Berita Viral
Sempat Dikabarkan Hilang Usai Demo, Begini Kondisi Iqbal Ramadhan, Putra Penyanyi Machica Mochtar
Sempat Dikabarkan Hilang Usai Ikut Demo Tolak Sahkan Revisi UU Pilkada, Begini Kondisi Iqbal Ramadhan, Putra Penyanyi Machica Mochtar.
Sempat Dikabarkan Hilang Usai Ikut Demo Tolak Sahkan Revisi UU Pilkada, Begini Kondisi Iqbal Ramadhan, Putra Penyanyi Machica Mochtar.
TRIBUN-MEDAN.COM - Sekitar tiga ratus orang demonstran ditangkap aparat saat berunjukrasa di depan Gedung DPR RI.
Dua di antaranya yang ditangkap ialah Asisten Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Iqbal Ramadhan dan Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen.
Keduanya disebut ditangkap polisi saat mengikuti unjuk rasa di kompleks DPR RI, Kamis (22/8/2024).
Iqbal Ramadhan merupakan putra dari penyanyi Machica Mochtar.
Pengacara publik LBH Jakarta, M. Fadhil Alfathan menyebut, keduanya dibawa masuk ke dalam area Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
“Benar (ditangkap). Confirm,” kata Fadhil dikutip dari Kompas.com, Jumat.
Menurut dia, mereka ditangkap aparat di sekitar Gerbang Pancasila yang terletak di belakang Gedung DPR RI sekitar pukul 16.40 WIB. Gerbang itu dijebol demonstran menjelang sore.
Fadhil mengaku menerima informasi koleganya yang ditangkap dipukul sehingga tulang hidungnya patah dan mukanya babak belur. “Kabarnya dipukul. Patah tulang hidung dan bonyok,” tutur Fadhil.
Diketahui, ribuan massa aksi dari kelompok buruh, mahasiswa, seniman, dan elemen masyarakat lainnya mengikuti unjuk rasa di Gedung DPR RI.
Mereka menolak langkah DPR RI yang berupaya mengesahkan Revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada yang menganulir menjegal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan Nomor 70/PUU-XXII/2024.
Dalam putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 disebutkan, threshold pencalonan kepala daerah dari partai politik disamakan dengan pencalonan kepala daerah jalur independen/perseorangan/nonpartai sebagaimana diatur pada Pasal 41 dan 42 UU Pilkada.
Sementara itu, dalam Putusan Nomor 70/PUU-XXII/2024 MK menyatakan batas usia minimal 30 tahun berlaku ketika mencalonkan diri, bukan saat dilantik. Hal itu pun membuat putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokwi) Kaesang Pangarep tidak bisa maju menjadi calon Wakil Gubernur.
Kehadiran putusan 60 membuat PDI-P tetap bisa mengajukan calon kepala daerah meski tidak berkoalisi dengan partai lain.
Ratusan orang ditangkap
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyesalkan adanya penangkapan terhadap ratusan demonstran dalam aksi tolak RUU Pilkada di depan DPR, Jakarta, Kamis (22/8/2024). Karena itu, Komnas HAM meminta Polda Metro Jaya segera melepas para demonstran.
"Komnas HAM mendorong agar aparat penegak hukum segera membebaskan seluruh peserta unjuk rasa yang ditangkap dan ditahan dalam aksi unjuk rasa hari ini," kata Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah dalam keterangan kepada wartawan.
Tak hanya itu, Komnas HAM juga menyesalkan pembubaran secara paksa aksi unjuk rasa yang terjadi di depan Gedung DPR oleh aparat penegak hukum.
Anis mengatakan, demonstrasi adalah hak untuk bersuara dan berpendapat. "Keterlibatan aparat TNI yang terindikasi penggunaan kekuatan yang berlebihan, yang semestinya mengedepankan pendekatan humanis," ucap Anis.
Selanjutnya Komnas HAM mendorong agar penyelenggara negara dan aparat penegak hukum memastikan kondusivitas aksi unjuk rasa yang akan berlangsung beberapa hari ke depan.
Anies menyebut hal ini perlu dilakukan atas dasar penghormatan dan perlindungan kebebasan berpendapat.
"Dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia," kata Anis.
Iqbal Ramadhan Belum Pulang
Sebelumnya diberitakan, Iqbal Muhammad Ramadhan, anak penyanyi Machica Mochtar, dikabarkan belum pulang ke rumah dan tak ada kabar usai ikut demo tolak revisi UU Pilkada sampai saat ini.
Machica Mochtar mengatakan Iqbal ikut dengan demo tolak revisi UU Pilkada yang digelar di Gedung DPR RI Kamis (22/8/2024).
"Saya belum tahu ini anak saya ada di mana. Ini saya masih lemas, saya nggak tahu anak saya ada di mana," kata Machica Mochtar, Jumat (23/8/2024).
Penyanyi berusia 54 tahun itu mengaku dapat kabar Iqbal mengalami babak belur dan hidung patah.
