Kesehatan
Kenali Eksim pada Wanita, Hingga Penyebab dan Cara Mengatasinya
Eksim adalah ruam merah yang timbul pada kulit. Umumnya, eksim akan memicu rasa gatal di area yang mengalami ruam.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Pernahkah Anda merasakan gatal yang tak tertahankan di kulit?
Atau mungkin merasa malu dengan ruam merah yang tiba-tiba muncul?
Jika iya, Anda mesti berhati-hati.
Eksim, atau dermatitis atopik, adalah kondisi kulit yang umum, terutama pada wanita.
Lebih dari 20 persen wanita di dunia pernah mengalaminya.
Mari kita bahas lebih dalam tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasi gangguan kulit yang bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari ini.
Penyebab Eksim Pada Wanita
Eksim pada wanita seringkali disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor.
Satu diantaranya adalah faktor genetik.
Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami eksim.
Berikut adalah beberapa faktor yang berperan dalam perkembangan eksim:
1. Faktor Genetik
Jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan dermatitis atau peradangan kulit, kamu mungkin lebih rentan mengalami eksim.
Khususnya, dermatitis atopik sering kali diwariskan dalam keluarga.
Anak-anak yang memiliki salah satu atau kedua orang tua penderita eksim, berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.
Risiko ini juga meningkat jika ada anggota keluarga lain, seperti saudara kandung, yang juga mengalami dermatitis atopik.
Selain itu, riwayat asma, alergi, atau demam dalam keluarga juga dapat meningkatkan kemungkinan terkena eksim.
2. Reaksi Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh yang bereaksi secara berlebihan terhadap iritasi ringan atau alergen merupakan salah satu penyebab utama eksim.
Reaksi berlebihan ini dapat menyebabkan kulit meradang dan memicu gejala dermatitis atopik.
Paparan terhadap bahan-bahan tertentu, seperti pakaian wol, kain sintetis, sabun, deterjen, parfum, dan asap rokok, dapat menyebabkan iritasi dan memicu eksim kambuh.
Selain itu, alergen seperti debu, bulu hewan, serbuk sari, dan jamur juga dapat memicu kambuhnya eksim.
Kondisi medis tertentu, seperti infeksi bakteri atau flu, yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh juga dapat memperburuk gejala eksim.
3. Faktor Lingkungan
Lingkungan tempat kamu tinggal juga berperan dalam perkembangan eksim.
Udara yang kering, panas, atau penuh polusi dapat menyebabkan kulit kering dan gatal, yang pada akhirnya memicu dermatitis atopik.
Jika kamu tinggal di daerah dengan iklim kering, risiko mengalami eksim bisa lebih tinggi.
Kebiasaan mandi dengan air panas atau terlalu lama tanpa menggunakan pelembap setelah mandi juga dapat memperburuk kondisi kulit dan memicu eksim.
4. Stres
Stres merupakan faktor lain yang dapat memicu atau memperburuk eksim.
Ketika kamu mengalami stres, tubuh dapat merespons dengan gejala fisik, termasuk flare-up eksim.
Tanda-tanda stres yang umum meliputi kesulitan untuk bersantai, kecemasan, dan masalah konsentrasi.
Mengelola stres dengan baik dapat membantu mengurangi risiko kambuhnya eksim.
5. Usia Ibu Saat Melahirkan
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dilahirkan oleh wanita yang berusia lebih tua memiliki risiko lebih tinggi mengalami eksim.
Meskipun alasan di balik hubungan ini belum sepenuhnya dipahami, hal ini menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan.
6. Kelainan Skin Barrier
Skin barrier, atau lapisan pelindung kulit, yang terganggu dapat menjadi penyebab eksim.
Ketika skin barrier tidak berfungsi dengan baik, kulit kehilangan kelembapannya, menjadi kering, gatal, dan rentan terhadap iritasi.
Selain itu, gangguan pada skin barrier juga memudahkan kuman atau bakteri menginfeksi kulit, yang pada akhirnya memicu eksim.
7. Perubahan Hormonal
Wanita cenderung lebih berisiko mengalami eksim atau mengalami perburukan gejala eksim karena perubahan hormonal yang terjadi selama menstruasi atau kehamilan.
