Tanggapan PSSI, Kelakuan Bahrain Tolak Laga Kedua di Indonesia, Presiden AFC Ternyata Orang Bahrain

TRIBUN-MEDAN.com - Timnas Indonesia masih punya kesempatan untuk mengalahkan Bahrain di laga kandang.

Ketika di Bahrain 10 Oktober lalu, skor melawan Skuad Garuda berakhir imbang 2-2. 

Laga diwarnai protes, seharusnya Indonesia menang dengan skor 1-2.

Hingga saat ijury time, wasit asal Oman Ahmed al Kaf menambah perpanjangan waktu 12 menit.

Sementara official pertandingan memperlihatkaan addtional (add) time 6 menit.

Gol penyema kedudukan bahrain tercipta pada menit 90+9.

Baca juga: Ujian Berat Liverpool Lawan Chelsea, RB Lepzig hingga Arsenal, Posisi di Klasemen Liga Inggris Rawan

Baca juga: Pantas Thom Haye Bersemangat, Peluang Lolos Piala Dunia Masih Terbuka, Posisi Lebih Baik dari China

Indonesia protes atas keberpihakan wasit pada tuan rumah ke AFC dan FIFA.

Teranyar mengenai laga kedua (home di Indonesia, Bahrain melayangkan keberatan,

 Asosiasi sepakbola Bahrain (BFA) berkirim surat ke AFC yang isinya untuk mengajukan permohonan agar pertandingan Timnas Indonesia vs Bahrain pada 25 Maret 2025 tidak digelar di Indonesia.

Pengajuan yang BFA berikan karena merasa mendapatkan ancaman dari netizen Indonesia.

Seperti diketahui, Bahrain menjadi sasaran kemarahan netizen Indonesia buntut dari pertandingan kontroversial yang mempertemukan Bahrain vs Indonesia pada 10 Oktober lalu.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga pun turut buka suara terkait masalah ini.

Arya mengatakan bahwa pihaknya bakal bersurat pula kepada AFC agar pertandingan tetap diadakan di Indonesia sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

“Kita akan buat surat ke AFC untuk menyatakan bahwa pertandingan supaya fair tetap di Jakarta karena sebelumnya tandingnya kan di Bahrain,” kata Arya Sinulingga kepada wartawan, Rabu (16/10/2024).

Soal keamanan, Arya menjamin skuad Timnas Bahrain keamanan dan kenyamanan akan tetap terjaga.