Berita Viral
SOSOK Arya dan Nata, Bocah Kembar Yatim Piatu, Sering Muntah Darah Hingga Transfusi Sampai 9 Kantong
Arya menderita varises esofagus. Varises esofagus adalah pembesaran pembuluh darah vena di esofagus atau kerongkongan.
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok Arya dan Nata.
Bocah kembar yatim piatu itu pilu karena salah satu saudaranya mengalami sakit langka.
Karena penyakitnya itu, ia sering muntah darah hingga transfusi sampai 9 kantong darah.
Baca juga: TAMPANG Suami Jual Istri di Mojokerto, Digrebek Tidur Bareng 2 Pria, Puaskan Fantasi Sambil Dibayar
Kisah memilukan hidup dua bocah kembar yatim piatu viral di media sosial.
Mereka adalah Arya Satya Rafly Sukmono dan Nata Rifqi Faiz Sukmono, dua bocah kembar berusia 12 tahun.
Dikutip Tribun-medan.com dari TribunJabar.com, dua bocah kembar itu berasal dari Desa Tunge, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Mereka adalah yatim piatu yang kehilangan ibu ketika berusia 1,5 tahun.
Kemudian ayahnya meninggal ketika mereka berusia 6 tahun.
Baca juga: PILU Nasib Kenzie, Bocah Hilang 2 Tahun dan Belum Ditemukan, Saksi Sebut Dibawa Perempuan Naik Motor
Sejak jaat itu, bocah kembar itu tinggal bersama pamannya, Fridatama Dwi Hermawan.
“Iya, mereka tinggal sama saya karena saya yang merawatnya,” ujar Fridatama, Kamis (12/9/2024), dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu, Nata tumbuh sehat dan ceria seperti anak-anak seusianya.
Kini, ia duduk di bangku kelas 4 di SDN Tung e2 dan menikmati masa-masa sekolahnya.
“Anaknya sehat, gemuk,” kata Fridatama.

Akan tetapi, nasib berebeda dialami saudara kembarnya, Arya menderita varises esofagus.
Varises esofagus adalah pembesaran pembuluh darah vena di esofagus atau kerongkongan.
Setiap kali muntah darah, Arya harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan transfusi darah. Kondisi ini mulai dialami sejak Arya berusia 3,5 tahun.
“Muntah darahnya bisa terjadi sebulan sekali, kadang setengah bulan sekali. Setiap kali harus transfusi darah, bahkan pernah sampai membutuhkan 9 kantong darah,” ungkap Fridatama, yang biasa dipanggil Isdat.
Terakhir, Arya menjalani perawatan di RS Baptis Kediri pada awal September 2024 setelah kembali mengalami muntah darah.
Baca juga: JADWAL Tayang Liverpool Vs Nottingham Malam Ini, The Reds Terlalu Tangguh, Arne Slot Sempurna
Penyakit ini membatasi aktivitas Arya sehingga membuatnya tidak bisa bersekolah seperti Nata.
“Kami takut jika muntah darahnya terjadi di sekolah, jadi sementara dia harus berhenti sekolah,” jelas Isdat.
Butuh bantuan
Isdat merawat dua bocah kembar itu dengan penuh pengorbanan.
Selain Arya dan Nata, ia juga harus menafkahi tiga anakn kandungnya dan seorang anak lain, yang merupakan saudara tiri Arya dan Nata.
Setelah ayah mereka menikah lagi dan memiliki seorang anak, sang ayah meninggal dunia, meninggalkan tanggungan pada Isdat.
“Jadi saya menanggung enam anak,” ujar Isdat dengan suara lirih.
Dalam kondisi ekonomi yang sulit, Isdat bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Mulai dari kuli bangunan, buruh tani, dan sopir.
Kendati demikian, ia tidak pernah menyerah.
Baca juga: TAMPANG Suami Jual Istri di Mojokerto, Digrebek Tidur Bareng 2 Pria, Puaskan Fantasi Sambil Dibayar
Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang digunakan untuk perawatan Arya memang sangat membantu. Namun biaya lain seperti transportasi ke rumah sakit tetap menjadi beban.
“Saya pekerja serabutan. Setiap ada kesempatan saya ambil,” ucapnya.
Ketua RT setempat, Zainun, mengakui bahwa meskipun ada KIS, biaya tambahan seperti ongkos ke rumah sakit tetap menjadi tantangan.
"Memang sudah ada KIS, tapi untuk biaya lain seperti transportasi masih harus dipikirkan," kata Zainun.
Sepeda pembawa bahagia
Kisah Arya dan Nata sempat viral di media sosial, salah satu hal yang menark perhatian ialah keinginan keduanya memiliki sepeda untuk menunjang aktivitas sehari-hari, terutama mengaji.
Impian sederhana ini akhirnya terwujud. Kepolisian Resor Kediri memberikan bantuan sepeda serta alat ibadah, sembako, dan santunan lainnya.
Wakil Kepala Polres Kediri, Komisaris Polisi Verawaty Thaib, berharap bantuan ini bisa memberikan semangat baru bagi Arya dan Nata.
"Semoga bantuan ini bermanfaat," ujarnya.
Meskipun hidup dalam keterbatasan, kebahagiaan Arya dan Nata terpancar saat mereka menerima sepeda impian mereka.
Sepeda itu bukan sekadar alat transportasi, tetapi simbol harapan dan kebaikan dari orang-orang di sekitar mereka.
Dengan dukungan keluarga dan masyarakat, kedua bocah kembar ini terus berjuang menghadapi segala tantangan, membawa mimpi-mimpi sederhana mereka lebih dekat ke kenyataan.
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.