Berita Viral
PENGAKUAN Pelaku Congkel Mata di Bogor, Baru Sadar Perbuatannya Parah, Akui Sempat Minum Miras
K lantas mencongkel mata korban menggunakan jarinya sendiri. Ia bahkan memperkirakan korban tak akan bisa melihat lagi.
TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah pengakuan pelaku congkel mata di Bogor.
Ia bak baru sadar perbuatannya parah bahkan bisa membuat korban buta.
Pelaku penganiayaan mencongkel mata korban di acara Vespa Gunungputri Bogor hanya menggunakan jari.
Baca juga: Setelah Kebakaran Pasar Horas, Pemko Siantar Lembur Urus Relokasi dan Susun Bantuan Sosial Pedagang
Pelaku bahkan menyadari tindakannya begitu sadis saat mencongkel mata korban di acara Vespa Gunungputri Bogor.
Pelaku adalah K, pria usia 42 tahun.
K melakukan penganiayaan terhadap korban saat acara Gunung Putri Scooter Festival (GSF) di Lapangan Binamarga, Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor pada Sabtu (14/9/2024).
K bercerita awalnya datang ke acara Vespa Gunungputri lalu menenggak minuman keras.
"Kita jalan ke acara, saya nongkrong di sana cenderung pada minum, ngobrol," kata K.
Baca juga: Setelah Kebakaran Pasar Horas, Pemko Siantar Lembur Urus Relokasi dan Susun Bantuan Sosial Pedagang
Lalu korban datang ke tongkrongannya sampai 3 kali bolak-balik.
"Korban datang, satu kali pergi lagi, dua kali pergi lagi," katanya.
Saat kembali yang ketiga kalinya, korban memukul pasangan K menggunakan botol miras.
"Pas ketiga kali dia datang juga, saya gak paham juga dia ngajak Novi, cuma yang saya tahu dia mukul botol kena palanya, nah novi gini nutup matanya darahnya banyak, nah itu yang memicu saya emosi di situ," kata K.
Saat wanita bernama Novi ini sedang diobati, K langsung menganiaya korban.

K mengaku tak seorang diri menganiaya korban.
"Ada anak-anak banyak, gak ini sih (kenal). Gak mungkin (sendiri), lagi ramai juga, ada sekitar 4 orang," katanya.
Tak puas menganiaya, K lantas mencongkel mata korban menggunakan jarinya sendiri.
"Pas terakhir saya pakai jari, sebenarnya parah kalau dilihat dari yang video beredar," kata K.
Ia bahkan memperkirakan korban tak akan bisa melihat lagi.
"Iya parah. Iya bisa (buta)," kata K.
Baca juga: Setelah Kebakaran Pasar Horas, Pemko Siantar Lembur Urus Relokasi dan Susun Bantuan Sosial Pedagang
Kini K mengaku siap bertanggung jawab, bila mampu.
"Ya kalau saya mampu saya tanggung jawab," katanya.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menerangkan K diantar keluarganya menyerahkan diri ke polisi.
"Diantar langsung orang tuanya," katanya.

Dikutip Tribun-medan.com dari TribunnewsBogor.com, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengatakan K bertindak sadis demi membela istrinya, Novi.
Menurut Teguh, korban lebih dulu memukul istri K menggunakan botol.
"Di bagian pelipis sebelah kiri menggunakan boto minuman keras," katanya.
Kini polisi masih mendalami tindakan mencongkel mata yang dilakukan K terhadap korban di acara Vespa Gunungputri Bogor.
"Apakah memang terjadi pencongkelan tersebut artinya kita juga harus bisa mengartikan dulu namanya mencongkel itu apakah sampe keluar atau gak," katanya.
Kata Panitia Soal Pengeroyokan Berujung Congkel Mata
Inilah klarifikasi panitia soal pengeroyokan berujung congkel mata di Bogor.
Ia membantah kronologi yang viral.
Panitia event komunitas vespa berujung pengeroyokan dan congkel mata di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat akhirnya muncul dan membuat klarifikasi.
Baca juga: KENAPA Anggota Polres Padang Pariaman Tak Menghadiahi Timah Panas ke Kaki Indra Septiarman?
Bahkan panitia event komunitas vespa itu mengancam penyebar video kejadian ke jalur hukum.
Video klarifikasi panitia event komunitas vespa itu kini beredar di media sosial.
Seperti diunggah oleh akun @Never pada Kamis petang, 19 September 2024 sekitar pukul 14.40 WIB.
Dalam video tersebut, terlihat 3 orang wanita dan 2 orang wanita yang mengaku sebagai istri dan keluarga korban.
Seorang pria bertopi yang mengaku sebagai perwakilan panitia mengatakan, bahwa isu yang beredar di sosial media terkait kejadian tersebut adalah hoaks.
"Kami selaku pihak panitia GSF dan keluarga, mengklarifikasi bahwa terkait isu yang beredar di sosmed itu hoaks," katanya.
Baca juga: INDRA SEPTIARMAN Tersangka Pembunuh-Rudapaksa Nia Ditangkap Hidup-hidup, Kenapa Tidak Ditembak Mati?
"Dan pihak panitia pun belum pernah merilis motif dan kronologi tersebut."
Pria tersebut mengecam beredarnya video aksi sadis congkel mata tersebut dan bahkan meminta agar video tersebut di-take down.
"Dan untuk video yang tersebar luas. Kami pihak panitia dan keluarga mengutuk keras atas tersebarnya video kejadian tersebut dan video korban," ujarnya.
"Jadi untuk semua pihak diharap untuk menahan diri untuk tidak menyebarluaskan video dan foto."
"Untuk proses kita serahkan kepada pihak kepolisian."

Pria tersebut juga membantah kronologi kejadian yang tersebar terkait motif cemburu hingga berujung perkelahian dan aksi congkel mata.
"Dan soal, mantan istri dan mantan pacar itu tidak benar. Ini pihak istri dan keluarganya," katanya.
"Apalagi soal pelecehan seksual itu. Itu tidak benar sama sekali."
"Apabila yang menyebarkan, wajib men-take down."
"Jika tidak men-take down dan masih tersebar, akan kami bawa pelaku dan penyebar ke jalur hukum sesuai undang-undang yang berlaku," tegasnya.
Pernyataan Polisi Soal Aksi Pengeroyokan Berujung Congkel Mata
Polsek Gunung Putri akhirnya turun tangan mengusut kejadian pengeroyokan hingag berujung congkel mata saat acara komunitas vespa di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Polsek Gunung Putri membenarkan terjadinya peristiwa penganiayaan hingga berujung pencongkelan mata korban.
Kapolsek Gunung Putri AKP Aulia Robby mengatakan, berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, pelaku dan korban sama-sama merupakan peserta Vespa, bahkan saling kenal.
"Kita konfirmasi mereka saling mengenal," ucap Robby, Kamis (19/9/2024).
Robby menjelaskan, dalam kasus ini tidak ada barang yang dicuri dari korban, tetapi dugaan awal persoalan asmara.
"Bukan mencuri atau apa. Permasalahannya, diduga awalnya karena masalah cemburu," ujar Robby.
Pihak polisi saat ini, kata Robby masih memburu pelaku untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, serta meminta keterangannya.

"Informasi juga masih simpang siur. Sudah ada beberapa kita ambil keterangan saksi, tapi kami belum bisa menyimpulkan kronologi atau motifnya seperti apa. Masih dalam pendalaman, masih didalami," ujarnya.
Sementara terkait kondisi korban yang dianiaya hingga dicungkil matanya saat ini sudah dalam perawatan medis.
"Kondisi korban saat ini sudah stabil dan sedang dalam perawatan medis," kata Robby.
Namun dia belum bisa memastikan terkait kondisi mata korban apakah bisa melihat atau tidak.
"Itu kita belum tahu juga kalau itu, bisa ngelihat atau belum. Karena kita menunggu hasil visum juga," ujarnya.
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.