advertorial

Kadin Sumut akan Mengadakan Kompetisi Menulis bagi Warga Binaan Rutan Perempuan Kelas 2A Medan

Kadin Sumut bekerjasama dengan Konsul Kehormatan Kerajaan Thailand, dan Rudenim Medan, akan menggelar Kompetisi Menulis.

|
TRIBUN MEDAN/HUSNA FADILLA TARIGAN
Kadin Sumut dan Konsul Kehormatan Kerajaan Thailand melakukan kunjungan ke Rutan Perempuan Kelas 2A Medan, untuk realisasi kompetisi menulis, Selasa (10/9/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara bekerjasama dengan Konsul Kehormatan Kerajaan Thailand, dan Rudenim Medan, akan menggelar Kompetisi Menulis "Perjalanan Hidup, Penyesalan dan Harapan" Bagi warga Binaan Rutan Perempuan Kelas II A medan.

Surya Minata Lie Komite Tetap Lingkungan hidup dan Kehutanan, Kadin Sumut menyampaikan, Rutan Perempuan Kelas 2A Medan telah menjadi tempat pembinaan bagi para narapidana, memberikan mereka kesempatan untuk merenung dan memperbaiki diri. 

Sebagai bagian dari upaya rehabilitasi mental dan spiritual, sangat penting untuk menyediakan ruang bagi warga binaan untuk mengekspresikan perasaan, penyesalan, dan harapan mereka. 

"Penulisan adalah salah satu medium yang efektif untuk tujuan ini, tidak hanya sebagai bentuk terapi, tetapi juga sebagai sarana untuk menggali dan mengembangkan potensi literasi mereka," ujarnya, dalam kunjungan bersama ke Rutan Perempuan Kelas 2A Medan, Selasa (10/9/2024).

Melalui program ini, akan memberikan ruang bagi warga binaan untuk mengekspresikan perjalanan hidup, penyesalan, dan harapan mereka melalui tulisan. 

Meningkatkan keterampilan menulis warga binaan, mendorong warga binaan untuk menulis dalam bahasa asal mereka, memperkaya keragaman bahasa dan budaya dalam karya-karya yang dihasilkan. 

"Menghasilkan karya tulis yang menarik dan bermakna yang dapat dinikmati masyarakat luas melalui sistem lelang terbatas atau distribusi terbatas," ungkapnya.

Sementara itu, Konsul Kehormatan Kerajaan Thailand di Medan, Ir. Martono Anggusti yang turut hadir dalam kunjungan ke Rutan Perempuan Kelas 2A Medan menyampaikan, bahwa program ini akan menjadikan karya mereka sebagai bahan kajian untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan para warga binaan berada di rutan.

"Kerjasama ini nantinya juga akan menghasilkan karya ke dalam beberapa bahasa, salah satunya Thailand. Sehingga bisa menjangkau pasar internasional," ujarnya.

Kepala Rutan Perempuan Kelas 2A Medan Marlia mengatakan, bahwa program ini sangat baik dilakukan.

Dikatakannya, perhatian dari pihak luar seperti ini adalah sesuatu yang diharapkan oleh para warga binaan.

"Semakin banyak kegiatan yang dilakukan mereka untuk mengisi waktu kosong selama disini agar mereka tidak menyia-nyiakan waktu selama dimasa hukuman," ujarnya.

Sehingga ungkapnya ketika para tahanan keluar, mereka lebih berguna di masyarakat dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

"Jadi ketika mereka kembali kemasyarakatan, ke keluarganya, maka lebih berguna dan memiliki keahlian," pungkasnya.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved