitter miliknya.
Berbagai komentar dilayangkan netizen soal tangkapan layar tersebut.
"Ayu Paramaiswari manusia nir-empati, bully enabler, dr. spesialis dalam tapi dalam mu bus*kkk, sekolah tinggi tinggi sampai jd doktor tapi empati ke sesama manusianya 0 besar. sampah. shame on you. don't ever ever go to this sickass doctor," ungkap @archiverries.
"Bu Dr. dr. Ayu Paramaiswari, Sp. PD. Kalau yang dibully anak ibu, apakah ibu akan mengatakan seperti itu?" tanya @Reswara_.
Baca juga: Profil dan Biodata Supratman Andi Agtas, Calon Menkumham Pengganti Yasonna Laoly
Biodata Ayu Paramaiswari
Nama Lengkap: Ayu Paramaiswari
Tempat Lahir: Surabaya
Profesi:
- Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP dr Sardjito Yogyakarta
- Konsultan Reumatologi
Nomor STR: UU00000416847976
Akun Twitter: @AyuParamaiswari
dr Prathita Amanda Aryani Disebut Pelaku Bullying
dr Prathita Amanda Aryani adalah dokter muda di Universitas Diponegoro (Undip) yang bertugas di RSUD Kariadi Semarang.
Ia ditetapkan menjadi dokter muda pada 13 April 2020, setelah mengenyam pendidikan di Universitas YARSI.
Dari berbagai pemberitaan menyebutkan, bahwa dr Prathita Amanda Aryani sempat mengikuti Pengembangan Profesi Bedah Berkelanjutan (P2B2) ke XX yang diselenggarakan oleh Persatuan Ahli Bedah Indonesia (PABI) di Kota Makassar tahun 2023 lalu.
Beberapa hari terakhir, nama dr Prathita Amanda Aryani trending di Twitter atau X.
Ia disebut terlibat melakukan bullying terhadap dr Aulia Risma Lestari, dokter muda yang ditemukan tewas karena dilaporkan menyuntikkan Rucolax ke tubuhnya.
Adapun Rucolax sendiri sejenis obat yang diindikasikan sebagai tambahan pada anestesi umum (bius total), untuk mempermudah intubasi endotrakeal serta memberikan relaksasi otot rangka selama pembedahan.
Sejak kasus ini mencuat, nama dr Prathita Amanda Aryani dikaitkan dengan kematiaan Auliaa Risma Lestari.
Baca juga: Profil Paetongtarn Shinawatra, Anak Thaksin Shinawatra Calon PM Thailand Pendukung Hak LGBT
Ia disebut sebagai senior korban, yang diberitakan sebagai orang yang turut melakukan bullying.
Adanya nama Prathita mencuat dari beberapa unggahan di media sosial soal isi chat dokter muda itu.
Dilansir dari Tribun Bengkulu, ada pun isi chat yang beredar di X itu diduga soal pemberian hukuman kepada para juniornya.
Baca juga: Profil dan Biodata Jake Paul, Petinju Youtuber yang Bersiap Hadapi Mike Tyson sang Leher Beton
"Nasi Padang 1 utuh, lauk: sayur nangka, telur bulat, ayam pop. Jumlah 5 bungkus per orang,"
"Share video kalian lagi makan itu 5 bungkus per orang disini jam 14.00,"
"Mengerti," tulis Prathita Amanda Aryani melalui WhatshApp.
Tak hanya sampai disitu, ia lagi-lagi melakukan tindakan pembullyan pada juniornya.
"Sampah kalian kerja ga becus,"
"Awas kamu typo sekali lagi,"
"Awasi push up kalo mereka gabisa kerja cepat," tulisnya lagi.
Baca juga: Profil dan Biodata Angela Lee, Selebgram yang Dua Kali Terlibat Penipuan Tas Mewah
Jawaban dr Prathita Amanda Aryani
Setelah dituding sebagai biang kerok di rumah sakit tersebut, dirinya pun buka suara melalui Instagramnya @thitaamnd.
"Please nggak usah ikut berpendapat orang-orang yang tidak langsung terlibat. Wong aku aja yang udah lama ya masih semangat menjalani hari-hari kok. Kalau memang nggak tahu isinya seperti apa ya nggak usah koar-koar di IG Story, kan bukan elu yang jalanin," tulis Prathita.
Dirinya pun mengaku geram terhadap warganet yang kian lama memperkeruh isu perundungan dokter.
"Jadi kesel sendiri sama netizen yang memperkeruh suasana dengan opini-opini mereka dan baca berita-berita yang melebih-lebihkan di internet," ungkapnya.
Baca juga: Profil Imane Khelif, Peraih Medali Emas Olimpiade Paris Gugat Elon Musk dan JK Rowling
Belum ada tanggapan Prathita lagi mengenai namanya yang viral.
Akun instagram-nya diketahui dikunci.
Biodata
Nama: Prathita Amanda Aryani
Perguruan Tinggi: Universitas Diponegoro
Jenis Kelamin: Perempuan
Jenjang Program Studi: Spesialis- bedah
Universitas: YARSI
Kualifikasi: Pendidikan Dokter
Nim: 220100119420015
Email: Thitaamanda@gmail.com
Akun Instagram: @thitaamnd (kini sudah tidak aktif)
Kasus Aulia Risma Lestari
Aulia Risma Lestari, dokter muda yang tengah menempuh pendidikan S2 Anastesi ditemukan tewas di kamar kosnya yang ada di kawasan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Rabu (14/8/2024).
Informasi menyebutkan, Aulia Risma Lestari menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Islam Sultan Agung.
Dia merupakan alumni dari Fakultas Kedokteran angkatan 2014 yang dikenal cukup cerdas.
