TRIBUN WIKI

Profil dan Biodata Maarten Paes yang Lahir di Belanda, Punya Nenek Kelahiran Kediri

Maarten Vincent Paes atau Maarten Paes merupakan pesepakbola kelahiran Belanda. Ia memiliki seorang nenek yang lahir di Kediri, Jawa Timur

Editor: Array A Argus
Tangkapan layar Instagram/Maarten Paes
Foto kenangan saat Maarten Paes bersama dengan neneknya, Nel Appels-van Heyst (kanan) seorang blijver yang lahir di Kota Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940. Neneknya telah meninggal beberapa bulan lalu. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Maarten Vincent Paes atau Maarten Paes adalah Kiper FC Dallas Belanda yang kini bergabung di Timnas Indonesia.

Maarten Paes lahir di Nijmegen, Belanda, tanggal 14 Mei 1998.

Ia memeluk agama Kristen Protestan. 

Dia adalah Warga Negara Indonesia (WNI) naturalisasi.

Meski tak memiliki darah Indonesia, tapi proses naturalisasinya terbilang unik.

Sebab, sang nenek, Nel Appels-van Heyst berasal dari Kota Pare, Kediri, Jawa Timur, yang lahir pada 20 Maret tahun 1940. 

Baca juga: Profil Lalu Muhamad Iqbal, Eks Dubes Indonesia di Turki, Calon Gubernur NTB

Neneknya adalah seorang blijvers, sebutan bagi orang Eropa yang lahir dan menetap di Indonesia selama era kolonial Hindia Belanda.

Nenek Maarten Paes menghabiskan masa kecilnya di Indonesia sebelum harus meninggalkan tanah kelahirannya karena perang.

Kehidupan nenek Maarten tidaklah mudah.

Saat Perang Dunia II, ia dan keluarganya menjadi korban pendudukan Jepang dan harus tinggal di kamp interniran.

Dalam kamp itulah, ibu dari Nel, yang merupakan buyut Maarten, meninggal dunia.

Meski mengalami kepahitan yang mendalam, neneknya selalu mengenang masa-masa di Indonesia dengan penuh rasa syukur.

Meski lahir dan dibesarkan di Belanda, Paes selalu memiliki ikatan kuat dengan neneknya.

Baca juga: Profil Baim Cilik, Eks Bintang Cilik Curhat Rumah Rp 1,3 M Dijual Ayah dan Tidak Dibiayai Sekolah

Dalam berbagai kesempatan, Paes mengenang betapa dekatnya hubungan mereka.

Nel tidak hanya menjadi figur nenek yang mengasuhnya, tetapi juga yang mengajarkannya memasak dan memasakkan makanan untuknya.

"Saya sangat-sangat dekat dengannya. Dia yang memasakkanku. Dia bahkan mengajariku cara memasak," ungkap Paes penuh haru.

Hingga akhir hayatnya, hubungan mereka tetap erat, dan sang nenek bahkan sempat menangis haru saat mendengar Paes memilih untuk membela Timnas Indonesia.

Keputusan tersebut menjadi bentuk penghormatan terakhir Paes untuk neneknya, yang telah meninggal beberapa bulan lalu.

"Itu adalah percakapan terakhir kami sebelum dia meninggal dunia.

Baca juga: Profil Irjen Pol Eddy Hartono, Senior Kapolri Masih Bintang Dua Kini Jadi Kepala BNPT

Kami membicarakan hal ini, dan, ya, saya melihat dari senyum di matanya bahwa hal ini sangat berharga baginya," kata Paes.

Sejak menjadi warga negara Indonesia melalui proses naturalisasi, Paes memandang Indonesia sebagai rumah keduanya.

Proses ini bukan hanya karena permintaan dari federasi sepak bola Indonesia (PSSI) yang dipimpin Erick Thohir.

Tetapi juga karena dorongan emosional dari neneknya yang telah menceritakan sejarah keluarganya dengan penuh kebanggaan.

Paes menyebut membela Timnas Indonesia sebagai sebuah kehormatan.

Di tengah kontroversi proses banding di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait statusnya karena pernah membela Belanda di level muda, Paes tetap antusias untuk menjadi bagian dari skuad Garuda.

Baca juga: Profil dan Biodata Gus Ipul, Keponakan Gus Dur Bakal Dilantik Jokowi Jadi Menteri Sosial

Debut memukau 

Debut Paes bersama Timnas Indonesia menjadi momen spesial yang diwarnai aksi heroik.

Dalam laga melawan Arab Saudi di kualifikasi Piala Dunia 2026, Paes tampil luar biasa dengan menggagalkan penalti kapten Arab Saudi, Salem Al-Dawsari, di menit ke-79.

Aksi penyelamatan tersebut langsung membalikkan situasi, dari kesalahan yang ia buat sebelumnya menjadi sorotan positif.

"Meskipun Arab Saudi lebih unggul dalam penguasaan bola, tim tamu terorganisir dengan baik sepanjang 90 menit," tulis ESPN dalam artikelnya, mengapresiasi penampilan Paes.

Baca juga: Profil Poppy Capella, Pendangdut yang Dipercaya Jabat Direktur Nasional Miss Universe UEA dan Siprus

Klubnya, FC Dallas, bahkan turut membagikan video penyelamatannya, yang menjadi bukti bahwa Paes kini menjadi idola baru di mata penggemar sepak bola Indonesia.

Setiap kali bermain, Paes seakan membawa warisan neneknya di lapangan.

Ia merasa berada di Indonesia seperti berada di rumah kedua.

"Jadi ketika saya berada di Indonesia kemarin, itu adalah perasaan yang istimewa," ucapnya.

Dengan performa apik dan dedikasi yang tak kenal lelah, Maarten Paes bukan sekadar pemain naturalisasi; ia adalah simbol ikatan sejarah dan warisan keluarga yang terus hidup, menginspirasi penggemar dan memberikan kehormatan kepada neneknya yang pernah merasakan suka duka hidup di tanah Indonesia.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved