Internasional
Sosok Jonathan Bloomer dan Mike Lynch, 2 Miliarder Hilang di Kapal Pesiar Tenggelam Dihantam Badai
Mike Lynch dan Jonathan Bloomer adalah dua miliarder yang hilang tenggelam di kapal pesiar mewah setelah dihantam badai di perairan Sisilia, Italia
TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok dua miliarder ternama, Mike Lynch dan Jonathan Bloomer dilaporkan hilang setelah kapal pesiar yang mereka tumpangi dihantam badai di perairan Sisilia, Italia pada Senin (19/8/2024) pukul 04.00 waktu setempat.
Selain menghilangkan dua miliarder itu, badai turut menghilangkan tiga orang lainnya.
Mereka yang ikut hilang dalam peristiwa ini adalah Hannah Lynch, Chris Morvillo, dan Ayla Ronald
Bloomer merupakan petinggi bank investasi, JP Morgan, sekaligus teman Lynch.
Sementara Morvillo dan Ronald bekerja di firma hukum yang mendampingi Lynch. Adapun Hannah anak Lynch.
Sosok Jonathan Bloomer
Dikutip dari Kontan, Jonathan Bloomer, adalah Chairman Morgan Stanley International.
Ia memegang posisi tersebut selama hampir delapan tahun.
Selain perannya di Morgan Stanley, Bloomer juga merupakan ketua dari grup asuransi Hiscox.
Sebelum terjun ke industri keuangan, Bloomer dikenal luas karena kepemimpinannya sebagai CEO Prudential Financial, sebuah posisi yang dipegangnya hingga 2005.
Di bawah kepemimpinannya, Prudential Financial mengalami beberapa tantangan besar yang menguji kemampuan manajerialnya.
Bloomer memimpin Prudential Financial pada masa yang penuh tantangan, termasuk runtuhnya dotcom dan serangan teroris 9/11, yang berdampak signifikan terhadap harga saham perusahaan.
Salah satu langkah penting yang diusulkan Bloomer adalah akuisisi perusahaan asuransi Amerika, American General.
Namun, tawaran ini gagal bersaing dengan penawaran dari American International Group (AIG) dan kurangnya kepercayaan investor menyebabkan penurunan nilai saham Prudential.
Selain itu, divisi perbankan internet Prudential, Egg, juga tidak memenuhi ekspektasi.
Meski dijual ke Citigroup pada tahun 2007, Egg mencatat kerugian operasional sebesar $190 juta, jauh lebih besar dari perkiraan awal.
Upaya Bloomer untuk memperbaiki kondisi perusahaan melalui penerbitan hak saham senilai $1,3 miliar pada tahun 2004, juga tidak mampu menyelamatkan posisinya sebagai CEO.
Mike Lynch dan Kasus Hukum
Mike Lynch, pendiri perusahaan perangkat lunak Autonomy, terlibat dalam skandal besar ketika Hewlett-Packard (HP) membeli Autonomy pada tahun 2011 seharga $11 miliar.
HP membayar premi 60 persen lebih tinggi dari harga saham Autonomy.
Namun, satu tahun setelah akuisisi, HP melaporkan kerugian sebesar $8,8 miliar, dengan lebih dari $5 miliar disebabkan oleh data pendapatan yang diduga dipalsukan dari Autonomy.
Lynch menghadapi 16 tuduhan konspirasi dan penipuan, namun satu tuduhan penipuan dibatalkan kemudian.
Pada bulan Juni lalu, Lynch dibebaskan dari tuduhan penipuan.
Bloomer, yang merupakan anggota komite audit Autonomy dan anggota non-eksekutif dewan pada tahun 2010, memberikan kesaksian dalam persidangan Lynch.
Dia mengungkapkan bahwa Lynch lebih fokus pada strategi, produk baru, dan akuisisi potensial daripada aspek keuangan perusahaan.
Kronologis Kejadian
Dikutip dari Kompas.com, kapal pesiar yang ditumpangi para miliarder itu berlayar dari Milazzo sejak Rabu (14/8/2024).
Kapal itu terlihat di timur Palermo pada Senin dini hari.
Itulah penampakan terakhir Bayesian di permukaan laut.
Kapal tersebut kini dilaporkan karam 48 meter di bawah permukaan laut.