Hal tersebut diketahui dari pengakuan rekannya yang pernah mengenal Aulia Rima Lestari semasa hidup.
Adapun disebutkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terakhir mencapai 3.9 dengan status cumlaude.
"Mba risma selama kuliah cerdas sekali orgnya, ipk nya selalu cumlaude dan mmg terkenal cerdas di angkatan. Terakhir ipknya 3,8 atau 3,9 waktu itu. Kasian sekali," tulis akun X @mecobalamiiin.
Tak hanya itu, sejumlah rekan lainnya pernah juga mengenal korban menyebut sempet bekerja sama dalam kegiatan kemenkes.
Seperti cuitan yang dimuat oleh akun X @dr_koko28 setelah mendengar kabar duka soal Dr Aulia Risma Lestari.
"Innalillahi wa inna ilaihi raajiiuun. Dengar kabar ada dokter PPDS yang meninggal. Ternyata tahun lalu, beliau sempat mengisi survei Kemenkes soal depresi.Sebuah kehilangan berharga. Apapun penyebab kematian beliau, harusnya itu jadi kasus yang pertama dan terakhir. Bagaimana kita memandang dan memperlakukan dokter junior dan PPDS ini jelas perlu bentuk pendekatan baru yang lebih memanusiakan mereka. Resiprokal," tulisnya
Sementara itu, ucapan duka disampaikan sejumlah pihak seperti akun instagram Pemkot Tegal.
Melalui akun instagramnya, pemkot Tegal menyampaikan turut berduka cita.
"Pj. Wali Kota beserta Jajaran Pimpinan dan Segenap Staf Pemerintah Kota Tegal.Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke Rahmatullahdr. Aulia Risma Lestari.Semoga amal ibadah almarhumah diterima di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan Aamiin," tulisnya.
Program Studi Anestasi Dihentikan
Beredar surat Kementerian Kesehatan menyangkut meninggalnya Aulia Risma Lestari terkait kasus perundungan berujung bunuh diri.
Adapun Kemenkes meminta program studi anestasi di RSUP Dr Kariadi dihentikan sampai dilakukan investigasi dan langkah cepat yang dapat dipertanggung jawabkan oleh jajaran Direksi Rumah Sakit dan FK Undip
Surat tersebut lantas ditandandatangani oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Dr Azhar Jaya SH SKM Mars
Bukan Bunuh Diri
Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono mengatakan pihaknya menerima kabar tewasnya dokter PPDS pada pukul 23.00 WIB, Senin (12/8/2024).
Menurutnya, memang ada narasi yang beredar jika kematian dokter muda itu karena bunuh diri.
Namun ia menepis jika kematian dokter muda itu karena bunuh diri.
"Kematiannya bukan karena bunuh diri," tuturnya kepada tribunjateng.com, Rabu (14/8/2024).
Agus menerangkan Aulia merupakan dokter ASN di Tegal. Wanita kelahiran 1994 itu mendapat biaya Dinas S2 anastesi.
"Dia (Aulia) sudah satu tahun ngekos tepatnya di samping kantor kelurahan," tuturnya.
Menurutnya, kematian Aulia itu diduga karena merasa berat mengikuti pelajaran maupun menghadapi seniornya.
Hal itu pun berdasarkan cerita dari ibunya maupun isi buku hariannya.
"Nah dia sempat nggak kuat begitu istilahnya otaknya sudah ambyar urusan pelajarannya berat, urusan sama seniornya berat," jelasnya.
Menurut dia, dokter asal Tegal itu diduga menenangkan diri menggunakan obat anastesi. Obat itu disuntikan sedikit ke lengannya.
"Kemarin dicek masih ada sisa campuran obat. Informasi dokter obat itu seharusnya lewat infus. Tapi ini disuntikan sedikit di lengannya agar bisa tidur. Jadi bukan bunuh diri, tidak ada indikasi bunuh diri," ujarnya.
Dikatakannya, tewasnya Aulia diketahui pertama kali oleh pemilik kos dan temannya.
Saat itu pacar Aulia menelpon sekitar pukul 07.00-08.00 WIB namun tidak mendapat respon.
Hingga akhirnya kekasih Aulia meminta teman sekosnya untuk menengok ke kamarnya.
"Nah minta tolong temennya itu, temennya itu kok dicek tutupan mungkin di kosannya tembalang , dicek ke Tembalang sana kosong juga," ujarnya.
Hingga akhirnya teman kos Aulia ke Lempongsari dan meminta pemilik kos mengecek kamarnya.
"Kamar itu terkunci hingga akhirnya pakai kunci serep. Tetap nggak bisa karena dikunci dari dalam. Kemudian panggil tukang kunci dan ditemukan sudah meninggal, dalam posisi miring seperti orang tidur," imbuhnya.
Lanjutnya proses evakuasi baru bisa dilakukan pukul 03.00 WIB menunggu ibu Aulia datang ke kos itu.
Ibunya menyadari anaknya sudah meminta resign karena tak kuat. Aulia telah bercerita dengan ibunya.
"Cerita satu mungkin sekolah, kedua mungkin menghadapi seniornya, seniornya itu kan perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu, ini itu, keras," imbuhnya.
Hingga akhirnya ibunya menyadari meminta membawa Aulia ke Kariadi namun tidak diotopsi. Jenazah Aulia dibawa ke Tegal.
"Kondisi jasad Aulia mukanya biru-biru sedikit sama pahanya, seperti orang tidur," tandasnya.
Sementara penjaga kos, Marsono mengatakan jenazah telah dibawa ke Kariadi kemudian di bawa ke082 rumah duka di Tegal. Aulia tinggal satu kos bersama saudaranya.
"Saya tidak tahu penyebab kematiannya. Mungkin karena kecapaian," kata dia(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/dokter-Ayu-Paramaiswari.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.