Sumut Terkini

Kasus Kekerasan Seksual di Langkat Tinggi, Direktur ASB : Pemkab Harus Miliki Pelayanan Penanganan

Tak hanya itu, dalam diskusi tersebut, melibatkan seluruh organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang ada di kabupaten Langkat. 

|
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANIL
Diskusi tantangan dan peluang dalam mengadvokasi layanan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) di kabupaten Langkat, yang digelar di Grand Kanaya, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (12/9/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Bicara soal kasus kekerasan seksual yang dialami perempuan dan remaja di Indonesia khususnya di Kabupaten Langkat sangat tinggi.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Aliansi Sumut Bersatu (ASB), Ferry Wira Padang didampingi Junita Lila Sinaga pendiri ASB yang juga aktivis Perempuan dan Ketua Bawaslu Kota Pematang Siantar, serta Laili Zailani aktivis Perempuan Sumatera Utara, saat menggelar diskusi tantangan dan peluang dalam mengadvokasi layanan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) di kabupaten Langkat, yang digelar di Grand Kanaya, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (12/9/2024). 

Tak hanya itu, dalam diskusi tersebut, melibatkan seluruh organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang ada di Kabupaten Langkat

Diantarannya, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), PARAS, SOI, PMI Kabupaten Langkat, LBK, CIKAL, dan GKPS Langkat

"Di Kabupaten Langkat sendiri kalau bicara soal kasus kekerasan seksual yang dilakukan remaja sangat tinggi angkanya," ujar Wira. 

"Walaupun secara angka saya tidak bisa menyampaikan secara jelas berapa jumlahnya, tapi kita melihat di media, setiap bulan hampir ada pemberitaan terkait kekerasan seksual yang dialami oleh remaja," sambungnya. 

Lanjut Wira, angka yang dimaksud tentunya menunjukkan bahwa kekerasan seksual yang dialami perempuan dan remaja di Kabupaten Langkat, itu sangat tinggi. 

"Dan ini menunjukkan juga bahwa masyarakat kita semakin memiliki kesadaran untuk melaporkan kasusnya, speak up, dan berjuang untuk mendapatkan keadilan," kata Wira. 

Tentu ini menjadi poin penting, di mana menurut Wira, inilah kondisi Kabupaten Langkat saat ini terhadap kekerasan seksual.

Namum bicara Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) luas cakupannya, satu diantaranya bagaimana memastikan remaja teredukasi untuk kesehatan reproduksi dan juga kenakalan-kenakalan remaja. 

"Hal ini salahsatunya adalah bagaimana remaja menghadapi atau mengalami kekerasan seksual. Tentunya karena dipengaruhi oleh pentingnya edukasi bagi mereka untuk memahami reproduksinya," ujar Wira. 

Direktur Aliansi Sumut Bersatu ini berharap, kedepannya sinergi masyarakat sipil untuk bergerak bersama-sama melakukan pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual sangat penting.

Dan bagaimana masyarakat sipil juga mendorong pemerintah Kabupaten Langkat memiliki pelayanan untuk penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan.

"Serta yang paling utama melakukan pencegahan khususnya melakukan edukasi HKSR terhadap masyarakat yang lebih luas, tentunya remaja sebagai poin pentingnya," kata Wira.

(cr23/tribun-medan.com) 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved