Wakil Ketua APINDOSU Usli Sarsi Dukung Peningkatan Campuran Biodiesel Menjadi B50
Wakil Ketua APINDOSU menilai langkat Presiden terpilih melanjutkan kebijakan pemanfaatan sumber bahan bakar nabati untuk biodiesel adalah tepat.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berencana melanjutkan kebijakan pemanfaatan sumber bahan bakar nabati, khususnya kelapa sawit untuk biodiesel sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM).
Langkah ini dinilai sangat tepat, menurut Wakil Ketua APINDOSU Bidang Perkebunan dan Pertanian, Usli Sarsi, saat dihubungi Tribun, Kamis (3/10).
“Sawit adalah kekayaan alam Indonesia yang tidak banyak dimiliki negara lain,” kata Usli.
Selama ini, kelapa sawit Indonesia lebih banyak diekspor dalam bentuk mentah (CPO). Namun, secara bertahap, sawit mulai diolah di dalam negeri menjadi biodiesel, sehingga lebih banyak terserap oleh pasar domestik, terutama untuk memenuhi kebutuhan energi.
Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menunjukkan peningkatan kadar campuran biodiesel selama tujuh tahun terakhir. Dari 15 persen (B15) pada 2015, menjadi 20 % (B20) pada 2016, hingga mencapai 30 % (B30) pada 2020, dan 35 % (B35) pada 2023. Kementerian ESDM kini tengah mempersiapkan pelaksanaan mandatori B40, yang ditargetkan mulai 1 Januari 2025.
"Kami sangat mendukung kebijakan pemerintah Prabowo Subianto untuk meningkatkan pemanfaatan biodiesel hingga B50 dari B35 yang sudah diterapkan saat ini," tegas Usli.
Penggunaan biodiesel di dalam negeri terbukti menghemat anggaran. Menurut Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Indonesia berhasil menghemat impor minyak hingga Rp404 triliun selama 2018-2022 berkat program mandatori biodiesel. Jika campuran sawit dalam solar terus ditingkatkan, maka penghematan akan semakin besar.
“Kita berharap biodiesel Indonesia bisa mencapai B100,” harap Usli.
(*)
PT Mahkota Group Tbk
Mahkota Group
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
Wakil Ketua APINDOSU
Usli Sarsi
Biodiesel
CPO
Wakil Ketua DPP APINDOSU Usli Sarsi Sebut Persaingan Ekspor CPO Indonesia Semakin Berat |
![]() |
---|
KEJAGUNG Sita Uang Rp 13,1 Triliun dari Kasus CPO, Anggota DPR Ini Minta Uangnya Dikembalikan. . . . |
![]() |
---|
Penampakan Uang Rp 1,3 Triliun Sitaan Perkara Korupsi CPO dari Musim Mas dan Permata Hijau |
![]() |
---|
Lahir di Siantar, Sosok Martua Sitorus Pemilik Wilmar Group, Pernah Jadi Orang Terkaya Indonesia |
![]() |
---|
PENAMPAKAN Uang Tunai Hasil Sitaan Kasus CPO Rp 11,8 Triliun, Terbesar Dalam Sejarah |
![]() |
---|