Tidak jauh dari Bayesian ada kapal lain, Sir Robert Baden Powell.
Kapten kapal itu, Karsten Borner, memimpin penyelamatan 15 orang dari Bayesian pada Senin pagi.
Bacares salah satu yang selamat.
Kepala Badan Perlindungan Sipil Sisilia Salvatore Cocina menyebut, Bayesian berada di waktu dan tempat yang salah.
Ia menyinggung fakta kapal Sir Robert Baden Powell selamat dari badai tersebut.
Borner menyebut, saat itu angin bertiup begitu kencang.
Mesin kapalnya dinyalakan agar kapal bisa dikendalikan dan dicegah dari bertabrakan dengan Bayesian.
”Kami berhasil menjaga kapal tetap pada posisinya dan setelah badai berakhir, kami melihat bahwa kapal di belakang kami telah hilang,” jelas Borne, sebagaimana dilansir Kantor berita AFP.
Ia menambahkan, kru kapalnya menemukan beberapa korban selamat di atas rakit penyelamat, termasuk seorang bayi perempuan dan ibunya.
Para korban dibawa ke kapal Borner sebelum dijemput otoritas setempat.
Penyelam masih memeriksa bangkai Bayesian.
Para penyelidik dan ahli juga menyelidiki potensi penyebab selain badai yang memicu kecelakaan tersebut.
Menurut situs web Charter World, kapal pesiar Bayesian memiliki tiang setinggi 75 meter dan merupakan yang tertinggi di dunia yang terbuat dari aluminium.
Peter Inness, seorang ahli meteorologi di University of Reading di Inggris, menduga kapal pesiar mewah itu terbalik karena angin kencang dan air berombak yang disebabkan oleh puting beliung.
“Puting beliung adalah kolom sempit udara berputar di bawah badai petir yang terjadi di atas air dan merupakan bagian dari ’keluarga' cuaca yang sama dengan tornado," jelasnya, dalam komentarnya yang dikeluarkan oleh Pusat Media Sains Inggris.
Seperti halnya tornado, angin ini menyedot udara dengan gerakan berputar, namun biasanya menyebabkan lebih sedikit kerusakan daripada tornado di darat.
“Perubahan arah angin dengan ketinggian juga diperlukan untuk mengatur perputaran udara di dalam puting beliung,” kata Inness.
Meskipun banyak puting beliung “tidak terlalu besar” dan hanya berlangsung beberapa detik, beberapa di antaranya dapat menghasilkan angin berkecepatan lebih dari 100 kilometer per jam.
“Angin dengan kekuatan seperti ini yang bertepatan dengan lokasi kapal dapat menyebabkan kerusakan atau terbalik, terutama karena arah angin bervariasi dengan sangat cepat,” terang Inness.
Ia menambahkan, mediterania bisa menjadi tempat yang paling mungkin terjadi puting beliung di dunia, karena permukaan airnya yang hangat dan kerentanan terhadap badai petir di musim panas dan musim gugur.
Mediterania tahun ini mencapai suhu tertinggi yang pernah tercatat, dengan rata-rata harian 28,90 derajat Celcius, menurut institut ilmu kelautan terkemuka di Spanyol.
Para ahli mengatakan, suhu sering mencapai 30 derajat Celcius atau lebih, sekitar tiga derajat di atas rata-rata.
“Kita bisa saja mengalami superposisi antara penyedotan udara dan air dengan angin geser yang pada akhirnya menciptakan sesuatu yang terangkat,” kata Jean-Marie Dumon, mantan perwira angkatan laut yang sekarang bekerja di GICAN, asosiasi industri maritim Perancis.
Ia menerangkan, kondisi dengan angin berkecepatan 100 km/jam atau lebih dapat menciptakan kondisi laut yang benar-benar anarkis yang dapat menyebabkan kapal terbalik.
"Tiang kapal yang tinggi mungkin memiliki efek penguat dalam membawa kapal pesiar ke titik kritis," jelasnya.
Dumon mengatakan, Bayesian tentu saja dirancang oleh arsitek angkatan laut untuk mengatasi angin ekstrem dan laut yang deras.
“Di sini kita memiliki geseran angin yang dapat menyebabkan ketidakstabilan,” kata sang ahli.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.