Perubahan hormon ini dapat mempengaruhi keseimbangan kulit dan memicu kambuhnya eksim.
Eksim bagaikan tamu tak diundang yang membuat kulit menjadi tidak nyaman.
Ia datang tanpa diundang dan membuat kulit menjadi kering, gatal, dan meradang.
Gejala eksim yang paling umum adalah kulit kering dan bersisik, bayangkan kulitmu seperti gurun pasir yang kering dan retak-retak.
Ini adalah salah satu tanda khas eksim.ngatal yang tak tertahankan, rasa gatal yang intens bisa membuatmu terus-menerus ingin menggaruk, bahkan saat tidur.
Kemerahan, kulit yang terkena eksim akan tampak merah dan meradang.
Kulit menebal atau pecah-pecah, terutama pada area yang sering digaruk, kulit bisa menjadi lebih tebal atau bahkan pecah-pecah.
Lepuhan kecil, pada beberapa kasus, bisa muncul lepuhan kecil yang berisi cairan bening.
Mengelola eksim membutuhkan pendekatan yang komprehensif, termasuk penggunaan obat-obatan, perawatan kulit yang tepat, dan perubahan gaya hidup.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan utuk mengatasi eksim.
1. Obat-obatan untuk Eksim
Untuk meredakan gejala eksim, ada berbagai jenis obat yang bisa digunakan
• Krim Kortikosteroid, Krim ini sering diresepkan untuk mengurangi peradangan dan gatal. Penggunaannya harus sesuai dengan anjuran dokter, karena penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan efek samping.
• Pelembap, Pelembap adalah komponen penting dalam perawatan eksim. Menggunakan pelembap secara rutin membantu menjaga kelembapan kulit, mencegah kekeringan, dan mengurangi risiko flare-up.
• Obat Antihistamin. Obat ini dapat membantu mengurangi rasa gatal yang disebabkan oleh eksim, terutama saat tidur.
2. Perawatan Kulit Sehari-hari
Perawatan kulit yang baik adalah kunci untuk mengelola eksim.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
Hindari sabun yang keras, pilihlah sabun yang lembut dan bebas dari pewangi serta bahan kimia yang bisa memperparah kondisi kulit.
Gunakan pelembap secara teratur. Oleskan pelembap segera setelah mandi untuk membantu menjaga kelembapan kulit.
Pilih pelembap yang cocok untuk kulit sensitif dan bebas dari bahan iritan.
Jaga kelembapan kulit. Selain menggunakan pelembap, gunakan humidifier di dalam ruangan untuk mencegah udara kering yang bisa memperburuk eksim.
3. Mengubah Gaya Hidup
Mengelola eksim juga memerlukan penyesuaian gaya hidup untuk menghindari pemicu yang bisa memperburuk kondisi:
Hindari Stres
Stres dapat memicu flare-up eksim, sehingga penting untuk mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi.
Hindari Alergen
Identifikasi dan hindari alergen yang bisa memicu eksim, seperti debu, serbuk sari, atau makanan tertentu.
Hindari Bahan Kimia yang Iritan.
Pilih produk perawatan kulit, deterjen, dan pembersih rumah tangga yang lembut dan bebas bahan kimia keras.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu mengurangi gejala eksim dan meningkatkan kualitas hidup.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi untuk mendapatkan perawatan yang paling tepat sesuai dengan kondisi kulit Anda.
Penting diingat bahwa eksim adalah kondisi yang memerlukan perhatian dan perawatan berkelanjutan.
Meskipun gejalanya bisa sangat mengganggu, dengan penanganan yang tepat, Anda dapat mengendalikan kondisi ini dan mencegah flare-up yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli dermatologi untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik dan efektif.
Ingat, setiap orang memiliki kebutuhan perawatan yang berbeda, jadi temukan rutinitas yang paling sesuai untuk kulit Anda.
Dengan perawatan yang konsisten dan perubahan gaya hidup yang tepat, Anda dapat menjalani hidup yang lebih nyaman dan bebas dari gangguan eksim.
(tribun-medan.com)
Ditulis oleh mahasiswi magang FISIP UMA Handayani Berutu
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.