Jalinsum Asahan Macet

BREAKING NEWS : Jalinsum Asahan Macet, Pengendara Ngaku Sudah 20 Jam Tidak Bergerak

Salah seorang sopir truk pengangkut logistik, mengaku sudah hampir 20 jam tidak bergerak dan menunggu antrean. 

|
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIF
Kemacetan parah terjadi di Jalan Lintas Sumatera Asahan, tepatnya di Desa Masihi, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, Rabu (21/8/2024). Supir sudah 20 jam lebih mengantri di kemacetan. 

TRIBUN-MEDAN.com, KISARAN - Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Asahan tepatnya di Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan mengular hingga melebihi 20 Kilometer, Rabu (21/8/2024). 

Macet yang dimulai pada Selasa (20/8/2024) itu, diakibatkan oleh pengecoran jalan di simpang RGM, Desa Masihi, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan. 

Pantauan tribun-medan.com, panjangnya antrean kendaraan ini dari mulai titik pengerjaan proyek hingga Simpang Hessa, Sei Dadap. 

Salah seorang sopir truk pengangkut logistik, mengaku sudah hampir 20 jam tidak bergerak dan menunggu antrean. 

"Kami ini sudah lebih dari 20 jam tidak gerak. Capek kali rasanya dijalan ini," ungkap Sialagan. 

Sopir yang berencana akan membawa bawaannya ke Rantauprapat ini berharap logistik tidak busuk. 

"Yang ku bawa ini ada sayur, jamur, sama logistik lainnya. Kalau ditunggu lagi saya takut ini busuk," katanya. 

Sementara, saat ini ruas jalan lintas Sumatera Air Batu dilakukan buka tutup sehingga pengendara harus bergantian. 

Menurut Kasat Lantas Polres Asahan, AKP Dwi Himawan Chandra, kemacetan diakibatkan adanya pengecoran jalan. 

"Anggota sudah diturunkan untuk mengatur lalulintas. Pengecoran jalan memakan setengah badan jalan sehingga hanya bisa dilalui bergantian oleh kendaraan roda empat atau lebih," kata AKP Dwi Himawan Chandra. 

Katanya, kemacetan ini terjadi sejak Selasa (20/8/2024) dini hari setelah dilakukan kegiatan pengecoran tersebut. 

"Kemacetan sudah terjadi sejak Selasa kemarin. Tim tetap bekerja dan sampai saat ini masih melakukan pengamanan," katanya. 

Ia mengaku, sampai saat ini masih melakukan negosiasi kepada pengelola proyek agar untuk sementara dibuka dan dapat dilalui oleh kendaraan. 

"Kami sudah bernegosiasi dengan pihak perusahaan, ini kami berharap dibuka sementara untuk masyarakat minimal, kendaraan pribadi agar bisa memecah kemacetan," katanya. 

(cr2/tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved