TRIBUN WIKI
Profil dan Biodata Faisal Basri, Ekonom Senior Berdarah Batak Itu Kini Telah Tiada
Faisal Basri adalah ekonom senior Indonesia berdarah Batak yang lahir di Bandung 6 November 1959. Beliau meninggal dunia pada usia 65 tahun.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Faisal Basri merupakan ekonom senior di Indonesia.
Ia lahir di Bandung, Jawa Barat 6 November 1969.
Faisal Basri berdarah Batak, keturunan dari orangtuanya.
Ayahnya bermarga Batubara, atau bernama lengkap Hasan Basri Batubara.
Pada Kamis (5/9/2024), Faisal Basri dikabarkan meninggal dunia.
Ia meninggal dunia pada usia 65 tahun.
Baca juga: Profil Chico Hakim, Politisi PDIP Nyaris Adu Jotos dengan Silfester Matutina yang Maki Rocky Gerung
Kabar duka itu pun dikonfirmasi oleh Staf Khusus Meneteri Keuangan Yustinus Prastowo.
“Iya, kami sudah menerima infonya juga,” ujar Yustinus, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Faisal Basri meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Mayapada, Kuningan, Jakarta.
Adapun jenazah Faisal Basri disemayamkan di rumah duka di Kompleks Gudang Peluru Blok A 60, Jakarta Selatan.
“Info pemakaman berangkat sekitar ba’da ashar dari Mesjid Az Zahra, Gudang peluru, Tebet, Jakarta Selatan,” tulis pihak keluarga.
Baca juga: Profil Kania Permatasari, Penyanyi Dangdut Bongkar Bongkar Fantasi Aneh Ujung Oppa sang Mantan Suami
Profil Faisal Basri
Faisal Basri memiliki nama lengkap Faisal Nur Fiqih Batubara.
Ia merupakan anak dari pasangan Hasan Basri Batubara dan Saidah Nasution.
Bahkan, ia merupakan keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI, Adam Malik.
Semasa hidupnya, Faisal Bari pernah bersekolah di SMA Negeri 3 Jakarta.
Kemudian melanjutkan pendidikan S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Baca juga: Profil Leani Ratri Oktila, Pebulutangkis Wanita Penyumbang Medali Emas Paralimpiade Paris 2024
Saat menjadi mahasiswa, Faisal aktif di berbagai kegiatan kampus, satu diantaranya ketika terlibat dalam gejolak melawan Normalisasi Kegiatan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) era Orde Baru.
Selepas menyelesaikan pendidikan S1 di UI tahun 1985, Faisal Basri melanjutkan pendidikan S2 dan sukses meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988).
Dikutip dari lpem.org, kariernya sebagai akademisi dimulai dari pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UI untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi (1981-sekarang).
Ia juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-sekarang).
Baca juga: Profil Hikmat Ramdani, Pebulutangkis Indonesia Peraih Medali Emas Paralimpiade Paris 2024
Pada 1996, Faisal Basri pernah menerima penghargaan selaku Dosen Teladan III UI.
Faisal Basri juga pernah diamanatkan menjadi Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEBUI (1995-1998) dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003).
Ia merupakan pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) (1995-2000).
Di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim Perkembangan Perekonomian Dunia pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000).
Selain mengajar, Faisal Basri juga kerap menulis buku dan artikel di berbagai jurnal serta media massa.
Tahun 2002, ia diangkat menjadi anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Baca juga: Profil dan Biodata Silfester Matutina, Relawan Jokowi yang Ngamuk Kalah Debat dengan Rocky Gerung
Faisal Basri juga terjun ke dunia politik dengan mendirikan Majelis Amanah Rakyat (Mara).
Mara merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN).
Di partai berlambang matahari itu, Faisal Basri mengemban tugas sebagai Sekretaris Jendera (Sekjen) periode 1998-2000.
Pada 2000, ia keluar dari partai yang saat itu dipimpin Amien Rais dan mendirikan organisasi Pergerakan Indonesia yang mencita-citakan politik bersih, berkarakter, dan berideologi.
Sejumlah tokoh ikut mendirikan organisasi tersebut, antara lain Budiman Sudjatmiko dan Faisol Reza.
Budiman Sudjatmiko sempat bergabung dengan PDIP tapi kemudian dipecat, sedangkan Faisol Reza merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb untuk mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen.
Namun, ia tidak berhasil memenangkan Pilkada 2012 sebab mendapat suara lebih sedikit dari Joko Widodo, Fauzi Bowo, dan Hidayat Nur Wahid.
Namun, pasangan ini mendapatkan lebih banyak suara ketimbang Alex Noerdin dan Hendardji Soepandjo.
Pendidikan
- Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
- Master of Arts (M.A.) dalam bidang ekonomi, Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988)
Karir
- 1981-sekarang: Pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, Sejarah Pemikiran Ekonomi
- 1988-sekarang: Pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), Program Pascasarjana Universitas Indonesia untuk mata kuliah Analisis Lingkungan Bisnis, Perdagangan Internasional, Keuangan Internasional, dan Makroekonomi untuk Manajer, Ekonomi Regulasi, Ekonomi Politik, dan Etika Perencanaan
- 1997-sekarang: Editorial Board, Jurnal Bisnis & Ekonomi Politik (Quarterly Journal of the Indonesian Economy), diterbitkan oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
- 1999-2003: Ketua, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta
- 1995-2000: Expert (dan Pendiri), Instutute for Development of Economics & Finance (Indef)
- 1999-2000: Redaktur Ahli Koran Mingguan “Metro”
- 1999-2000: Dewan Pengarah Jurnal Otonomi, diterbitkan oleh Yayasan Pariba
- 2000: Anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI
- 1995-1999: Tenaga Ahli pada proyek di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi
- 1981-1998: Peneliti pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEUI
- 1987-1998: Pengajar pada Program Extension FEUI untuk mata kuliah Perekonomian Indonesia, Teori Makroekonomi, Metode Penelitian, Ekonomi Internasional, dan Organisasi Industri
- 1991-1998: Sekretaris Program pada Pusat Antar Universitas bidang Ekonomi, Universitas Indonesia
- 1991-1998: Pengajar pada Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi-Politik Hubungan Internasional; dan Jepang & Negara-negara Industri Baru, dan Ekonomi Politik Internasional
- 1992-1998: Anggota Redaksi Jurnal Ekonomi Indonesia, diterbitkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
- 1995-1998: Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEUI
- 1995-1998: Pengajar pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia, bidang studi Ekonomi, untuk mata kuliah Strategi dan Kebijakan Pembangunan; dan Program Studi Kajian Wanita; dan Program Studi Khusus Hubungan Internasional
- 1995-1998: Guest Editor pada NIPPON (Seri Publikasi Monograf Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia)
- 1996-1998: Anggota Dewan Redaksi Majalah Kajian Ekonomi-Bisnis “Media Eksekutif”, Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
- 1997-1998: Research Associate dan Koordinator Penelitian Bidang Ekonomi dalam rangka kerja sama penelitian antara Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia dengan University of Tokyo
- 1993-1997: Koordinator Bidang Ekonomi, Panitia Kerja Sama Kebahasaan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim)
- 1993-1995: Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI)
- 1994-1995: Pakar Ekonomi pada P3I DPR-RI
- 1991-1993: Koordinator Bidang Ekonomi pada PAU-Ek-UI
- 1989-1990: Koordinator Bidang Ekonomi pada PAU-Ek-UI
- 1990: Pengajar pada Sekolah Tinggi Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) untuk mata kuliah Pengantar Makroekonomi
- 1985-1987: Anggota Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.