Ada juga kabar yang sampai kepadanya mengatakan Iqbal masuk rumah sakit. "Katanya hidungnya patah, terus bilangnya ada di rumah sakit. Rumah sakit mana? Ya Sebagai seorang ibu saya khawatir," ungkapnya.
Machica Mochtar mengaku untuk urusan polisi sampai saat ini masih berkoordinasi dengan teman-teman anaknya di lapangan.
"Sudah teman-temannya berkoordinasi dengan saya. Lokataru itu yang buat anak saya foundation Lokataru. Belum tahu itu di mana,"ujar Machica Mochtar.
Machica Mochtar juga mengumumkan soal anaknya yang belum kembali di akun media sosial pribadinya. Machica memohon doa.
"Mohon doanya untuk anak saya Muh Iqbal Ramadhan yang ditangkap saat demo hari ini," tulis Machica Mochtar.
Sumbangi Polda Metro Jaya
Penyanyi Machicha Mochtar kemudian mendatangi Polda Metro Jaya untuk menjemput anaknya, anaknya M Iqbal Ramadhan, Jumat (23/8/2024).
"Saya Machicha Mochtar mau jemput anak saya, M Iqbal Ramadhan. Katanya Mau ditahan di sini di Polda Metro, di Reskrimum," kata Machicha.
Dia mengaku ingin menjemput anaknya karena ingin membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena mengalami luka-luka.
"Saya hadir menjemput anak saya kemudian mau dibawa ke RS. Hidungnya patah, jadi harus saya bawa berobat mau visum dulu," ucapnya.
Lebih lanjut, Machicha mengatakan saat ini dirinya belum mengetahui pasti kondisi anaknnya tersebut.
"Saya belum tahu (mau buat laporan atau tidak), saya baru mau ketemu anak saya, belum tahu keadaan anak saya bagaimana. Tapi yang pasti mau lihat dulu kondisinya, baru ambil tindakan," ungkapnya.
Machicha Mochtar mengungkapkan komunikasi terakhir dengan putranya, Muhammad Iqbal Ramadhan sebelum diamankan polisi saat aksi unjuk rasa di Gedung DPR, Kamis (22/8/2024).
Saat itu Iqbal Ramadhan hanya meminta sang ibu jangan keluar rumah karena akan ada demo di Gedung DPR, Senayan.
"Pagi pagi saya lihat dia sibuk, dia bilang pokoknya hari ini bunda jangan keluar ada demo besar-besaran," kata Machicha.
Machicha Mochtar kemudian berkeinginan untuk ikut sang anak dalam aksi unjuk rasa tersebut. Namun, permintaan tersebut ditolak Iqbal.
"Ya udah saya ikut saya bilang gitu saya mau ikut, 'jangan, engga bisa bunda, bunda engga boleh ikut di rumah aja, ini demokrasi keras-keras sangat keras' katanya," ungkap Machicha.
Namun sore harinya Machicha menerima telepon jika sang anak diamankan saat demo tersebut. "Siang-siang saya dapat telepon dari adik saya pukul 15.00 WIB tapi saya memang siang telepon, tapi telepon Iqbal tidak diangkat, saya tidak mikir bahwa anak saya akan ditangkap," ujar Machicha.
"Terus ketika sore dikabarkan Iqbal ketangkep itu baru sadar oh iya ya, anak saya ikut demo," lanjutnya.
Machicha sendiri tidak ragu untuk membiarkan putranya ikut Demo, mengingat Iqbal adalah seorang aktivis dan bekerja dalam Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
"Dibilang ragu ngga, cuma saya mau ikut, 'Iqbal bunda ikut ya nak' engga boleh kata dia," tuturnya.
Ini kali pertama Iqbal diamankan pihak kepolisian. Putra Machicha Mochtar itu kerap membantu orang lain yang juga senasib denganya dalam demo sebelumnya.
"(Pertama kali ditangkap) Justru iqbal yang membela temannya kemarin waktu beberapa tahun lalu itu Iqbal yang bela supaya ganti rugi. Masalah ditangkap belum pernah," tandasnya.
Penjelasan Polda Metro Jaya
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan adanya penangkapan terhadap Direktur Lokatatu, Del Pedro Marhaen dan staf LBH Jakarta sekaligus anak Machica Mochtar, Iqbal Ramadhan.
"Saudara IR (Iqbal Ramadhan) benar, yang itu juga (Direktur Lokataru) benar," kata Ade Ary Syam Indradi.
Kendati demikian, Ade Ary belum membeberkan soal alasan penangkapan terhadap keduanya. Kata dia, saat ini masih dilakukan proses pendalaman.
"Siapa berbuat apa, barang buktinya apa, saksi yang mendukung dalam perbuatan itu akan dilakukan pendalaman objektif transparan dan proporsional, enggak boleh lebih enggak boleh kurang, tepat," ungkapnya.
"Pada prinsipnya upaya kepolisian dalam melakukan pengamanan bagian dari kewajiban tugas kewenangan dari petugas kepolisian dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang lebih kondusif,"tegasnya.
