TRIBUN WIKI

Profil Pavel Durov, CEO Telegram yang Ditangkap di Prancis Atas Berbagai Tuduhan

Pavel Durov CEO Telegram yang lahir di Leningrad, Rusia, 10 Oktober 1984. Ia disebut sebagai Mark Zuckerberg-nya Rusia. Kini ditangkap di Paris

Editor: Array A Argus
Getty Images
Pavel Durov CEO Telegram 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pavel Durov adalah CEO Telegram kelahiran Leningrad, Rusia, pada 10 Oktober 1984.

Ia merupakan lulusan Departemen Fiologi Universitas Negeri St. Petersburg.

Pavel Durov dikenal sebagai Mark Zuckerberg-nya Rusia setelah menciptakan Vkontakte pada 2007.

Namun, pada Sabtu (24/8/2024) malam, Pavel Durov ditangkap oleh pihak keamanan Prancis di setibanya di Bandara Bourget Paris.

Baca juga: Profil Christoph Daum, Pelatih Legendaris VfB Stuttgart Meninggal Dunia

Ia ditangkap setelah OFMIN Prancis, kantor yang bertugas mencegah kekerasan terhadap anak di bawah umur menerbitkan surat penangkapan terhadap Pavel Durov.

Ada beragam tuduhan yang dilayangkan terhadap dirinya.

Beberapa tuduhan tersebut sangat serius, seperti dugaan penipuan, perdagangan narkoba, perundungan siber, kejahatan terorganisasi, dan promosi terorisme, kata salah satu sumber, dilansir AP News.

Durov dituduh gagal mengambil tindakan untuk mencegah aplikasinya digunakan secara kriminal.

Baca juga: Profil dan Biodata Asri Agung Putra, Staf Ahli Kejaksaan Agung Mertua Jelita Jeje Hartanya Rp 3,4 M

Sebagai informasi, Telegram yang telah diunduh lebih dari satu miliar pengguna, sangat berpengaruh di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet.

Namun, Telegram yang merupakan aplikasi pesan terenkripsi ini mendapat kritik karena eksploitasi komersial terhadap data pribadi pengguna.

Telegram diketahui telah berkomitmen untuk tidak mengungkapkan informasi apapun tentang penggunanya.

Profil Pavel Durov

Dikutip dari Tribunnews.com, Pavel Durov dikenal sebagai Mark Zuckerberg-nya Rusia setelah menciptakan Vkontakte pada 2007.

Awalnya, Durov menciptakan Vkontakte sebagai perusahaan terbatas swasta Rusia.

Namun, pada 2008, Vkontakte menyalip pesaingnya, Odnoklassniki, sebagai layanan jejaring sosial terpopuler di Rusia.

Baca juga: Profil Farid Irfan Siddik, Anak Pejabat Kejagung Disorot KPK Ulah Istri Berkoar Bantuan Pengusaha

Vkontakte tumbuh hingga nilainya mencapai 3 miliar dolar AS.

Saat Vkontakte diterpa masalah dengan pemerintah Rusia, Durov bersama saudaranya mendirikan Telegram pada 2013, dilansir Reuters.

Pada 2014, ia mengaku Vkontakte telah diambil alih oleh sekutu Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang berbuntut pada pemecatannya sebagai CEO.

Durov mengaku pemecatan itu terjadi karena ia menolak menyerahkan rincian pribadi pengguna Vkontakte kepada penegak hukum federal.

Di tahun yang sama, ia memilih pergi dari Rusia dan menyatakan "tidak punya rencana untuk kembali" ke negara kelahirannya.

Menurutnya saat itu, Rusia "tidak cocok dengan bisnis internet saat ini."

Baca juga: Profil Diviayu Catur Wulandari, Puteri Indonesia Sultra Sebut Pengkritik Erina Gudono Orang Miskin

Setelah meninggalkan Rusia, Durov memperoleh kewarganegaraan Saint Kitts dan Nevis dengan menyumbangkan 250 ribu dolar AS kepada Sugar Industry Diversification Foundation negara itu.

Pada 2017, Durov pindah ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), di mana kota tersebut sekaligus menjadi basis Telegram yang baru.

Di tahun 2021, Durov resmi menjadi warga negara Prancis.

Saat ini, Durov memiliki kekayaan bersih senilai 15,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp230 triliun, menurut Forbes.

Ia tercatat sebagai orang terkaya ke-120 di dunia.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved