Berita Viral
Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai Ditangkap, Korban Menjerit Kepanasan
Akibatnya, santri berusia 15 tahun itupun menjerit kepanasan setelah disiram air panas oleh istri pimpinan Ponpes tersebut.
TRIBUN-MEDAN.com - Disiram istri pimpinan Ponpes di Aceh pakai air cabai, bocah menjerit kepanasan.
Ia masuk ke bak karena merasakan kepanasan.
Istri pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Aceh Barat berinisial NN (40) tega menyiram santri berusia 15 tahun pakai air cabai.
Baca juga: Jelang Duel Timnas Lawan Bahrain dan China, Prediksi Line Up Pemain Dibentuk Shin Tae-yong
Kasus istri pimpinan ponpes siram air cabai ke tubuh seorang santri itu kini ramai disorot hingga viral di media sosial.
Akibatnya, santri berusia 15 tahun itupun menjerit kepanasan setelah disiram air panas oleh istri pimpinan Ponpes tersebut.
Video yang memperlihatkan kondisi santri tersebut kini dibagikan banyak akun di berbagai platform media sosial.
Salah satunya dibagikan oleh akun X (twitter) Folkshit pada Rabu, 2 Oktober 2024 sekitar pukul 17.52 WIB.
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Champions, Juventus dan Liverpool Menang, Real Madrid dan Bayern Munchen Kalah
"Istri pimpinan ponpes diduga siram air cabe ke santri, sanksi dari melanggar," tulis akun tersebut.
Unggahan tersebut telah ditayangkan lebih dari 1000 kali dan dikomentari belasan warganet.
"Kataya mendidik, mendidik macam apaa yang kek gini," tulis akun @daniplb.
"gaada otak anjir sialan. tangan gue bekas cabe kadang udah cuci aja kesentuh sensitif area pedihnya bukan maen. ini disiram anjink," akun @ohygil ikut mengomentari.
"Gilakk parah banget, kecipratan cabe aj itu udh ganggu dan perih ini disiram ? Dan ke santri ? Astaga,manusia sekarang sedang tidak baik" saja," akun @january menambahkan.
Alasan Siram Air Cabai
Diketahui, kejadian memilukan tersebut terjadi di Desa Pante Ceureuman, Aceh Barat, Aceh.
Terkini terkuak alasan NN melakukan kekerasan kepada santri tersebut.
Kasat Reskrim Polres Aceh Barat Iptu Fachmi Suciandy mengatakan bahwa NN diamankan karena diduga melakukan kekerasan.

"Pelaku kita amankan karena diduga melakukan kekerasan terhadap seorang santri di sebuah pondok pesantren," ujar Fachmidi Meulaboh dilansir Tribun Medan, Rabu (2/10/2024).
Santri yang menjadi korban kekerasan tersebut diduga melakukan kesalahan sebelum akhirnya disiram air cabai oleh terduga pelaku NN.
Menurut Fachmi, pihak korban yang masih berusia 15 tahun itu telah melaporkan kasus dugaan penyiraman air cabai ke Polres Aceh Barat pada Selasa (1/10/2024) malam.
"Terduga pelaku kita jemput di rumahnya, dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Aceh Barat," ungkapnya.
Ia mengatakan pemeriksaan ini dilakukan guna menindaklanjuti kasus dugaan santri disiram cabai.
Baca juga: SKOR AKHIR Liga Champions Lille vs Real Madrid 0-1, Kylian Mbappe Gagal Selamatkan Madrid
Akibat penyiraman air cabai yang diduga dilakukan oleh NN, korban mengalami rasa panas dan kesakitan di tubuhnya.
Keluarga kemudian menjemput korban untuk dirawat oleh neneknya.
"Kami masih meminta keterangan saksi terkait kasus ini," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang santri disiram air cabai oleh pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Aceh Barat, Aceh, menjadi sorotan viral di media sosial.
"Santri di Aceh Barat diduga disiram air cabai oleh istri Pimpinan Ponpes.
Korban mendapati perlakuan itu sebagai sanksi karena melakukan pelanggaran di lingkungan pesantren," tulis akun X.

Dalam video yang dibagikan, remaja yang diduga santri itu sedang dimandikan oleh seorang ibu-ibu.
Ibu-ibu tersebut menggosokan benda seperti sabun ke sekujur tubuh remaja itu.
Namun, remaja itu terus menangis histeris seperti menahan sakit sambil mengusap-ngusap tubuhnya.
Ia pun akhirnya menceburkan diri ke dalam bak mandi karena tak sanggup menahan panasnya air cabai tersebut.
Setelah menceburkan diri ke bak mandi, remaja itu tidak kunjung berhenti menangis histeris.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.