DPR RI Sambangi Polda Metro Jaya
Sebelumnya, Anggota DPR RI Fraksi PDIP Adian Napitupulu menyambangi Polda Metro Jaya, Kamis (22/8/2024) malam.
Adian Napitupulu datang untuk memastikan berapa peserta aksi di depan Gedung DPR/MPR RI yang ditangkap polisi.
“Mau tahu jumlahnya yang ditangkap. Fungsi DPR RI itu kan pengawasan pelaksana Undang Undang, termasuk Undang Undang kepolisian dan sebagainya,” kata Adian di Polda Metro Jaya, Kamis malam.
Berdasarkan sepengetahuan Adian, sekitar 50 peserta aksi di area Gedung DPR RI yang ditangkap polisi.
“Yang di DPR, tadi ditahan itu sekitar 50-an orang. Kemudian di sini kami belum tahu, kami mau cek datanya dulu sekaligus mau cek kondisi mereka. Menurut saya, itu penting ya,” kata Adian.
Dikutip dari Kompas.com, Adian Napitupulu tidak datang sendiri.
Ia ditemani politikus PDI-P Ronny Talapessy dan beberapa orang lainnya.
Terbaru, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad telah melihat puluhan pedemo tolak RUU Pilkada di depan DPR yang ditangkap polisi. Politikus Gerindra tersebut mendatangi langsung Polda Metro Jaya.
Dia menyebut saat ini kondisi para pedemo dalam keadaan baik-baik saja. "Kami sudah melihat adik-adik yang di dalam dan melihat keadaan hampir seluruhnya dalam keadaan baik," kata Dasco kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (23/8/2024).
Dia mengatakan massa aksi unjuk rasa ada yang terluka. Namun, luka tersebut disebutnya karena terjatuh.
"Tadi kita hitung kurang lebih 50 orang. Satu, dua ada yang terbentur jatuh tapi yang lain dalam kondisi baik-baik," jelasnya.
Lebih lanjut, Dasco mengaku sudah berkoordinasi dengan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Darma dan Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra untuk segera memulangkan pedemo yang tidak terbukti melakukan tindak pidana.
Bahkan, dia menjadi penjamin para pedemo yang masih berada di Polda Metro Jaya.
"Kami sudah minta kepada pihak kepolisian dalam hal ini pak Wakapolda dan Dirkrimum untuk dapat segera dipulangkan dan kami tadi sudah menandatangani surat sebagai penjamin agar adik-adik ini bisa kembali ke rumah ke keluarganya," katanya.
Polisi amankan 301 orang
Polisi diketahui menangkap 301 orang pedemo di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat pada Kamis kemarin.
"Dari proses pengamanan ada 301 Orang yang telah diamankan oleh jajaran Polda Metro Jaya, Polres Jakpus, Polres Jaktim, dan beberapa Polsek dan Polres Jakbar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (23/8/2024).
Ade Ary merinci, Polda Metro sendiri mengamankan sebanyak 50 orang.
Kemudian Polres Metro Jakarta Timur mengamankan 143 orang, Polres Jakarta Pusat 3 orang, dan Polres Metro Jakarta Barat 105 orang.
Dari total yang diamankan, tiga orang di antaranya merupakan pelaku pembakaran mobil patroli kepolisian di Pospol Pejompongan, Jakarta Pusat.
Ade Ary mengatakan mereka yang diamankan diduga menggangu ketertiban.
Beberapa di antara mereka juga melakukan perusakan hingga menyerang petugas.
"Orang-orang yang diamankan ini diduga menggangu ketertiban, diduga merusak, diduga tidak mengindahkan peringatan petugas kami di lapangan, ada juga yang diduga melakukan kerasan terhadap petugas," ujarnya.
Lebih lanjut, Ade Ary mengatakan beberapa orang di antaranya sudah dipulangkan.
Sementara itu, beberapa orang lainnya masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Jadi untuk yang di Jakbar semuanya sudah selesai. Di Polda itu 7 yang sudah dipulangkan, 6 anak dan satu wanita. Sebanyak 43 masih dilakukan pendalaman. Di Jaktim dan Jakpus masih dilakukan pendalaman," katanya.
(*/Tribun-medan.com/tribunnews.com/kompas.com)
Beber Pengembalian Uang 568 Ribu Dolar ke KPK, Khalid Basalamah Dianggap Bocorkan Materi Penyidikan |
![]() |
---|
Murid SD di Pangandaran Ogah Sekolah 2 Pekan Gegara Kecanduan HP Berakhir Terpaksa Dibujuk Polisi |
![]() |
---|
VIRAL Pak Polisi Pecahkan Kaca Truk, Curiga Angkut BBM Ilegal Ternyata Bawa Semangka |
![]() |
---|
Sosok dan Harta Kekayaan Fantastis Djamari Chaniago Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan |
![]() |
---|
TERUNGKAP Isi Handphone Kerangka Manusia dalam Batang Pohon Aren, Sang Kakak Cek SIM Card |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.