Breaking News

TRIBUN WIKI

Profil Silmy Karim, Dirjen Imigrasi Kemenkumham yang Pernah Tempuh Pendidikan Kemiliteran

Silmy Karim merupakan Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Ia lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 19 November 1974

Editor: Array A Argus
BUMN track
Silmy Karim, Dirjen Imigrasi Kemenkumham 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Silmy Karim merupakan Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). 

Sebelum menjabat sebagai Dirjen Imigrasi Kemenkumham, Silmy Karim menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Krakatau Steel TBK.

Ia mengungguli dua kandidat lain sebelum ditunjuk sebaga Dirjen Imigrasi Kemenkumham.

Baca juga: Profil Salsabila Syaira, Eks Presenter yang Sempat Diisukan Punya Hubungan dengan Rocky Gerung

Kedua kandidat lain yang sempat bersaing dengan Silmy Karim diantaranya Staf Ahli Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Bidang Ekonomi Lucky Agung Binarto, dan Purnawirawan TNI AU sekaligus Kabalitbang Kementerian Pertahanan Julexi Tambayong.

Silmy Karim juga mendapat apresiasi dari Kantor Imigrasi karena memberikan contoh nyata kepemimpinan dengan terjun langsung sebagai petugas di konter imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Lantas seperti apa profil Silmy karim? 

Baca juga: Profil Asmawa Tosepu, Pj Bupati Bogor Diberhentikan Mendagri Usai Sukses Tertibkan Bangunan Liar

Profil Silmy Karim 

Silmy Karim lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 19 November 1974. Tidak banyak hal yang diketahui dari kehidupan pribadi sarjana ekonomi lulusan Universitas Trisakti itu.

Sebelum masuk ke dalam badan usaha milik negara (BUMN) dan pemerintahan, Silmy dikenal sebagai profesional yang berkecimpung dalam industri pertahanan.

Pada tahun 2008, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis (PAB) TNI, Silmy Karim ditunjuk menjadi Anggota Timnas PAB TNI.

Baca juga: Sosok Edwin Agustinus Ray, Kakak Kandung Nikita Mirzani yang Sabar Menenangkan Lolly saat Tantrum

Tugas utama tim tersebut adalah melakukan pengalihan aktivitas bisnis yang dimiliki oleh TNI secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan amanat Pasal 76 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.

TNI tidak diperkenankan lagi berbisnis karena menurut UU TNI, definisi TNI yang profesional satu diantaranya adalah tidak boleh berbisnis.

Setelah sukses menjalankan tugas berat di Timnas PAB TNI, Silmy pada tahun 2009 diminta oleh Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (Dephan) RI Sjafrie Sjamsoeddin untuk bergabung di Kementerian Pertahanan RI (Saat itu disebut Departemen Pertahanan RI).

Baca juga: Sosok Jihan Qonitatillah, Calon Mantu Khofifah Indar Parawansa yang Ternyata Seorang Dokter

Silmy juga tidak mempunyai latar belakang pendidikan di bidang militer dan pertahanan.

Namun, ia mendapat kesempatan menempuh pendidikan kemiliteran dan pertahanan atas prakarsa Wakil Menteri Pertahanan saat itu, Sjafrie Sjamsoeddin.

Dia kemudian dikirim ke sejumlah institusi pendidikan di luar negeri buat mengenyam pendidikan militer dan pertahanan. 

Mulai dari NATO School di Jerman serta Harvard University dan Naval Postgraduate School di Amerika Serikat.

Baca juga: Profil Cut Syifa, Ramai Dijodohkan dengan Rizky Nazar Usai Kembali Bertemu di Sinetron My Heart

Setelah pulang ke Indonesia, Silmy menjadi pakar bidang manajemen pertahanan dan keamanan nasional.

Karena itulah dia kemudian direkrut buat menduduki sejumlah posisi di pemerintahan.

Posisi di pemerintahan yang pernah dijabat Silmy adalah:

  • Anggota Tim Supervisi Transformasi Bisnis TNI (2007-2008)
  • Anggota Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI (2008-2009)
  • Staf Ahli Bidang Kerja Sama dan Hubungan Antar lembaga, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) (2010-sekarang)
  • Anggota Tim Pengendali Aktivitas Bisnis TNI (2010-2011) Staf Khusus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (2010-2011)
  • Anggota Tim Pakar Manajemen Pertahanan Kementerian Pertahanan (2010-2014)
  • Anggota Dewan Analis Strategis Badan Intelijen Negara (2013-2015)

Sepak terjang Silmy dalam dunia bisnis membuatnya diminta mengurusi sejumlah BUMN bermasalah.

Karena hal itulah dia sempat dijuluki sebagai Direktur Utama spesialis BUMN sakit.

  • Komisaris PT PAL Indonesia (Persero) (2011-2014) Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) (Agustus 2016-September 2018)
  • Direktur Utama PT Pindad (Persero) (Desember 2014-Agustus 2016)
  • Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (sejak September 2018)

Selain itu, Silmy juga menduduki berbagai posisi di lembaga industri besi dan baja, yaitu:

  • Chairman The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) (2018-Sekarang) Vice Chairman South East Asia Iron & Steel Institute (SEAISI) (2021-2022)
  • Chairman of Finance Committee SEAISI (2021-2022) President ASEAN Iron and Steel Council (AISC) (2022-sekarang)
  • Chairman South East Asia Iron and Steel Institute (SEAISI) (2022-sekarang)

(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved